Mohon tunggu...
Media satria Indonesia
Media satria Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jurnalis corong demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Miris, Situs Makam Sejarah Mbah Kebluk Sumur Batu Tidak Terawat

15 September 2023   10:08 Diperbarui: 15 September 2023   10:09 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi - Situs makam sejarah Mbah Raden Kebluk yang berlokasi di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, tidak terawat, warga minta pihak Pemerintah lebih peduli. Jum'at, 15 September 2023.

Makam Mbah Raden Kebluk yang lokasinya dikelilingi 2 Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Bantar Gebang dan Sumur Batu kondisinya begitu memprihatinkan.

Nur Saidi (Duplo) Ketua Paguyuban Pelestari Makam Mbah Raden Kebluk minta pihak pemerintah melalui dinas terkait untuk lebih peduli terhadap situs makam sejarah yang ada diwilayahnya.

"Saya meminta untuk pihak pemerintah melalui dinas terkait untuk lebih peduli lagi dengan keberadaan situs makam sejarah Mbah Raden Kebluk ini," ujarnya.

Duplo salah satu warga yang memiliki silsilah keturunan dari Mbah Raden Kebluk, menceritakan sedikit riwayat tentang Mbah Raden Kebluk.

Mbah Raden Kebluk ini, lanjutnya, menurut kisah turun-temurun merupakan salah satu petapa sakti.

"Dinamakan Mbah Raden Kebluk karena beliau begitu kuat tirakat, suatu hari dalam tirakatnya beliau pernah dililit ular yang begitu besar tetapi tidak terasa," jelasnya.

Masih katanya, Mbah Raden Kebluk sendiri, merupakan salah satu tokoh sakti yang menemukan wilayah Sumur Batu ini.

"Karena kesaktiaannya pada masa itu, beliau memiliki banyak murid dari berbagai wilayah di Nusantara," tambahnya.

Bahkan, tegasnya, sampai beliau wafat, banyak orang dari berbagai wilayah datang untuk berziarah ke makam beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun