Mohon tunggu...
Meha Middlyne
Meha Middlyne Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sie. Dokumentasi Handal

Berkepribadian dalam Kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hiking Through Mt Slamet 3.428 Mdpl

20 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 20 Agustus 2019   11:12 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Slamet menjadi tujuan destinasi pasca UTS. Mei lalu, tepatnya setelah libur hari buruh internasional, aku berangkat menuju Purwokerto pukul 20.30 WIB menggunakan bus efisiensi cabang ambarketawang (fyi: pemberangkatan efisiensi terakhir di Yogya diantara terminal lain seperti Hartono dan Shuttle di Bandara).  

Sebelumnya memang hal ini sudah aku rencanakan dengan abang saya, 1 bulan yang lalu ketika saya berkunjung ke Purwokerto.
Berikut beberapa logistik yang aku siapkan dari Yogya :

1. Tas Gunung / Carrier 60L
2. Sepatu Gunung 40 cm
3. Pakaian (2 pasang baju selama pendakian)
4. Milkcleanser as Pembersih Wajah *mengingat tidak boleh ada bahan kimia yang boleh terurai selama pendakian
5. Topi Mendaki *agar terhindar dari sinar UV
6. Sarung Tangan
7. Buff / Penutup Wajah
8. Topi Hangat *penghangat malam hari
9. Matras
10. Sleeping Bag
11. Pengikat Rambut
12. Pakaian Dalam Ganti
13. Kaos Kaki Tebal (2 pasang)
14. Sandal Gunung
15. Handphone
16. Kartu Identitas (sangat diperlukan sebelum memasuki kawasan pendakian)
17. Minyak Kayu Putih
18. Head Lamp
19. Abang saya yang menyediakan tenda kapasitas 5 orang, kompor, gas, dll (milik sendiri)
20. Trash Bag

23.45 Purwokerto (03/05/19). Kita sebisa mungkin istirahat, bersiap berangkat pagi harinya pukul 10.00. Pagi harinya kami mempersiapkan makanan yang akan dibawa selama pendakian, meliputi cemilan, makanan manis seperti coklat, mie instan, beras, sosis, nugget, dll. 

Kemudian kita pun bergegas sembari menunggu 2 orang teman dari abang saya. Sudah sangat molor, akhirnya kami berangkat ke Probolinggo karena kami memiliki tracking jalur via Kali Wadas.

Perjalanan ke Probolinggo tidaklah singkat, kami masih harus menempuh waktu 2 jam agar sampai. Dari probolinggo kita melanjutkan perjalanan ke Bumi Ayu yang kurang lebih 1 jam-an. Di desa kami membeli satu kardus aqua botol 2 l, satu orang akan mendapatkan jatah 6 botol aqua. 

Hal ini cukup menyulitkan kami, karena masih harus membawa carrier yang sangat berat ditambah dengan jalan ke Desa Kali Wadas yang sangat menanjak. 

Motor kami pun sampai tidak kuat menarik gas sampai membuat mesin mati untuk beberapa saat yang lama. Kami pun memutuskan supaya abang saya dan Nathan (re: rekan kami) untuk membawa tasnya terlebih dahulu. Aku dan Kak Anita pun berjalan menunggu mereka mengantarkan barang-barang lalu kembali menjemput.

Kami tiba di basecamp pukul 15.00 WIB. Kami mendaftar dan istirahat sekaligus makan sesaat sambil merapikan logistik yang ada. 

Ada formulir yang harus kita isi sebelum memulai pendakian, sebagai data identitas para pendaki untuk mensiasati berbagai hal bila terjadi sesuatu terhadap kami. Motor kami titipkan di basecamp dengan charge Rp 20.000,- selama 3 hari. 


Day I : Pos I
16.00 kami mulai gerak masuk ke dalam gerbang mula pendakian (fyi: 150 meter baru berjalan kami berniat membeli kentang seharga Rp 5.000,- saja tapi malah warga nya memberikan kami 1 kg kentang dengan harga yang sama). Track awal cukup mudah karena masih datar memasuki hutan. Kami berjalan terus menyusuri hutan, jalanan sesaat itu cukup becek. Kami bertemu beberapa orang yang baru saja turun. 

Mereka mengucapkan kata "kami duluan ya" "Semangat". Hal yang tabu bagi saya mendengar ucap ramah dari pendaki lain, tapi lama kelamaan saya terbiasa juga justru menjadi hal yang saya senangi. Hari menjadi semakin gelap, jalanan mulai sempit dengan dinding tanah sekitar 30 cm. 

Lama kelamaan tracknya menaik, udara semakin dingin. Hingga hari menjadi begitu gelap dan maghrib. 19.00 kami berhenti di pos 1 dan mendirikan tenda tepat di sebelah pohon tua yang sangat besar. 

Tidak aku sangka ternyata sedingin itu suhu pada malam pertama. Aku jadi tidak ingin banyak beraktivitas ditambah gelapnya malam dan hanya kami berempat. Aku pun lebih dulu tidur setelah kami makan (fyi menunya nugget + nasi + kopi susu).

Day 2 : Pos 2 s/d Pos 6 (terakhir)
Malam itu, berkali-kali aku terbangun mendengar suara binatang dan juga karena kekhawatiranku yang terus menerus aku pikirkan sambil menutup mata. 

Pagi harinya kami memasak menu nasi nugget, bubur, coklat panas. Waktu kami makan, ternyata ada pendaki sejumlah 15-an orang yang baru saja naik lalu berbincang sejenak dengan kami.

 Rombongan mereka sempat menunggu kami untuk pergi besama tapi kami memutuskan untuk segera menyusul karena masih harus merapikan barang-barang dan melipat tenda. 09.00, kami bergegas melanjutkan track kami. 

Sesekali kami berhenti di setiap pos yang ada sambil minum dan duduk sebentar berhubung jalurnya semakin tinggi dan menaik. Jalurnya cukup membuat kami harus meloncat sambil membawa carrier yang sangat berat. 

Aku sudah semakin letih menjelang sampai ke pos terakhir tetapi tetap saja aku lupa dengan letih saya saat aku merasakan dinginnya udara serta pemandangan yang super aduhai dengan sunset kala itu. 

Puncak Gunung Slamet pun sudah tampak nyata dihadapan mata kami. Pos 6 kami jangkau pada pukul 18.30. Seperti biasa, kami mendirikan tenda yang dilapisi akar rerumputan supaya mencegah dingin agar tidak begritu menusuk ke badan kami saat tidur karena tanah sangat cepat menyerap suhu. 

Malam itu begitu aku nikmati obrolan masing-masing kami, dengan taburan bintang yang masih penuh dilangit. Sudah jarang kami melihat di daerah perkotaan bintang sepadat itu diatas gunung. 

Day 3 : Puncak Slamet
Malam sebelumnya kami sepakat untuk muncak pukul 04.00 dini hari untuk mengejar sunrise. Tapi apadaya, dingin yang luar biasa menyerang kami, sampai membuat tubuh kami mati rasa dan tidak berani beranjak.  08.00, kami pun memilih untuk membawa perintilan kecil saja seperti handphone untuk dokumentasi, madu TJ dan coklat. Hari sudah terang, tapi tetap saja selama kami berjalan muncak, dinginnya masih saja melekat.

Pendakian puncak pun berjalan, aku tak menyangka ternyata muncak itu tidak semudah kelihatan yang ada di beberapa film. Gunung yang berbentuk segitiga bervolume ternyata dilapisi oleh pasir dan batu, semakin keatas track semakin sangat sulit. Pasir diatas semakin halus dan batu pijakan semakin sedikit. 

Aku sempat terperosot hingga tidak menemukan pijakan beruntung abang ku memegang dari atas. Aku cukup khawatir bila terperosot ke bawah karna aku harus naik beberapa meter lagi dan sangat disayangkan. Alhasil aku berhasil memposisikan badanku untuk kembali berdiri lagi. 

Pelan-pelan aku bisa sampai diatas puncak Slamet, diberi tepuk tangan oleh pendaki yang sudah lebih dulu ada di puncak. Di puncak juga bukan seperti berada di rooftop gedung, arealnya setapak dan pasir, kita hanya perlu berhati-hati bersandar dan melangkah. Salah bersandar bisa masuk ke lubang kawah yang besar, salah langkah bisa jatuh lagi kebawah dengan mudah.

Day 3 : Pulang
Selepas dari puncak kami pun turun ke pos 6 kemudian makan lalu berkemas. Rombongan yang kami temui pagi hari di hari pertama sudah lebih dulu turun. Kami pun baru mulai bergerak pukul 14.00, saat itu abang menyuruh kami untuk lebih bergegas berhubung vegetasi hutan masih sangat lebat dan jalan tertutup, takutnya sebelum malam kami keliru mengambil jalan pulang. 

Perjalanan kami genjot secepat-cepatnya, sampai akhirnya kami kehabisan air, salah satu rekan kami, kak Nita mengalami dehidrasi, wajahnya pun pucat. 

Kami khawatir dia akan pingsan, kami istirahat sekitar setengah jam. Logistik yang dibawa oleh kak Nita pun dibagi rata kepada kami bertiga.

Kami berhasil sampai di Pos 1. Saat itu kami tracking dalam kondisi gelap dan bermodalkan headlamp. Beruntung kami baru bisa mendapatkan air di Telaga Pengantin. Kita cukup takut karena sekitaran kami hutan, hewan dan jurang, banyak hal yang kami risaukan, hanya suara alam yang bisa kami dengar. 

Kami berdoa untuk menangkis rasa takut kami. Hanya itu yang bisa kami lakukan.
19.40 kami tiba di basecamp, ternyata pihak basecamp sempat mengkhawatirkan kami yang belum kunjung sampai tetapi kami ternyata selamat dan bisa tiba di bawah. 21.00 setelah kami mandi, kami beranjak pulang ke Purwokerto dan tiba di Purwokerto tengah malam.

Total Pengeluaran Tour de Slamet:
Gojek Kotabaru ke Terminal Efisiensi Ambarketawang         Rp30.000,-
Bis Efisensi                                                                                                 Rp69.000,- (pesan via traveloka)
Sewa Sepatu                                                                                               Rp30.000,-/hari (alamat Dendra Adventure jakal atas)
Celana Hiking                                                                                            Rp150.000,-
Topi Mendaki                                                                                             Rp50.000,-
Topi Penghangat                                                                                      Rp59.000,- (strawberry Ambarukmo Plaza)
Sewa Headlamp                                                                                        Rp5.000,- (perlengkapan gunung, Purwokerto)
Sarung Tangan                                                                                          Rp15.000,- (Gading Mas, Jakal depan McD)
Baju Karet Lengan Panjang Nike                                                       Rp50.000,- (perlengkapan gunung, Purwokerto)
Buff                                                                                                                 Rp10.000,- (perlengkapan gunung depan Fakultas Teknik UNY)
Trash Bag                                                                                                     Rp5.000,-
Aqua 2l                                                                                                           Rp42.000,- (x 7 botol)
Tiket masuk + parkir 2 malam                                                             Rp30.000,- (aku lupa tapi ini pasti ga nyampe 30rb)
Nugget, sosis, cemilan, coklat, madu rasa, indomie,
kopi susu, susu sachet dan makanan kebutuhan selama
pendakian sekitar                                                                                     Rp500.000an,- *untuk jumlah makan 4 orang. anggap 180.000/orang
Total                                                                                                               Rp725.000,- (belum biaya tak terduga)

Note :
1. Logistik lain selain yang diuraikan harganya itu usahakan minjem aja berhubung peralatan gunung bukan tergolong murah, selagi bisa minjem usahakan dipinjem. Tapi ingat! Harus dijaga jangan sampai rusak dan dilaundry sesudah di pakai.
2. Barang sewaan juga harus dijaga supaya ga rusak biar justru ga disuruh ganti baru.
3. Kalau mau pakai sewaan, lihat kondisi barang, pastikan tidak ada yang robek. Untuk sepatu, usahakan tapak/solnya itu tebal dan ga licin.
4. Selama di gunung jaga tutur kata dan perilaku, baik kepada alam maupun warga sekitar dan sesama pendaki lainnya.
5. Bawa sampah semuanya turun, selain dari pada sampah kalian sendiri. Semisalnya lagi jalan dan lihat sampah dijalur cukup ikut dikutip.
6. Hindari penggunaan bahan kimia seperti sabun, shampo, pastagigi, listerine, dll.
7. Selama pendakian apabila memang dibutuhkan istirahat, istirahat lah saat itu juga.
8. Pikiran tetap positif dan tenang, coba alihkan ke pemandangan ataupun cengkrama dengan sesama rekan.
9. Bosan selama perjalan pendakian cukup sambil makan coklat atau madu sekaligus menambah energi.
10. Perhatian terhadap sesama rekan pendaki, tanya kabar, kondisi dan kesiapannya setiap saat.
11. Berikan motivasi satu sama lain.
12. Diingat barang masing-masing.

Rating Slamet Jalur Kali Wadas 9.1/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun