Tahun Baru tanpa Kembang Api di Jepang
Pada malam tahun baru saya hanya stay di rumah. Bukan karena malas bermacet-macetan seperti image perayaan tahun baru di Indonesia, namun karena suhu yang dingin di luar (sekitar 0 hingga -3) dan karena di Jepang biasanya sedikit sekali keramaian perayaan tahun baru dengan kembang api. Perayaan kembang api hanya dapat ditemukan di beberapa tempat yang spesifik, karena tradisi mereka untuk tahun baru sebenarnya ialah berkumpul dengan keluarga dan memulai tahun yang baru dengan penuh pengharapan.
Di Jepang, tahun baru ialah salah satu peristiwa yang penting di mana banyak orang menggunakan kesempatan libur ini untuk berkumpul dengan keluarga, untuk menyambut awal yang baru setelah semua pekerjaan selama setahun diselesaikan. Pada saat pergantian tahun, mereka biasanya berbondong-bondong pergi ke kuil untuk membunyikan lonceng dan berdoa.
[caption id="attachment_344409" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi penulis: Orang Jepang yang sedang mengantri di sebuah kuil di Nagoya pada malam pergantian tahun baru"][/caption]
Melihat matahari pertama (hatsu hinode) juga dipercaya menjadi awal yang baik untuk berdoa untuk kesejahteraan di tahun yang baru. Oleh karena itu, beberapa gedung tinggi dan TV tower khusus membuka akses pada tanggal 1 Januari untuk masyarakat melihat matahari terbit pertama, yaitu pada pukul 5:30 hingga (biasanya) 8:30 pagi. Di samping itu ada beberapa tradisi unik lainnya:
1. Osoji
Osoji artinya ialah bersih-bersih. Menyambut tahun baru, orang Jepang percaya bahwa rumah, kantor, maupun toko harus dibersihkan dalam arti sebenarnya, yaitu termasuk membersihkan semua sudut rumah termasuk di sela-sela yang biasanya tidak terjangkau, di bawah tempat tidur dan lemari, membuang barang-barang yang tidak diperlukan, merapikan perabot ataupun mengeluarkan barang stok lama dari toko (dalam bentuk garage sale). Mereka percaya dengan osoji maka mereka akan memulai tahun yang baru dengan keadaan bersih, refreshed dan hal-hal positif akan datang di tahun yang baru.
2. Kadomatsu
Setelah perayaan Natal berakhir, pohon dan segala dekorasinya harus diturunkan dari dinding toko, rumah dan sebagainya berganti dengan dekorasi tahun baru, yaitu kadomatsu. Kadomatsu biasanya berupa tiga potong bambu dan ranting cemara yang ditempatkan di pintu masuk rumah atau bangunan. Kadomatsu dipasang biasanya setelah Natal hingga 7 Januari dan dipercaya sebagai tempat sementara untuk arwah leluhur yang datang untuk merestui dan memberkahi tahun mereka yang baru. Setelah tanggal 7 Januari, kadomatsu dibawa ke kuil untuk dibakar dan dipercaya dapat mengembalikan arwah tersebut ke dunianya.
[caption id="attachment_344417" align="aligncenter" width="300" caption="Kadomatsu di depan rumah (sumber: humanflowerproject.com)"]
3. Fukubukuro