Mohon tunggu...
Rahman009
Rahman009 Mohon Tunggu... Apoteker - Hanya seorang Sarjana Farmasi, yang suka berkarya

Kesehatan, politik, bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jenis-Jenis Teknologi dalam Pembuatan Obat Herbal dan Obat Modern Berdasarkan Tingkatannya

11 September 2024   09:25 Diperbarui: 11 September 2024   09:41 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis-Jenis Teknologi dalam Pembuatan Obat Herbal dan Obat Modern Berdasarkan Tingkatannya

Pengembangan teknologi dalam pembuatan obat herbal dan obat modern telah mengalami banyak kemajuan. Berikut adalah beberapa jenis teknologi yang digunakan, mulai dari yang paling dasar hingga teknologi paling maju:

1. Ekstraksi Tradisional (Manual)

Pada tingkatan paling dasar, metode ekstraksi tradisional digunakan untuk obat herbal. Metode ini melibatkan teknik sederhana seperti perebusan, perendaman, atau penguapan untuk mengambil senyawa aktif dari tanaman.

  • Keunggulan: Mudah dilakukan, tidak membutuhkan peralatan canggih.
  • Kelemahan: Efisiensi rendah, hasil kurang stabil, dan risiko kontaminasi lebih tinggi.

2. Maserasi dan Perkolasi

Maserasi dan perkolasi adalah teknik ekstraksi sederhana yang melibatkan penggunaan pelarut (seperti etanol atau air) untuk menarik senyawa aktif dari bahan tanaman. Metode ini lebih efisien daripada perebusan.

  • Keunggulan: Lebih efisien dalam mengekstraksi senyawa aktif.
  • Kelemahan: Masih memerlukan waktu lama dan pelarut organik yang bisa menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.

3. Teknologi Ekstraksi Modern (Ultrasound dan Microwave-Assisted Extraction)

Ini merupakan teknologi ekstraksi yang lebih maju, yang memanfaatkan gelombang ultrasonik atau microwave untuk memecah dinding sel tanaman dan mempercepat proses ekstraksi.

  • Keunggulan: Mempercepat waktu ekstraksi, lebih hemat pelarut, hasil lebih konsisten.
  • Kelemahan: Memerlukan peralatan khusus yang mahal.

4. Teknologi Nanoteknologi

Dalam pembuatan obat modern, nanoteknologi menjadi salah satu perkembangan yang paling signifikan. Nanoteknologi memungkinkan senyawa obat diperkecil ke ukuran nano untuk meningkatkan efisiensi penyerapan oleh tubuh.

  • Keunggulan: Meningkatkan bioavailabilitas obat, memungkinkan pengiriman obat secara spesifik ke target tertentu dalam tubuh (targeted drug delivery).
  • Kelemahan: Biaya pengembangan dan produksi tinggi, memerlukan pengujian lebih lanjut untuk keamanan jangka panjang.

5. Teknologi Penghantaran Obat Berbasis Bioteknologi

Bioteknologi memungkinkan pengembangan obat berdasarkan molekul biologis, seperti antibodi monoklonal, vaksin, dan terapi gen. Teknologi ini sudah mulai banyak diterapkan untuk pengobatan penyakit kompleks seperti kanker dan penyakit genetik.

  • Keunggulan: Kemampuan untuk menangani penyakit yang tidak dapat diatasi dengan obat konvensional.
  • Kelemahan: Sangat mahal, pengembangan memerlukan waktu yang lama, dan memerlukan uji klinis ketat.

6. Teknologi CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats)

Ini adalah teknologi mutakhir yang memungkinkan modifikasi genetik dengan presisi tinggi. CRISPR sudah mulai diterapkan dalam pengembangan terapi untuk berbagai penyakit genetik.

  • Keunggulan: Memungkinkan perbaikan gen yang rusak, potensi menyembuhkan penyakit dari akarnya.
  • Kelemahan: Masih dalam tahap pengembangan, biaya sangat tinggi, dan terdapat risiko etis.

Tingkatan Teknologi

  1. Manual/Tradisional: Ekstraksi sederhana (perebusan, perendaman).
  2. Teknologi Ekstraksi Sederhana: Maserasi, perkolasi.
  3. Ekstraksi Modern: Ultrasound dan microwave-assisted extraction.
  4. Nanoteknologi: Penghantaran obat berbasis nano.
  5. Bioteknologi: Penghantaran obat berbasis molekul biologis.
  6. CRISPR: Teknologi pengeditan gen.

Teknologi ini berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kebutuhan akan terapi yang lebih efektif, efisien, dan spesifik. Dari teknologi tradisional hingga CRISPR, setiap tingkatan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam konteks aplikasi dan biaya produksi.

Referensi:

  • Singh, R. S., et al. (2015). Advances in herbal drug technology. Journal of Pharmaceutical Sciences.
  • Kamboj, V. P. (2000). Herbal medicine. Current Science.
  • Zhang, L., et al. (2018). Nanotechnology in drug delivery. Nano Today.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun