Paradigma definisi sosial dirumuskan oleh Max Weber yang berpendapat bahwa struktur dan institusi sosial merupakan suatu kesatuan yang mempengaruhi perilaku manusia yang punya arti sendiri. Weber mempercayai bahwa setiap tindakan individu memiliki arti atau makna sendiri bagi dirinya dan tindakan tersebut diarahkan kepada orang lain.Â
Dengan begitu, suatu tindakan yang diarahkan pada benda mati tidak dapat disebut sebagai tindakan sosial. Teori yang mendukung paradigma definisi sosial antara lain teori aksi, teori interaksionisme simbolik, fenomenologi, dan etnometodologi.
3. Paradigma Perilaku Sosial
Paradigma perilaku sosial dirumuskan oleh Skinner dengan mengkritik objek kedua paradigma sebelumnya, yaitu paradigma fakta sosial dan paradigma definisi sosial. Menurut Skinner, objek studi sosiologi adalah perilaku manusia, karena perilaku manusia bersifat konkrit dan realistis.Â
Tidak seperti struktur sosial dan institusi sosial yang dikatakan Skinner sebagai objek mistik, di mana kedua objek tersebut terjadi dalam pikiran manusia, sehingga tidak dapat dijadikan objek kajian sosiologi. Teori yang mendukung paradigma perilaku sosial antara lain Teori Behaviour dan Teori Pertukaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H