TERSISA lima hari lagi waktu lebaran Idul Fitri. Mungkin sudah terasa euforia suasana berlebaran dan tak sabar lagi merayakannya. Sudah terpikirkan juga pastinya belanja apa saja untuk lebaran nanti.
Esensi lebaran idul fitri adalah mensyukuri harapan teraihnya 'kemenangan' karena bisa kembali pada kesucian (fitrah) jiwa dan qalbu. Merayakannya dengan saling bersilaturahmi untuk bermaaf-maafan usai menunaikan salat Ied.
Paling dianjurkan adalah bersilaturahmi untuk halal bihalal kepada orang tua dan kerabat. Selanjutnya, saling anjangsana dengan tetangga dan teman-teman sesama muslim.
Jangan sampai tidak ada kesiapan sama-sekali untuk menyambut para tamu saat silaturahmi lebaran tentunya. Rumah tidak rapi, atau penampilan ala kadarnya, tentu juga tidak elok dong.
Nah, sisa waktu beberapa hari ke depan di akhir ramadan ini yang kudu bisa dimanfaatkan untuk kesiapan lebaran. Jika memang cukup punya uang untuk belanja, bisa dipertimbangkan dengan cermat belanja apa untuk kebutuhan merayakan lebaran nantinya.
Tentu saja, tidak hanya kebutuhan pribadi yang harus dipikirkan. Pertimbangan situasi dan kondisi saat hari lebaran nanti juga perlu diantisipasi dengan baik. Yang pasti, dahulukan untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah dan sebisa mungkin tetap bersedekah.
Berikut kebutuhan belanja yang perlu disiapkan!
# Belanja sajian tamu
Ada pepatah, tamu adalah raja. Agama Islam juga mengajarkan untuk selalu memuliakan setiap tamu yang datang berkunjung ke rumah kita.
Nah, silaturahmi lebaran selalu identik dengan kue atau jajanan lebaran yang harus disajikan untuk tamu. Belanja kue lebaran ini juga perlu kita pikirkan, dan harus diprioritaskan.
Tetapi, ibu-ibu sebaiknya tetap cerdas dalam menyiapkannya. Sebisa mungkin menyajikan jajanan yang disukai tamu, dan ini bisa banyak macamnya karena setiap tamu pasti beda selera. Jika memang bisa menyiapkan semua, tidak perlu dibeli dalam jumlah banyak. Ya, tetap disesuaikan wadah tempatnya.
Harus dipikirkan juga agar sajian kue lebaran tidak banyak mubazirnya. Ini karena masih masa pandemi, jadi mungkin ada kekhawatiran tetangga jauh berkunjung. Terlebih, jajanan basah yang tidak awet sebisa mungkin dihindari.
Untuk minuman, memang lebih praktis disajikan yang dalam bentuk kemasan, yang banyak disukai anak-anak. Tetapi, ini yang juga kerap mubazirnya, karena ingin menikmati semua, atau sekadar mencoba rasanya.
Minuman kemasan rasa-rasa dan bahyak zat pewarna perlu dibatasi. Agar tidak banyak tersisa, sajikan saja dalam kemasan ukuran kecil.
Banyak dijual kue dan minuman untuk lebaran dimana-mana. Karena itu pula, kita perlu berhati-hati saat berbelanja. Pastikan masa kadaluarsanya, dan memang layak dikonsumsi dan sebisa mungkin sudah punya ijin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
# Belanja untuk rumah bersih dan sehat
Saat lebaran, rumah tetap harus kelihatan bersih dan rapi. Mengecat dinding, terlebih ruang tamu, paling mudah dan murah untuk menjadikan rumah kita tetap bersih dan sedap dipandang.
Jika dana terbatas, pengerjaan mengecat ini bisa dilakukan sendiri dan belanja cat sesuai yang dibutuhkan saja. Selain hemat, ini juga bisa memungkinkan kita memoles rumah sesuai keinginan.
Penulis sendiri termasuk orang yang suka melakukan aktivitas mengecat dan menata rumah. Biasanya, ini dilakukan tidak sekali untuk merampungkannya. Waktu yang dipilih juga di saat senggang untuk mengusir jenuh esai aktivitas bekerja. Atau, siang atau sore hingga menjelang waktu buka puasa. Itung-itung ngabuburit, lah!
Dengan cat yang terbatas, kita juga masih bisa berkreasi untuk hunian tempat tinggal. Caranya, pastikan ada warna cat lain, namun cukup dalam ukuran liter kecil. Untuk kreasi warna yang diinginkan, bisa kita campur dua bahkan tiga warna sekaligus. Hasilnya, bisa kita dapatkan setidaknya lima warna untuk dinding rumah. Hemat bukan, he.
Jangan lupa, belanja untuk kebutuhan kesehatan. Seperti cairan pembersih (desinfektan) lantai, atau pencuci tangan (hand sanitizer). Agar tamu nyaman dan ruangan tetap bersih, sediakan selau tisu atau kain lap bersih. Sebisa mungkin meja tamu tetap dalam kondisi bersih.
#Baju baru seperlunya
Nah, yang paling banyak dicari untuk lebaran adalah kebutuhan baju bagi semua anggota keluarga. Rasulullah menganjurkan kita mengenakan baju baru, terlebih untuk salat Ied.
Yang jamak dipikirkan masyarakat kita juga baju baru untuk anjangsana lebaran. Yang sangat berada, baju baru ini bahkan bisa lebih daru dua pasang. Jika harganya mahal dan bermerek terkenal, bisa-bisa jutaan rupiah yang harus dibelanjakan demi baju baru ini.
Yang harus diutamakan tentunya baju muslim/muslimah yang juga bisa digunakan saat salat Ied. Dan, ini tidak harus yang paling mahal, apalagi untuk menampilkan kesan glamour dan bermewah-mewahan.
Hati-hati juga dengan tawaran diskon dan paket belanja. Tidak perlu dipaksakan panic buying jika hanya mengejar batas waktu diskon, tetapi tidak sepenuhnya membutuhkan. Banyaknya tawaran paket belanja juga perlu disikapi, disesuaikan pula dengan kondisi keuangan keluarga.
Singkatnya, kebutuhan apapun yang akan dibeli untuk menyambut perayaan lebaran, tidak lantas justru banyak menimbulkan kekecewaan. Belanja pintar dan sesuai prioritas kebutuhan, akan menghindarkan kita dari risiko mubazir atau ketidakmanfaatan apa yang sudah kita beli.
Selamat belanja dengan cerdas untuk hari Kemenangan pada lebaran nanti! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H