Tetapi ia memang begitu.
Pembangunan insfrastruktur tidak akan rampung secepat itu, jika ia berfikir kompleks dan banyak pertimbangan. Ia berorientasi pada hasil yang cepat. Ia tentu tidak sabar melihat perkembangan pendidikan kita yang masih terseok-seok di urutan bawah.
Ia tampaknya tidak puas dengan K-13.
Ia memercayakan kepada Nadiem semata-mata agar perombakan yang bakal terjadi lebih cepat dari yang dipikirkan orang.
Tapi, kita tidak bisa menimpakan sukses tidaknya pendidikan nasional hanya kepada Nadiem saja. Sebab, itu adalah sikap yang tidak bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H