Pendakian puncak pun berjalan, aku tak menyangka ternyata muncak itu tidak semudah kelihatan yang ada di beberapa film. Gunung yang berbentuk segitiga bervolume ternyata dilapisi oleh pasir dan batu, semakin keatas track semakin sangat sulit. Pasir diatas semakin halus dan batu pijakan semakin sedikit.Â
Aku sempat terperosot hingga tidak menemukan pijakan beruntung abang ku memegang dari atas. Aku cukup khawatir bila terperosot ke bawah karna aku harus naik beberapa meter lagi dan sangat disayangkan. Alhasil aku berhasil memposisikan badanku untuk kembali berdiri lagi.Â
Pelan-pelan aku bisa sampai diatas puncak Slamet, diberi tepuk tangan oleh pendaki yang sudah lebih dulu ada di puncak. Di puncak juga bukan seperti berada di rooftop gedung, arealnya setapak dan pasir, kita hanya perlu berhati-hati bersandar dan melangkah. Salah bersandar bisa masuk ke lubang kawah yang besar, salah langkah bisa jatuh lagi kebawah dengan mudah.
Day 3 : Pulang
Selepas dari puncak kami pun turun ke pos 6 kemudian makan lalu berkemas. Rombongan yang kami temui pagi hari di hari pertama sudah lebih dulu turun. Kami pun baru mulai bergerak pukul 14.00, saat itu abang menyuruh kami untuk lebih bergegas berhubung vegetasi hutan masih sangat lebat dan jalan tertutup, takutnya sebelum malam kami keliru mengambil jalan pulang.Â
Perjalanan kami genjot secepat-cepatnya, sampai akhirnya kami kehabisan air, salah satu rekan kami, kak Nita mengalami dehidrasi, wajahnya pun pucat.Â
Kami khawatir dia akan pingsan, kami istirahat sekitar setengah jam. Logistik yang dibawa oleh kak Nita pun dibagi rata kepada kami bertiga.
Kami berhasil sampai di Pos 1. Saat itu kami tracking dalam kondisi gelap dan bermodalkan headlamp. Beruntung kami baru bisa mendapatkan air di Telaga Pengantin. Kita cukup takut karena sekitaran kami hutan, hewan dan jurang, banyak hal yang kami risaukan, hanya suara alam yang bisa kami dengar.Â
Kami berdoa untuk menangkis rasa takut kami. Hanya itu yang bisa kami lakukan.
19.40 kami tiba di basecamp, ternyata pihak basecamp sempat mengkhawatirkan kami yang belum kunjung sampai tetapi kami ternyata selamat dan bisa tiba di bawah. 21.00 setelah kami mandi, kami beranjak pulang ke Purwokerto dan tiba di Purwokerto tengah malam.
Total Pengeluaran Tour de Slamet:
Gojek Kotabaru ke Terminal Efisiensi Ambarketawang     Rp30.000,-
Bis Efisensi                                                 Rp69.000,- (pesan via traveloka)
Sewa Sepatu                                                Rp30.000,-/hari (alamat Dendra Adventure jakal atas)
Celana Hiking                                               Rp150.000,-
Topi Mendaki                                               Rp50.000,-
Topi Penghangat                                            Rp59.000,- (strawberry Ambarukmo Plaza)
Sewa Headlamp                                             Rp5.000,- (perlengkapan gunung, Purwokerto)
Sarung Tangan                                              Rp15.000,- (Gading Mas, Jakal depan McD)
Baju Karet Lengan Panjang Nike                            Rp50.000,- (perlengkapan gunung, Purwokerto)
Buff                                                         Rp10.000,- (perlengkapan gunung depan Fakultas Teknik UNY)
Trash Bag                                                   Rp5.000,-
Aqua 2l                                                      Rp42.000,- (x 7 botol)
Tiket masuk + parkir 2 malam                               Rp30.000,- (aku lupa tapi ini pasti ga nyampe 30rb)
Nugget, sosis, cemilan, coklat, madu rasa, indomie,
kopi susu, susu sachet dan makanan kebutuhan selama
pendakian sekitar                                           Rp500.000an,- *untuk jumlah makan 4 orang. anggap 180.000/orang
Total                                                        Rp725.000,- (belum biaya tak terduga)
Note :
1. Logistik lain selain yang diuraikan harganya itu usahakan minjem aja berhubung peralatan gunung bukan tergolong murah, selagi bisa minjem usahakan dipinjem. Tapi ingat! Harus dijaga jangan sampai rusak dan dilaundry sesudah di pakai.
2. Barang sewaan juga harus dijaga supaya ga rusak biar justru ga disuruh ganti baru.
3. Kalau mau pakai sewaan, lihat kondisi barang, pastikan tidak ada yang robek. Untuk sepatu, usahakan tapak/solnya itu tebal dan ga licin.
4. Selama di gunung jaga tutur kata dan perilaku, baik kepada alam maupun warga sekitar dan sesama pendaki lainnya.
5. Bawa sampah semuanya turun, selain dari pada sampah kalian sendiri. Semisalnya lagi jalan dan lihat sampah dijalur cukup ikut dikutip.
6. Hindari penggunaan bahan kimia seperti sabun, shampo, pastagigi, listerine, dll.
7. Selama pendakian apabila memang dibutuhkan istirahat, istirahat lah saat itu juga.
8. Pikiran tetap positif dan tenang, coba alihkan ke pemandangan ataupun cengkrama dengan sesama rekan.
9. Bosan selama perjalan pendakian cukup sambil makan coklat atau madu sekaligus menambah energi.
10. Perhatian terhadap sesama rekan pendaki, tanya kabar, kondisi dan kesiapannya setiap saat.
11. Berikan motivasi satu sama lain.
12. Diingat barang masing-masing.
Rating Slamet Jalur Kali Wadas 9.1/10