Mohon tunggu...
GENESIS
GENESIS Mohon Tunggu... -

Genesis adalah media menulis bebas, belajar menulis, dan belajar apapun itu....!!!!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Cinta untuk Ketum Amin di Jakarta

29 Januari 2016   01:26 Diperbarui: 29 Januari 2016   01:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tak seperti biasanya, malam ini hujan turun begitu lebat disertai angin kencang dengan kilat yang menyambar sesekali. Kopi yang sedari tadi di pesan tak kunjung di minum oleh Ahmad, dia menjadi autis dengan smartphonenya, sesekali mencatatnya dalam sobekan kertas bungkus rokok surya.

“braakkkk” ali geram mendobrak meja, sontak penghuni warung mengalihkan atensi ke mereka berdua, tapi anehnya ahmad masih saja asyik bermain dengan layar kecil yang di pegangnya.

“hay mad, ente kenapa sih? Ngajak ngopi malah di tinggal asyik hp-an sendiri? “ ucap ali ke ahmad dengan nada geram

Ahmad melihat ali, lalu berkata dengan santainya “katamu ngopi itu kan nyari inspirasi, lha aku ini sedang mencarinya hehehe”

“uasu koe mad” ali menimpal

“menungso koe li” ahmad membalas sambil tertawa

Ali tampak bingung dengan ahmad, lantaran tak biasanya ahmad bertingkah seperti ini kalau sedang cangkruk di warung kopi. Tiba tiba ali mengambil paksa sobekan kertas yang di tulis ahmad, diabaca dengan seksama goresan pena yang ahmad tuangkan, ali menggelengkan kepala lalu berkata

“ apa ini mad? Kok semacam surat” tanya ali penasaran

“ itu memang surat, surat cinta untuk seseorang” jawab ahmad cengengesan

“ hah, kamu jatuh cinta mad? Sama siapa?” tatapan matanya sinis penuh curiga

“tak kiro koe ki pinter li, ternyata ora” ahmad menjawab lagi dengan cengengesan

“maksudmu opo mad??? “ ucap ali nada tinggi

“ente itu kalau baca jangan judulnya saja, baca semua lalu pahami baru komentar” jawab ahmad lirih

Teruntuk Kau, Surat Cinta ini Ku Tulis

Bagaimana kabarnya tum? Pasti ente lagi bahagia-bahagianya karena sedang menikmati bulan madu bersama istri tercinta. Maaf nggeh tum, ane ganggu waktu bulan madu ente.

Santai saja tum, surat ini bukan untuk mewakili para kader KOPRI yang sedang merengek sedih lantaran di tinggal ente menikah. Maklum lah, ente kan ketum terganteng nan unyu yang pernah ane temuin, bahkan banyak yang bilang ente sodara kembarnya afgan tum. Hehehe

Gini tum, ente kan ketum pusat organisasi kita, tentu letaknya jauh dari kita yang di daerah. Jangankan kami yang masih duduk di tataran rayon dan komisariat, dengan mereka yang duduk di cabang dan korcab, kabarnya ente juga jauh katanya.

Ente menjabat, di zaman yang modern tum. Dimana banyak rayon atau komisariat yang sudah memiliki website dan medsos untuk memperluas jaringan dan sebagai wadah informasi sederetan kegiatan yang dilakukan. Ane yakin, ente pasti bangga dengan semua ini. Semoga saja ente pernah buka atau update kondisi basis lewat website atau medsosnya. Amin

Belakangan ini ane sering ngepoin website dan twitter PB lho tum, tapi apa yang terjadi??? Alih alih pengen update berita terhits eh malah yang ada hanya sebatas tautan ya di re-update dari situs Nuonline, hadeeehh!!!! Kok bisa begini ya tum??? Apa kita sudah resmi jadi banom atau memang anggota ente males update atau jangan-jangan admin twitter Nuonline dan PB PMII satu orang??? Hmm entahlah yang jelas ane kecewa berat seperti halnya kader KOPRI yang ente tinggal menikah. Apalagi websitenya, terakhir update 19 oktober, lha ngapain aja 2 bulan ini??? Oh ya mungkin sibuk muspimnas sebagian dan sebagian lagi sibuk jadi EO nikahan ente sama sebagian lagi sibuk sowan ke kantor-kantor senior. hehe

Dulu sempat boomb sih website ente di awal kepengurusan, setiap hari update lagi apalagi ada aplikasinya di playstor, wuih betapa bangganya ane sebagai kader ente walaupun sebelumnya nama ente jarang di sebut atau di jadikan refrensi dalam setiap pembahasan kaderisasi, gerakan, keagamaan, bahkan sampai BSO.kewirausahaan. tapi ane cukup bangga dengan ente di awal kepengurusan.

Namun kebanggaan itu lambat laun berkurang dan hilang, ketika ente mengadakan konsolnas itu awal mulanya, terus ketika ente bersanding lurus dengan tokoh-tokoh NU walaupun masih minta di tuntun Abi ente, ahh semuanya itu bikin ane wegah sama ente, bahkan parahnya, ane sempat kepikiran pengen keluar dari PMII, untung saja emak ane ngelarang min, eh tum maksudnya.

Ane masih ingat betul, bahkan melihat langsung video ente dengan gagahnya memberikan jalan tengah posisi PMII pada muktamar NU di jombang kemarin. Ente dengan peci hitam memegang microfon menyuarakan posisi PMII di NU, walau banyak suara suara syahdu orang menyela ente tetap berbicara walaupun yang ente sampaikan belum bisa mewakili keseluruhan kader di bawah ente but so far is ok kok!!!

Terserah nanti ente baca atau tidak surat ini, yang jelas ini ane tulis dengan kepala pusing dan perasaan gundah gulana, jadi maklum ya kalau tulisannya agak njilemet atau acak-acakan, ane yakin kok ente orangnya terbuka dan gak gampang baper.

Karena ente pimpinan, maka ane gak bisa intruksi ente tum, ini ane tulis beberapa rekomendasi yang semoga bisa ente bincangkan di pleno BPH :

  1. Kelola dengan baik ya websitenya, jangan di biarin mangkrak takut nanti ngambek websitenya. Oh ya space iklannya kecilin aja atau di buang ya, gak asyik diliat soalnya dan biar pembaca bisa bedain mana pmii.or.id mana bukalapak.com
  2. Untuk twitternya sudah bagus, tapi lebih bagusnya agar mengurangi intensitas me-retweet nuonline dan memperbanyak me-retweet berita terkini dan memberikan informasi yang ada di setiap website cabang, komisariat, dan rayon.
  3. Jangan terlampau membela birokrasi ya!!!
  4. Segera menggelar evaluasi atau apa namanya untuk membahas hal kecil ini.

Mungkin ini aja yang bisa ane sampein, sorry kalau ane pake bahasa gini soalnya ane biasa ngeliat ente manggil orang lain pake sebutan “ente” kecuali sama doi ente tentunya. Oh ya lupa ngucapin selamat ya atas pernikahannya, semoga menjadi keluarga yang SAMAWA tum, Amin!!!

 

Salam ane, kader kota malang

 

Ali terdiam dan kembali menggelengkan kepala, “gendeng koe mad, jaan apik tenan suratmu, tak kiro gae cewek” ujar ali terkagum kagum

“suantai li, iku cuman tulisan remeh temeh kok” jawab ahmad cengengesan

“ayo moleh mad, wes bengi engkok seneni emak kost” ucap ali sambil berdiri meninggalkan kursi

“woyoo, wes gak udan maneng kok” jawab ahmad mengikuti ali pergi meninggalkan warung kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun