[caption id="attachment_81043" align="alignleft" width="261" caption="source: cartoonstock"][/caption]
Seperti yang digalakkan oleh teman-teman guru (salah satunya Om Jay), Penelitian Tindakan Kelas merupakan sarana yang menantang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, harus diakui bahwa banyak guru mengalami berbagai hambatan untuk itu. Di sini saya akan membagikan beberapa science projects yang bisa dipakai sebagai referensi:
1.The Inquiry Training Project of Port Colborne
Proyek ini diharapkan membekali para siswa dengan kemampuan untuk memecahkan persoalan di kemudian hari. Siswa tidak diberikan satu jawaban benar namun dilibatkan untuk berpikir dan mengeksplorasi beragam alternatif jawaban atas suatu persoalan yang dihadapi. Kegiatan yang dilakukan bisa berupa menanam tanaman yang diletakkan dalam konteks yang berbeda (ada yang di dalam ruangan, sehingga tidak mendapatkan sinar matahari, dan ada yang di luar – dengan sinar matahari yang begitu banyak). Bisa juga anak-anak diajak melakukan praktek fermentasi (peragian). Anak-anak akan mendokumentasikan apa yang mereka amati dan dari sana mereka mengambil kesimpulan.
2.The Science Alternative Program in Calgary
Tujuan utama dari proyek ini adalah melatih kepekaan para siswa akan pentingnya konservasi alam sebagai sarana untuk menjaga keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri. Dalam program ini, anak-anak belajar bekerja sama dan menjalin rekanan (partnership). Misalnya, anak-anak kelas 2 SD terlibat dalam proyek pembuatan sumur di India, dan mereka menginvestigasi air, sumur, dan tekanan air. Anak-anak kelas tujuh mempelajari seberapa besar tingkat polusi di suatu tempat. Para siswa bertemu langsung dengan para ilmuwan melalui videoconferencing dalam beragam proyek lingkungan.
3.New York’s Bronx High School of Science and Stuyvesant School
Dalam proyek ini, para siswa bersama mentor mereka bekerja di rumah sakit atau laboratorium lainnya. Banyak anak yang terlibat langsung dengan kegiatan terobosan – seperti mempelajari taxiterin terhadap sel kanker payudara, upaya pencegahan bagi penderita Parkinson agar tidak mudah jatuh, bagaimana urutan kelahiran berpengaruh pada perilaku, dan membuat orang-orang yang tidak bisa berkomunikasi verbal dapat menggunakan gelombang-gelombang otak untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain.Program terbuka untuk kategori kelas 3-5, 6-9, dan 10-12.
4.The Little Shop of Physics
Pembelajaran fisika populer sangat menarik bagi anak-anak. Penekanannya terletak pada standar isi dan yang mendorong siswa untuk menggunakan konsep ilmu alam dalam proses berpikir mereka. Dalam program little shop ini, anak-anak bisa belajar tentang magnet, tekstur, bau, gerakan. Semuanya dilengkapi dengan beragam contoh-contoh yang membuat konsep menjadi lebih mudah dipahami.Ada tiga slogan yang dipakai: engage, explore, and explain! Libatkan, eksplorasi, dan jelaskan.
Referensi:
McNeil, J.P. (2009). Contemporary curriculum: In thought and action. LA: Wiley.
Kelanjutan dari tulisan ini berbicara tentang Pendidikan berkepedulian (sini).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H