Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serba-serbi Bunga Hias. Yakin masih Gak Tertarik, Boskuh?

31 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 1 November 2020   19:34 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto: unggahan bunga (dokumen pribadi)

BUNGASIANA. Barangkali jadi istilah baru yang pas menggambarkan kegandrungan banyak orang pada bunga hias akhir-akhir ini. Siapa sangka memang, bermacam-macam jenis bunga hias yang tak begitu dilirik selama ini, banyak menyimpan kekayaan di balik rupa dan bentuknya.


Ya, bunga hias kini banyak kita lihat di sebuah keluarga. Di pojok teras, taman rumah, hingga ruang keluarga, tamu dan kamar pribadi si pemilik rumah. Rumah anda juga demikian halnya pastinya?


Berawal dari viralnya si 'janda bolong' yang menggoda, kini pun banyak yang kepincut. Bentuk rupanya sih biasa, namun harganya yang selangit tuh, yang bikin rame-rame pada meliriknya. Bunga daun yang punya bentuk lobang di daun yang unik inipun banyak dicari, lalu ditawarkan kepada siapapun.


Konten media sosial dan lapak online shopping pun kini banyak dihiasi berbagai jenis bunga hias. Ada yang lebih kreatif bahkan cara menawarkannya, dengan sedikit narasi dan video tutorial tentang bunga yang diunggah. Lumayan juga sih, karena konten bunga hias ini memberi warna lain unggahan yang kerap muncul di medsos.


Bisa jadi peluang bisnis? Tentu saja iya, terutama bagi kolektor yang biasa memanfaatkan kegandrungan penyuka barang ini. Namun, mengoleksi bunga hias bisa jauh dari sekadar itu. Sekali lagi, bunga hias menyimpan banyak hal di balik keindahannya.


Kesukaan pada bunga hias ini pula yang kini tampak pada Nyonya Robbani (38), sebut saja begitu. Maraknya fenomena 'janda bolong' memang yang mula-mula menginspirasinya pada bunga hias. Sempat angin-anginan juga sih hobinya pada yang satu ini. Namun, kali ini tampak digelutinya lebih intens dan serius.


Karuan saja, banyak stay at home dan beraktifitas kerja dari rumah, menjadi keuntungan tersendiri baginya menikmati hobi yang bisa dibilang bukan baru ini. Tak ada hari tanpa meninggalkan bunga hias! Begitu kurang lebih menggambarkan kesukaannya ini.


Eits...tunggu dulu! Bunga hias bagi nyonya Robbani tak sekadar barang pajangan, loh. Belum banyak koleksinya memang. Tetapi, berpot-pot bunga hias miliknya sejatinya seperti laboratorium atau perpustakaan alami. Ada literasi mendalam, dan narasi keilmuan di balik nama-nama bunga hias yang dipilihnya.


Nyonya Robbani yang tak lain seorang guru jenjang SMP mungkin tak sekadar ikut-ikutan menjadi penyuka bunga hias. Ia pun tak puas sekadar menikmati bunga hias untuk diri sendiri. Setidaknya, fenomena kesukaan pada bunga hias bisa menjadi bahan dan sumber untuk berkreasi lainnya. Ya, bunga hias pun jadi bagian dari tugas pembelajarannya meski harus dilakukan secara daring dari rumah.


Banyak sudah contoh yang sudah dilakukannya. Platform Instagram atau Youtube menjadi pilihan Robbani untuk menuangkan berbagai literasi yang menarasikan asal mula, jenis, hingga manfaat dan kegunaan setiap bunga hias yang kini lagi trend. Bentuknya bisa dibingkai menjadi puisi atau sekadar tulisan bebas. Semua menjadi caption pada setiap foto bunga hias yang diunggahnya. Sebut saja, deskripsi tapak doro, legenda amarilies, krisan, dan gerbera daisy.


Ada salah satu yang menarik, manakala kumpulan bunga kesukaan kaum hawa ini menjadi satu kisah fantasi. Sebut saja bunga mawar, anggrek, melati dan putri malu. Konon, mawar merah yang memang lebih semerbak wanginya punya sifat sombong dibanding lainnya. Dalam cerita ini disebutkan, datanglah peri yang akhirnya 'menghukum' si mawar dengan duri-duri di tangkainya.


Cerita fantasi bunga hias ini pun diunggah di akun youtube diahrobban miliknya. Masih ratusan kali ditonton sih. Namun, oleh Robbani, cerita ini digunakan sebagai salah satu media pembelajaran daring untuk materi bercerita. Nah, asyik kan?


Satu lagi contoh bunga hias yang bak sang penolong, yakni Peace Lily. Bunga ini pun menjadi 'ilmu baru' yang berhasil ditemukannya. Tak sengaja sih, tapi bukan hal yang kebetulan sama sekali. Bunga jenis ini teramatinya beberapa kali mampu menghasilkan embun air di ujung daunnya. Ternyata, air ini merupakan hasil fotosintesis menyerap udara yang ada di sekitarnya. Hebat bukan!


Masih banyak tentunya keunikan dan pengalaman menarik bisa didapat dari puluhan bahkan ratusan bunga hias yang ada. Singkatnya, bunga hias adalah juga khazanah ilmu dan selalu menarik diketahui. Sebagai hobi, nyatanya bunga hias juga bisa lebih besar manfaatnya sebagai bahan pengetahun.


Selamat datang era baru Bungasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun