Dan di dalam Deferensi pun hadir, adanya guratan-guratan tipis, yang pada akhirnya menuju satu titik hitam. Ini pun menjadi pertanyaan baru, kenapa tidak pencerahan yang berada di ujung perjalanannya? Ah, terlalu panjang dan karena tulisan ini sudah dibatasi, maka, untuk mempersingkat deskripsi yang panjang lebar dan monoton, lebih baik untuk menguraikannya, tulisan ini ditutup dengan mengutup sebait Kebijaksanaan: "Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan; oleh diri sendiri seseorang dicemari; oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan; oleh diri sendiri seseorang disucikan. Baik kekotoran maupun kesucian bergantung pada diri sendiri. Tidak ada seorangpun yang disucikan oleh orang lain" (Dhammapada V. 165)
==========
*) Refleksi atas Lukisan dengan judul Deferensi karya Ihsan Brekele di atas Hardcolouring 140 x 240 cm.
**) M.D. Atmaja adalah seorang petani yang memegang konsep alon-alon sing penting kelakon dan menjalani hidup dengan sederhana, sebab apa adanya adalah pilihan. Karya yang telah dipublikasikan yaitu Pembunuh di istana Negara (Novel, 2010) oleh SDS Fictionbooks.
http://md-atmaja-id.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H