Mohon tunggu...
Widodo S Psi
Widodo S Psi Mohon Tunggu... Auditor - pimpinan redaksi

Jangan lupa amanah billah terhadap nikmat-Nya

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Ki Suparto Wiguno Berharap Mementaskan Lakon Wayang Kulit Kembali! (Wonogiri, Memanggil)

20 November 2024   21:03 Diperbarui: 20 November 2024   21:39 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonogiri, Babad Wanamarta - Wayang kulit berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang kulit merupakan bentuk kesenian wayang tradisional yang dimainkan dengan boneka kulit. Wayang kulit sering menampilkan cerita epik dari Mahabharata dan Ramayana.(20/11/2024/Red)

Harapan Ki Suparto Wiguno, berharap penuh pada pemerhati wayang dan pemerintahan daerah ikut terjun, bukan sekedar dipilih nya Pilkada seluruh Indonesia (lupa diri, dsbnya karena suara rakyat pilihan menerobos ruang rindunya terpanggil kembali)* 

Prabu Matswapati menghadiahkan hutan Wanamarta kepada para Pandawa untuk dijadikan kerajaan. 

Bima diberi pusaka Kyai Sela Tempuru untuk menghadapi para jin,Para jin yang menyerupai Pandawa menyerahkan tahta kepada Pandawa. 

Kerajaan Amarta terbangun dan megah. 

Para jin manunggal bersatu dengan Pandawa,Berita pun menyebar sampai ke negara Wirata, Prabu Matsapati datang membawa busana Kanarendran dan perhiasannya. 

Puntadewa yang ditunjuk menjadi raja menolak pemberian eyangnya. 

Kata wayang berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu "hamayang" yang berarti bayang-bayang, karena manusia jangan jadi kesemuan ataupun hidup di kamuflase wacana tak seirama seimbang pada etos kinerja akal pikiran.

Wayang telah dikenal di Indonesia sejak abad ke-9 Masehi, berdasarkan bukti arkeologis berupa prasasti. 

Prasasti ini sebagai pedoman penghayatan hak dan kewajiban terakreditasi mengimpor dan mengekspor produk pemikiran yang tentunya terarah bagi seluruh rakyat.

Lakon hidup selaras sederhana, adalah bagian kebahagiaan yang saling menjaga amanah itu tak punah. atau Ramayana toko saja sudah berkurang,masa kehidupan dalang hanya tinggal cerita yang tak diangkat oleh bangsa dan negara di Indonesia.

sampai-sampai perizinan UNESCO mencatat mengakui wayang sebagai a masterpiece of the oralandintangible heritage of humanity atau adikarya warisan budaya lisan dan benda manusia dengan struktur bermacam-macam di edukasi di jiwa, rasa, dan ruh nya kuat selama masih mengandung arti bahwa kita semua mengenal jati manusia sejati melakoni uripne' titen akan suatu peristiwa sejarah dstnya.

Kini tercetus pada 7 November 2003 berbagai Internasional merawat pula, sampai-sampai bangsa dan negara Indonesia (kebingungan, jika wayang kulit pun digegas di negara luar diambil mimik sastra-sastra Jawa dalam tutur wicaksana mengartikan cinta nya di - "wayang kulit".

Di Indonesia, terdapat lebih dari 100 jenis wayang yang berkembang. Meskipun ada berbagai teori tentang asal-usulnya, banyak yang setuju bahwa wayang kulit pertama kali muncul di pulau Jawa dan Bali. 

Wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti "bayangan" atau "gambar," dan kulit mengacu pada bahan kulit yang digunakan untuk membuat figur dalam pertunjukan ini.

sumber dokpri
sumber dokpri

Prospek cerah dari seluruh seniman, dan para sarjana seni pun ikut andil harus menjaga jadi bagian hidupnya menghidupkan berdasarkan tingkat pendidikan di emban nya. Terkadang sangat dikuatirkan semua, para tokoh-tokoh saat ini dari bidang ahli nya di pendidikan tak sejalan pada phase derajat kelulusan nya itu berasal di bidang pekerjaan masing-masing.

Apakah wayang kulit, akan punah? Jawabnya ; ada pada diri manusia itu memilih pemilihan di phase turun atau naik nya taraf pencapaian di tujuan pencapaian tujuan membentuk nya kedepan.

Bisa jadi!! gagasan selaraskan ragam kebudayaan di kesenian pun lambat laun, termakan muda-mudi menggeruskan sisi zaman manusia hilang semua, karena kebutuhan, keinginan, tahta jabatan serta keuangan pun dibuat dari ; "kertas, oleh manusia dikemas", jadi berebut tempat kondisi situasi kekalutan/mental takut menghadapi perjalanan kehidupan ini.

Takut hilang, dan habis keuangan kalian? yang ada menggerus memperkaya, memperkuat diri dari ketamakan dan akhir nya (mati pun, terkikis misteri karena rusak kemapanan jadi olahan ketamakan, dan bentangan nya cukup kain putih menyelimuti manusia ditanah rumpun karena kertas manusia dijadikan tutup-menutupi etos jiwa yang mati akibat pemahaman salah).

Semoga saja, manusia melahirkan kesucian benar sungguh-sungguh di budi daya pemikir tak kan jauh dari lantaran miskin dan kaya, sama-sama tak beriman kota / desa di makan zaman sejumlah edar nya tukar pertukaran saling gagal ginjal, jantung, stroke, menguasai ilmu pengetahuan tradisional tergerus cukup mimpi saja. 

Sehat waras semua, bangsa dan negara di Indonesia (bersih dari roda pemerintahan tamak/angkuh).

sumber dokpri
sumber dokpri

Stop!!! aneh-aneh, karena kehidupan bukan perandai-andaian. ketika merugi manusia, akan berterbangan seperti kapas-kapas tercontoh kan di kajian mengenai rasa syukur. Wayang kulit tetap maju, tanpa Pemerintahan Daerah Jawa tak lagi peran yang sangat mau menang sendiri.

pasal 34 nya di UUD 1945 Kemana? Untung nya lagi wayang kulit tak dikuliti kembali dari roda kehidupan sehari-hari bahkan tahunan saja dipentaskan di sejumlah daerah dan kota setempat.

Demikian ulasan berita kami di tim keredaksian terkait, berita mendidik citra bangsa dan negara di Indonesia. 

semoga bermanfaat dan senantiasa sosialisasi esok masa depan, Prabowo dan Gibran sebagai presiden RI serta Wakil Presiden RI ke - 8 "menghidupkan kembali keluarga kecil rakyat Indonesia semua menjadi benar-benar sejahtera".(tanpa pilah-pilih orang sing sugih kabbeh).

Keterangan : 

Wonogiri, Cerita Dalang Ki Suparto Wiguno - Rindu Pentas di Sejumlah Daerah (Akankah Pemerintahan Daerah Setempat di Tanah Jawa Tengah)

Berapresi dalam kerinduan nya mendulang cerita rakyat dalam wayang kulit, SAN DALANG Ki Suparto Wiguno berekspresi eksperimen trend tercuplikan di wacana publik di saat kunjungan ke kediaman beliau :

Red20/11/2024/Wonogiri - Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun