Di TV dan media online yang diberitakan tentunya yang lagi heboh aja kan, yang menuai banyak perhatian netizen, yang isunya memang sedap untuk digoreng.Â
Ga mungkin tetangga saya ngasih kue bika disorot media, atau pas abang ojek di Palmerah minjemin saya duit 50 ribu karena saya lupa ga bawa dompet trus masuk TV kan?
Cerita tunggal yang hanya dinformasikan satu arah
Semua di atas adalah contoh cerita tunggal yang sering terjejalkan ke pemikiran kita setiap hari, tentang seseorang, budaya, sejarah, negara, dsb, dari media, buku, novel, pengajaran di sekolah, dan dari sudut pandang yang ingin ditunjukkan saja.Â
Selama ini kita hanya diarahkan, berulang kali, untuk mempercayai hal tersebut sebagai sebuah realita kebenaran. Lalu dengan berbekal perangkat pemikiran ini, kita akan menilai, mengasosiasikan dengan sesuatu, menentukan tindakan, yang akhirnya sering salah kaprah.
Bayangkan betapa banyak sudut yang tidak kita lihat sendiri. Betapa banyak stereotip yang muncul karena cerita tunggal tersebut, pengaruhnya, diskriminatifnya, prejudice-nya, dan segala kerugian lain yang disebabkan oleh cerita tunggal ini.
Iya cerita tunggal itu sangat menyesatkan. Seperti halnya, Eggy mengira di Jepang tidak menjual pembalut wanita. Seperti halnya, orang Jepang yang mengira di Indonesia tidak ada rel kereta api. Seperti halnya Maria mengira setiap naik taksi di Indonesia Raya bisa dibunuh. Seperti halnya juga saya yang dulu mengira di Jepang banyak orang sehari-hari memakai kimono, dan mengira semua orang Jepang jujur. Oops.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan deskripsi yang utuh?
Yang pertama, realita itu sangat sangat kompleks dan tidak mudah mendapatkan semua seginya. Namun untuk memperoleh gambaran yang mungkin mendekati realitas, kita bisa mengamati dan mengalami sendiri, membaca banyak sumber, melihat berbagai perspektif, termasuk dari sudut-sudut lain yang antimainstream.Â
Contoh, jika kita ditanya ada berapa jendela di gambar bangunan ini?
Dari sisi atas, bangunan ini tak berjendela. Jendela pun bisa didefinisikan berbeda, sehingga memengaruhi penilaian. Dari sisi lain, ia terlihat mempunyai cerobong asap. Namun dari sisi lain ia tidak punya.Â