Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Reshuffle Terbatas Kabinet, Apa yang Dimau Jokowi?

26 Desember 2020   23:17 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:19 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa relevansinya dengan jabatan Menteri Agama Yaqut Qoumas? Tugas menteri agama bukan semata soal menjamin keberagamaan rakyat. Lebih dari itu, soal kerukunan hidup ummat dan keyakinan beragama juga menjadi konsentrasi. Lokus kerukunan dan cara keberagamaan ini yang selalu mendapat ujian dan kerap merepotkan pemerintahan Jokowi.  

Ada kekhawatiran penulis dalam hal ini, menarik kepala gerbong ormas dan kepemudaan besar dalam kabinet, juga untuk kepentingan ini. Menjaga Indonesia damai memang harapan dan kewajiban siapapun. 

Akan tetapi, melibatkan langsung sesama anak bangsa dalam konfrontasi tentu nggak pas dan bisa membahayakan. Terlebih, jika itu semata untuk membela kepentingan sempit (idealisme dan syahwat kekuasaan) atas dasar apapun.

Lain lagi soal munculnya nama Sandiaga Salahuddin Uno, yang didapuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Atensi khusus Jokowi mendongkrak core bisnis berbasis kepariwisataan di bawah Whisnutama memang belum signifikan hasilnya. 

Passion dan pengalaman industri media dan entertainment seorang bos grup NET Mediatama dan direktur utama beberapa TV lokal ini, belum cukup bisa memajukan kemunculan pelaku-pelaku ekonomi dan industri kreatif baru yang lebih kompetitif.  

Apakah situasi pandemi dan kemacetan atau resesi ekonomi jadi alasannya? Entahlah. Dan, nama Sandiaga Uno akhirnya menjadi pilihan menggantikan Whisnutama. Bukan lantas tenggelam seorang Sandiaga pascapilpres 2019 yang saat itu berpasangan dengan capres Prabowo Subianto. Misi pemberdayaan ekonomi OKE OCE yang diusungnya tetap dijalankan meski tanpa uforia pemberitaan media.  

Masalahnya kemudian, dalam situasi pandemik yang tidak terbayangkan sebelumnya, mampukah Sandiaga menjadi pendobrak kelesuan pariwisata dan industri kreatif Indonesia. 

Konsep pemberdayaan bisa jadi modal penting memang. Akan tetapi, yang dibutuhkan di fase baru pandemi tidak sekadar normalisasi, namun juga semangat kebangkitan.  

Bergairahnya perekonomian lokal sebagai efek pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi tugas berat Menteri Sandiaga Uno. Di awal keterangan persnya, Sandiaga Uno memang sudah mematok target, bahwa butuh inovasi dan adaptasi untuk mendongkrak kelesuan ekonomi kepariwisataan di masa pandemi ini. Ia mengklaim, sekitar 70 persen pelaku yang tergabung dalam OKE OCE selama ini sudah bergerak di sektor industri kreatif.  

Terlepas itu juga, Sandiaga juga harus bisa membuktikan nyinyir yang sempat mengemuka atas bergabungnya di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Apakah jabatan menteri yang diamanatkan padanya hanya kado rivalitas politik atau sebatas reuni politik bersama bekas rivalnya? Kita tunggu saja gebrakan bos muda dengan kekayaan pribadi 5,7 triliun ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun