Mohon tunggu...
M.D. Atmaja
M.D. Atmaja Mohon Tunggu... lainnya -

Teguh untuk terus menabur dan menuai. Petani.\r\n\r\neMail: md.atmaja@yahoo.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Noumenus (Babak 15)

25 Januari 2010   00:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Sungguh malang nasibku dan semua orang yang jelek dan miskin." Hartanto tertawa renyah.

Suasana di Cangkir begitu ramai dengan canda dan tawa. Namun Hartanto merasakan kesunyian di dalam hatinya. Ia diam beberapa saat, melinting tembakau dan mulai merokok. Sambil terus diam, Hartanto menyumpahi kecantikan, ketampanan dan kekayaan. Tidak lama kemudian, Fais datang dan langsung ke meja Hartanto.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun