Antara tahun 1997 hingga 2000, Terry menghabiskan waktunya untuk melakukan penelitian yang sebagian besar dilakukan di Departemen Fisika UI, Universitas George Washington, Washington DC, Amerika Serikat, Okayama University of Sciences Jepang, Institut Kernphysik, University of Mainz, Jerman. Tetapi, ilmuan ini kini lebih memilih untuk meniti karir menjadi ilmuwan fisika Indonesia setelah melihat banyak yang harus dan bisa dikerjakannya di Indonesia.
Tentunya, masih banyak lagi contoh para guru kita yang sudah mendunia, dan sebagian besar mungkin tidak muncul sebagai tokoh atau pesohor. Memang, keberadaan guru tidak harus superhebat dan diakui dunia.Â
Setidaknya, guru kita adalah orang-orang terbaik bagi anak-anak bangsa, menjadi pahlawan memerangi kebodohan dan bagian dari lahirnya akal sehat, mental dan pekerti luhur di negeri sendiri. Â
Sejarah, Nilai, dan Akulturasi Budaya
"Bendera Merah Putih-nya kok dipasang hanya setengah siang, kak. Kenapa?" tanya penulis suatu ketika.
"Nggak tahu," jawab polos si Kakak. Jawaban inipun tetap terulang sama, saat ia kembali ditanya hal yang sama pula.
Dialog di atas terjadi bertepatan di saat Indonesia tengah memeringati penggalan sejarah kelam yang jamak dikenal sebagai hari terjadinya G30S/PKI.Â
Ilustrasi dialog ini pun menyadarkan kita, setidaknya bagi penulis sendiri, adanya kesenjangan pemaknaan pada generasi anak-anak kita kini. Sebuah masalah serius untuk direfleksi bersama-sama tentunya!
Sangat sulit sebenarnya, mempertanyakan apakah peristiwa sejarah yang pernah dialami bangsa Indonesia tidak tersampaikan secara utuh di bangku sekolah mereka? Tetapi tidak salah juga sekiranya, kita memastikan kembali sejauh mana penanaman dan penguatan nilai-nilai positif, diambil dari berbagai penggalan sejarah dari masa ke masa bangsa kita.
Kembali pada perbincangan soal guru, maka tak bisa dianggap sepele soal kesejarahan, nilai-nilai dan budaya yang harus juga bisa ditransformasikan oleh para guru.Â
Ya, tantangan pendidikan dan guru kini dan masa mendatang jauh lebih berat: bagaimana bisa mencerdaskan anak didik sekaligus tetap merawat keluhuran nilai dan budaya ke-Indonesia-an pada putra-putri bangsa.