Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Virtual yang Praktis, Kurangi Wasting Time, Puasa Tetap Terjaga

25 April 2021   17:28 Diperbarui: 25 April 2021   18:06 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi buka (sisternet.co.id/diunduh)

SUDAH terjadwal berapa kali nih acara buka bersama (bukber), yang akan kalian ikuti selama ramadan tahun ini? Bisa jadi jarang, bahkan tidak ada acara bukber sama sekali, mengingat masih ada pembatasan kerumunan di sana-sini akibat pandemi.

Eitts...tenang, dan tak perlu sedih. Ada cara lain agar puasa kita tetap seru dengan bukber secara virtual. Meski harus dilakukan berjauhan, bukber virtual tetap bagus untuk menyambung silataruhim keluarga jauh atau dengan sahabat yang memang tidak mungkin  bertemu.

Ada yang berbeda memang jika keseruan bukber tidak bisa dinikmati secara tatap muka langsung. Menikmati sajian takjil dan buka, dengan menghadap kamera dan layar ponsel atau gadget di depan kita, tentunya kurang berkesan dibanding ketika bersama-sama.

Saat bukber langsung di meja makan besar, atau berjajar lesehan di atas alas lantai, maka suasana akan terasa lepas. Sembari menikmati menu buka, tetap bisa saling menyapa dan bercanda, tertawa ataupun melucu. Apapun tingkah dan ekspresi saat bukber langsung, akan bisa dilihat orang di sekitar kita.

Dibandingkan dengan bukber virtual, maka situasi akan berbeda pastinya. Ekspresi keseruan yang semestinya bisa lepas, menjadi terbatas. Apalagi, jika video yang diambil saat bukber virtual ini tak memadai, maka tidak semua keseruan dan pernak-pernik acara bukber bisa tertangkap peserta bukber.

Esensi dari bukber sejatinya anjangsana silatirahim lalu menikmati buka puasa bersama-sama. Akan tetapi, bukber juga punya banyak makna dan kemanfaatan lain. Bukber bisa jadi sarana fungsi sosial, seperti peduli sesama dan saling berbagi kebaikan. Bukber bisa mendatangkan empati (sosial), kasih sayang sesama, juga promosi apapun.

Nah, esensi silaturahim dan fungsi sosial ini yang mestinya tidak hilang, jika bukber harus dilakukan secara virtual atau berjauhan sekalipun. Bahkan, tetap saja ada banyak keuntungan dan sisi positif dari bukber virtual. Apa saja itu?

Praktis, Tak Banyak yang Terbuang
Acara bukber biasanya membutuhkan banyak persiapan, terlebih di tempat yang akan digunakan untuk bukber. Jika di rumah makan atau pemilik catering, maka cukup reservasi dan disiapkan pihak pengelolanya.

Akan tetapi, jika acara bukber menempati rumah, maka pihak tuan rumah yang akan repot-repot menyiapkannya. Belum lagi, soal transportasi dan jarak yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke tempat acara. Saat cuaca kurang bersahabat dan jalanan macet, bisa-bisa keinginan bukber batal kesampaian atau tidak bisa mengikuti dengan lancar. Banyak waktu yang terbuang (wasting time) jadinya!

Tak jarang juga peserta bukber yang akhirnya datang terlambat. Karena saling berjauhan, kadang praacara sebelum bukber menjadi tertunda dan saling menunggu. Bagi yang kurang terbiasa, situasi ini bisa jadi justru membosankan dan membuat jenuh. Ujung-ujungnya, bisa kehilangan mood karena kurang sabar dan selera makan saat waktu buka tiba.

Selain waktu yang rentan terbuang saling menunggu, bukber dengan peserta sangat banyak kurap kurang efektif. Banyak menu yang harus disiapkan, tentunya juga menjadi riskan, karena ada kemungkinan lebih banyak sisa makanan terbuang. Jika tidak cerdas dan praktis dalam menentukan dan menyajikan menu, bukber justru sering jadi banyak mubazir-nya.

Keutamaan Puasa Terjaga
Bukber sejatinya adalah kegiatan setelah waktu buka puasa. Yang menjadi bagian dari puasa ramadan adalah berbuka dengan takjil untuk membatalkan puasa hari itu. Sunnahnya, berbuka dengan makanan takjil yang manis-manis secukupnya. Ini yang perlu kita pahami juga.

Acara bukber biasanya dilangsungkan bahkan 1 sampai 1,5 jam sebelum waktu buka puasa. Nah, menunggu durasi waktu ini yang sekali lagi rentan bagi puasa kita. Terlebih, jika memang tidak ada rangkaian acara lain sebagai pengisinya, seperti ceramah atau pengajian.

Keutuhan puasa kita sehari itu bisa saja terganggu, manakala kebablasan saat berkumpul di acara bukber. Jika tidak bisa menahan diri, berkumpul dan saling ngrumpi saat bukber, sangat mungkin meyeret kita pada hal-hal tak baik. Misalnya, menggunjing orang lain atau teman (ghibah), atau disadari dan tidak bersikap pamer (riya'), atau banyak berkata yang mungkin bisa menyinggung perasaan orang lain.

Ini bisa terjadi pada siapapun, terlebih jika kita tak cukup punya pemahaman terkait hal-hal tidak baik tersebut. Mungkin kita pernah mengalami, sengaja memilih pakaian dan tas baru, atau paling mahal, karena merasa akan bertemu banyak orang. Berharap mendapat pujian, apalagi lalu menyombongkannya, maka ini akan mengurangi keutamaan (fadilah) dan keberkahan puasa kita. Sayang kan!

Bertemu banyak orang dan menjumpai menu berbuka puasa bukan masakan sendiri, juga beresiko bisa mengurangi keutamaan puasa. Ini jika muncul rasa tidak ikhlas, kecewa, atau menyesal datang karena ketidaknyamanan yang dialami. Setidaknya, hikmah silaturahim dan saling berbagi kebaikan akan hilang manakala bukber yang kita ikuti tidak membuat senang.

Nah, dengan segenap ribet dan kekurangannya, buka bersama secara virtual tetap tidak mengurangi hikmah silaturahim selagi puasa ramadan. Bukber virtual juga lebih aman, bisa mengurangi hal-hal yang bisa mengganggu keutuhan dan keutamaan puasa yang sedang kita jalani.

Berpuasa memang harus menahan diri dan mengendalikan nafsu. Namun, ibadah yang kita jalani bisa saja berbeda suasananya, saat kita juga bersinggungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar.  

Selamat berbuka bersama. Semoga puasa kita selalu berkah. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun