Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Kampus? Cari Saja yang Open Acces, Orang Jangan (Lagi) Tak Tahu-menahu

11 Januari 2021   22:40 Diperbarui: 11 Januari 2021   22:44 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pilih kampus (kalderanews.com)

#Trust dan Jejaring Kampus 

Trust (kepercayaan) almamater kampus harus terjamin. Trust ini menyangkut dan bisa berdampak banyak hal. Soal kemudahan pelayanan dan fasilitas yang bisa didapatkan mahasiswa penting dipastikan. Sebut saja, fasilitas kegiatan kemahasiswaan, beasiswa, atau hal-hal lainnya.

Terkait beasiswa misalnya, sebisa mungkin diketahui dari awal apa saja yang tersedia. Hal ini juga menyangkut akses, kriteria dan sasarannya. Kepastian beasiswa apapun bisa terserap utuh hingga 0 persen oleh mahasiswa penerima akan menjadi trust bagi masyarakat. Ada beasiswa pasti yang diberikan pemerintah, seperti Bidik Misi dan bagi mahasiswa pemegang KIP (Kartu Indonesia Pintar).

Akses dan peluang beasiswa ini juga berkaitan dengan jejaring (network) yang dimiliki sebuah kampus. Ada kampus yang hanya sedikit akses beasiswanya, namun ada pula yang berjibun sumbernya. Beasiswa tidak selalu harus berupa uang, namun bisa juga dalam bentuk lain, seperti kesempatan kerja atau pendidikan penunjang lebih tinggi. 

#Pastikan Dosen/Staf Pengajar

Masih terkait dengan pelayanan akademik perkuliahan, yakni keberadaan akademisi dan staf pengajar di kampus. Sebisa mungkin diketahui siapa saja dosen yang akan membimbing perkuliahan anak kita.

Alih-alih untuk memenuhi tuntutan akreditasi prodi dan kampus, keberadaan dosen menjadi indikator penentu. Yakni, berapa jumlah dosen berkualifikasi magister, doktor atau bergelar profesor yang dimiliki kampus. Apakah mereka merupakan dosen tetap dengan beban tugas mengajar yang sudah ditentukan? Ini penting dipastikan.

Bukan tidak mungkin, daftar nama-nama dosen yang disebutkan di tiap fakultas dan prodi, tidak punya jam mengajar. Atau, ternyata banyak dosen mendekati pensiun atau yang berkualifikasi rendah (S1), yang banyak mengajar perkuliahan mahasiswa. Kualitas pembelajaran dosen bisa dilihat juga dari sejauh mana hasil penelitian mereka, sehingga nama mereka ter-indeks dalam jurnal (internasional) sekelas Scopus misalnya.

Mari lebih bijak dan pasti dalam menentukan pilihan kampus atau sekolah mana yang tepat untuk anak-anak kita. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun