Nama : Maulidia Balqis
Kelas : XII MIPA 1
Absen : 20
Tugas : Bahasa Indonesia
Tringggg!
Terdengar suara lonceng yang berbunyi menandakan kelas telah usai.Para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berada di kelas ekonomi industri universitas Indonesia berhamburan meninggalkan ruangan,entah itu untuk pulang karena sudah tidak ada kelas atau pergi ke kantin mengisi perut yang lapar sembari menunggu kelas selanjutnya.
"Sya,hari ini kamu ada kelas lagi ga?"seorang gadis cantik dengan tinggi semampai bertanya kepada tasya,sang tokoh utama dalam cerita ini.
"Kebetulan hari ini udah selesai si jadwal aku,emang kenapa vin?" Tasya kembali bertanya kepada Vindy, sahabat baiknya dari pertama dia menginjakan kaki di kampus bergengsi se-Indonesia ini.
"Aku mau ngajak kamu nongkrong di kafe depan,mau ga?"
"Boleh deh,kebetulan aku belom makan dari pagi dan bahan makanan di kosan pun udah abis"
"Yaudah yuk kita kesana sekarang!"
Mereka pun bergegas menuju ke kafe yang terletak tidak jauh dari kampus universitas Indonesia dengan berjalan kaki.
Sesampainya di sana mereka memilih tempat duduk dekat dengan jendela,tempat yang strategis untuk melihat kendaraan yang berlalu-lalang memadati kota Depok.
"Kamu mau pesan apa vin?kalo aku mau Beef truffle mayo sama minumnya vanilla late aja"
"Emm pesen apa ya,bingung.Semuanya keliatan enak huhuu".
"Yaampun kebiasaan banget deh kamu vin,kasian tuh mbaknya nungguin"
"Ehehe maaf Sya" ujar Vindy sembari cengengesan "aku mau curry tuna sama minum nya samain aja ya mbak!"
Bosan dengan keheningan setelah usai memesan tadi, akhirnya vindy pun membuka suara.
"Sya,kamu ga bosen apa jomblo terus?" Tanya vindy random.
"Ha?engga sih kenapa emng?kamu mau kenalin aku ke temen kamu?" Jawab Tasya asal
"Iya!"
"Eh,aku becanda loh vin"
"Tapi aku serius tau sya,kemarin aku ketemu sama adek tingkat kita.Dia maba dan satu almamater waktu SMA sama aku, dia nanya nanya gitu ke aku tentang matkul pengantaran bisnis.Katanya dia belum terlalu ngerti,terus dia cerita kalo kakaknya anak ITB lagi cari doi".
"Kamu apaan sih vin,aku cuman ngasal aja tadi ngejawabnya". Protes Tasya tidak terima.
"Dia sekarang semester 8 sya,lagi skipsian.Dia mau nyari doi karena bentar lagi lulus masa belom ada calon,malu katanya". Vindy masih terus melanjutkan ocehannya.
"Vin udah ah tuh pesenannya dateng,mening sekarang kita makan.Aku mau belanja buat kebutuhan di kostan".
"Alasan ah kamu mah".
Selama menghabiskan makanan yang mereka pesan,tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara.Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
***
Pukul 20.14 Tasya baru sampai ke kostan nya setelah terlebih dahulu membeli keperluannya untuk sebulan kedepan.
"Fyuh cape banget hari ini,laprak juga belum dikerjain lagi.Mandi dulu kali ya biar seger". Gumam Tasya ketika sampai di kostan miliknya.
Setelah selesai dengan beragam ritualnya, Tasya bergegas menggarap laprak dan tugas lainnya yang harus segera dikumpulkan.Jarum jam menunjukan pukul 00.46 ketika Tasya menyelesaikan tugas-tugasnya.Sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para mahasiswa termasuk Tasya di dalamnya untuk mengerjakan laprak dan tugas yang banyak salam setiap harinya.
"Akhirnya beres juga" Ucap tasya sembari mengambil handphone dan beranjak ke tempat tidur.
Tasya membuka aplikasi chatnya,dan melihat ada pesan masuk dari Vindy.Karena penasaran Tasya pun membuka pesan tersebut,ternyata Vindy mengirimkan foto seorang pria yang merupakan mahasiswa ITB yang tadi di singgung ketika di cafe
"Ini maksud Vindy apaan sih,aku biarin aja kali ya".
 Karena kesal Tasya pun memutuskan untuk tidur,besok ada kelas pagi.
***
Sejuknya embun di pagi hari yang belum tersinari mentari membuat Tasya terbangun karena kedinginan.Ternyata sudah jam 4.30 ,waktunya untuk menaikan solat subuh.
"Duh perasaan baru aja deh aku merem udah subuh aja,ngantuk banget " racau Tasya dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.
Walaupun begitu Tasya bangun untuk melaksanakan kewajibannya, dilanjutkan dengan berolahraga,sarapan dan bersiap untuk pergi ke kampus.Hari ini Tasya ada kelas pagi hingga sore jadi Tasya harus mempersiapkan dirinya dengan baik.Ditambah lagi hari ini ada kumpulan Hima membuat Tasya diharuskan pulang terlambat.
***
Di kampus
"Vin aku duluan yaa,ini udah telat pasti kelas ekonomi politik udah mulai". Ucap Tasya
"Yah sya tadinya ada yang mau aku omongin sama kamu"
"Duh maaf ya vin aku lagi buru-buru banget,nanti malem kamu main ke kostan aku aja yaa?" Tawar Tasya
"Oke deh sya,udah lama juga aku ga ke kostan kamu" ucap Vindy menyetujui
"Yaudah bye vin"
Tasya pun pergi meninggalkan vindy sendirian di lobby fakultas ekonomi universitas Indonesia.
"Kak vindy!" Sapa seorang gadis cantik dengan perawakan bak model papan atas.
"Eh talitaa,lagi apa disini?" Tanya vindy ramah
"Aku mau ketemu kak vindy" jawab talita dengan penuh keyakinan.
"Kenapa lagi taa?ada yang ga ngerti lagi?" Tanya Vindy lagi mencoba menebak maksud kedatangan talita "kebetulan sih ta kelas aku masih lama dimulainya,duduk disitu yu!biar ngobrol nya lebih enak"
"Aku kesini bukan buat nanya matkul lagi kok kak,aku mau nanyain gmna soal kakak aku yang di ITB" ucap talita sembari berjalan menuju tempat duduk yang ditunjuk oleh Vindy tadi.
"Oalah hahaha aku kira mau nanya matkul lagi.Tentang itu ya?emm,si Tasya gaada respon apa-apa si taa"
"Masa si kak gaada respon sama sekali dari kak Tasya?" Tanya Talita tidak percaya
"Iyaa ta,dari kemarin dia kaya ngalihin pembicaraan terus.Aku juga udah ngirimin foto yang dari kamu tapi cuman di read aja sama dia, rencananya nanti malem aku mau ke kostan nya Tasya,mau ngomongin kakak kamu"
"Gitu ya kak,nanti kalo ada kabar baik kasih tau ya kak.Ini aku ga bisa lama-lama maaf yaa aku ada janji sama temen".
"Temen apa demen tuh ta haha,aku juga mau ke kelas kok udah ini"
"Temen kak beneran deh,yaudah aku duluan ya kak dadah!"
Talita pun pergi menuju tempat temannya,dan meninggalkan Vindy sendiri.
"Dari tadi di tinggal mulu dah,untung anak nya sabar.Mening sekarang ke kelas deh".
Ucap Vindy pada dirinya sendiri.
***
Malam hari di kost Tasya
"Vin mau makan apa? kita gofood aja,aku lagi males masak". Tanya Tasya
"Apa aja deh sya,yang penting bisa dimakan" jawab Vindy malas "eh sya,soal foto yang kemaren aku kirim,itu cowo yang aku ceritain itu loh.Ganteng kan?cocok tau sama kamu kalian cantik sama ganteng".
"Vin ah udah deh gausah bahas itu,ini aku mau pesenin dlu makanannya". Protes Tasya tidak terima dengan topik yang dipilih Vindy.
"Yaudah pesen mah pesen aja kali sya,tinggal mencet doang juga.Jadi gimana menurut kamu?mau ga di kenalin?"
"Vin,kita udah semester 6 loh,bukan saatnya kita mikirin cowo".
"Jangan terlalu serius kenapa sya,gapapa lagi buat penyemangat"
"Penyemangat apaan yang ada nanti malah ngebucin"
"Idih ini anak emang susah ya buat di bilangin.Dia kurang apa coba sya?ganteng,pinter,anak ITB, keliatannya juga penyayang"
"Kamu kenapa sih vin ngebet banget perasaan buat kenalin aku sama dia?" Tanya Tasya menuntut
"Nih ya sya,aku tu kasian sama kamu.Kayanya hidup kamu tuh flat banget,pasti ga jauh dari ngampus,nugas, organisasi.Kali-kali lah sya ada hiburan gitu loh".
"Kamu lagi ngomongin diri sendiri ya vin?"
"Eh enak aja,gini-gini juga aku banyak yang ngejar sya hahaha" bangga vindy "dah ya mau aja ya aku kenalin sama dia?ya ya ya pliss ini juga buat kamu kok" bujuk vindy
"Yaudah iya deh,cape banget aku dengerin kamu ngomong" pasrah Tasya menyetujui" dah yu kita kerjain tugasnya sambil nunggu makanannya dateng!.
***
Hari yang cerah di musim penghujan,membuat mood Tasya lebih baik dari pada biasanya.Hari ini Tasya berangkat lebih awal dengan berjalan kaki karena jarak dari kostan ke kampus tidak terlalu jauh.Beberapa meter dari tempat Tasya berdiri terlihat seorang gadis cantik dengan tinggi semampai sedang berjalan sendirian. Tasya sangat mengenali tubuh itu walaupun dari belakang. Iya,itu Vindy sahabat baiknya di kampus ini,Tak perlu berfikir lagi Tasya berlari kecil untuk menyamai langkahnya berniat menyampaikan sesuatu.
"Vin vin vin,semalem cowo yang kamu kenalin ngefollow ig aku,terus dia kaya DM aku gitu.Dia nanya-nanya soal aku dan akhirnya dia minta kontak aku". Curhat Tasya
"Gercep juga ya tu anak,terus kamu kasih ga kontak nya?" Tanya vindy kepo.
"Aku kasih,soalnya ga enak kayanya dia baik"
"Kan apa aku bilang,kenapa ga dari awal coba bilang iya"
"Jual mahal kali vin hahaha"
"Dasar ada-ada aja" tanggal Vindy "eh aku lupa belum sarapan,kamu duluan aja ke kelas aku mau beli makanan dulu di kantin".
"Oke deh aku duluan ya bye".
***
Satu semester lamanya Tasya menjalani pdkt dengan seorang lelaki yang dikenalkan oleh Vindy.Namanya Randi Bactiar,dia beruntung sekali karena sudah berhasil meluluhkan hati seorang Shafa Tasya Kamila,yang selama ini hampir tidak pernah dekat dengan lawan jenis.Hingga akhirnya,tepat pada hari ini mereka resmi menjadi pasangan.Namun, perbedaan kota tempat mereka tinggal mengharuskan mereka untuk menjalin hubungan LDR.sulit memang,tapi dari awal mereka telah terbiasa akan hal tersebut.Tidak ada yang bisa mengalah dari keduanya,karena mereka memiliki kepentingan dan kesibukan masing-masing.Komitmen dan rasa saling percayalah yang akan menjadi saksi kisah cinta mereka berdua.
Tidak lama lagi Randi akan wisuda setelah kemarin menyelesaikan skripsinya.Sedangkan Tasya sudah memulai semester 7 dimana Tasya dituntut untuk lebih serius menjalani perkuliahan nya karena diharuskan sudah mempersiapkan skripsinya.Tentu saja hal tersebut membuat keduanya menjadi teramat sibuk,tapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi mereka, karena mereka telah berjanji pada diri masing-masing untuk saling mengerti keadaan satu sama lain dalam keadaan apapun.
Meskipun keduanya terlihat biasa saja dalam menjalani hubungan LDR tapi tidak pada kenyataannya.Rindu yang selalu harus dibendung dan rasa was-was akan apa yang akan terjadi,kerap kali dirasakan oleh Tasya dan Randi.Terlintas pemikiran di otak Tasya untuk mengajak Randi bertemu tetapi selalu gagal karena tidak pernah menemukan momen yang tepat.Hingga hari kelulusan Randi tiba,barulah mereka dapat bertemu kembali.
"Happy graduation ya Ran!" Ucap Tasya sembari memberikan sebuah buket bunga yang indah.
"Makasih ya sya udah luangin waktu kamu buat datang jauh-jauh kesini" balas Randi dengan perasaan terharu.
"Iya sama-sama" ucap Tasya menggapi dengan hati yang tulus."Eh  keren deh! ternyata cumlaude nih " tambah Tasya terkagum melihat selendang bertuliskan "cumlaude" bertengger di badan Randi.
"Haha iya dong,hasil kerja keras 4 tahun nih" Randi menggapi dengan nada so angkuh.
"Dih sombong amat ya.Aku juga bisa kok cumlaude,tunggu ya semester depan aku pasti wisuda dengan selendang kaya gitu juga!" Balas Tasya tak mau kalah.
"Aku tunggu ya sya,aku pegang omongan kamu " ucap Randi sedikit menuntut.
"Oke,siapa takut!" Terima Tasya.
***
Hari demi hari dilewati Tasya dengan penuh keikhlasan. Tasya memegang prinsip "Don't think,feel",artinya semua di jalani dengan perasaan dan tidak banyak difikirkan.Dengan begitu semua akan terasa lebih mudah,buktinya Tasya sudah berhasil menyelesaikan skripsinya berikut dengan revisinya dengan waktu yang bisa dibilang singkat.Semester 7 dan 8 yang kata orang merupakan bagian dari dunia perkuliahan yang paling berat tidak menjadi masalah sedikitpun bagi Tasya.Ia mampu melewatinya dengan baik sehingga ia dapat lulus lebih cepat daripada teman-teman nya yang lain.
Selama empat tahun menanti dengan penuh kesabaran untuk momen paling sakral semasa perkuliahan.Akhirnya pada hari ini Tasya bertemu dengan momen tersebut.Ucapan selamat sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terus berdatangan dari orang-orang yang menyayangi Tasya.Baik itu keluarga,pacar,sahabat,dan bahkan fans turut senang atas kelulusan Tasya.Inilah akhir dari perjuangan Tasya yang sangat panjang di universitas Indonesia.
Tasya tampil elegan dengan balutan kebaya berwarna peach dan make up korean look.Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona dengan kecantikan Tasya.Tidak terkecuali dengan Randi,ia bahkan tidak bisa memalingkan pandangannya dari sosok Tasya,dan tentu saja itu membuat Tasya merasa risih.
"Ren apaan si ngeliatin terus?" Sebal Tasya
"Cantik" puji Randi
"Kemana aja selama ini?" Tanya Tasya iseng
"Haha iya dari kemarin juga udah cantik" ucap Randi mengakui."Oh iya nih buat kamu,selamat yaa udah nepatin janji kamu!" Tambah Randi sembari memberikan buket bunga yang besar dan tak kalah cantiknya dengan Tasya.
"Aaaa makasih,aku terharu banget" ucap Tasya menahan tangisnya."btw aku bahagia banget tau bisa lulus dengan cumlaude juga jadi aku ga malu sama kamu" curhat Tasya kepada Randi.
"Hasil gaakan pernah mengkhianati usaha sya,makanya aku percaya betul waktu kamu berjanji buat cumlaude juga.karena dari awal aku yakin kalo kamu mampu untuk itu" bijak Randi.
"Bisa aja ya si bambang" ucap Tasya dengan malu-malu.
"Syaaaaa...omg sahabat aku udah wisuda, cumlaude lagi.Selamat ya sayangkuu,dan semoga sukses terus!" Ucap Vindy histeris
"Astaghfirullah ni orang kebiasaan ya,dateng-dateng ngagetin pake segala teriak-teriak.Malu tau vin tu orang-orang pada liatin" tegur Tasya becanda,walaupun memang ketika vindy berkata semua yang ada di tempat tersebut langsung memberi tatapan aneh dan tak suka.
"Hehehe yaa maaf syaa,abisnya aku seneng banget.Sekali lagi selamat atas kelulusannya my bestie! " elak vindiy.
"Iyaa vin makasih yaa,selamat yaa kamu juga cumlaude tuh" ucap Tasya menyelamati pencapaian sahabat seperjuangan nya itu.
"Makasih juga ya sya" balas vindy menanggapi
"Eh vin rencananya besok aku ada acara syukuran gitu di rumah,kamu dateng yaa!" Ajak Tasya
"Keren amat ampe syukuran segala" puji vindy.
"Iya lah,kan kita harus senantiasa bersyukur atas apa yang udah dikasih Allah sama kita,karena kalau bukan karena Allah aku gaakan kaya gini sekarang vin" tanggap Tasya sembari mengeluarkan kata-kata bijaknya.
"Sumuhun Bu ustazah" ucap vindy "emang kapan sya acara nya?"tambahannya .
"Besok vin,jam 10 pagi.Gamau tau sih pokonya harus dateng,ajak juga doi kamu ya" jelas Tasya.
"Oke deh siap aku usahain yaa" setuju vindi.
"Yaudah kalo gitu aku mah nemuin keluarga aku dulu ya vin,dadah" ucap Tasya sembari melenggang meninggalkan vindi dan menemui keluarganya yang menunggu di halaman depan gedung.
***
Berbagai hidangan tersuguhkan di atas meja makan.tidak banyak yang di undang dalam acara syukuran yang digelar Tasya.Hanya keluarga terdekat, sahabat dan pacar yang hadir.Tasya terlihat sangat bahagia semejak kemarin.Ia ikut bergabung dengan keluarganya di ruang tengah, yang sedang mengobrol santai.Jangan lupakan Randi yang terus menempel dengan Tasya.Lucu memang melihat seorang Randi yang malu-malu karena dari awal mereka berpacaran baru kali ini Randi diajak untuk berkumpul dengan keluarga Tasya.waktu itu,keduanya terlalu sibuk dengan urusan masing-masing,Randi yang sudah mulai berkerja disalah satu perusahaan ternama di Indonesia dan Tasya yang sibuk menyusun skripsi.
"Iya loh ran,jadi waktu kecil tuh Tasya cengeng banget.Dikit-dikit nangis,gamau banget pokonya kalo di tinggal sama mamanya".Ucap tantenya Tasya membongkar aib masa kecil Tasya.
"Masa sih tante Tasya kaya gitu?selama ini aku taunya Tasya itu wanita yang mandiri dan jarang nangis loh tan" tanya randi tak percaya.
"Aku emang mandiri kok,itu kan waktu aku masih anak-anak ya wajar aja kalo cengeng" ucap Tasya membela diri.
"Halah kamu ini ngelak aja,terus siapa dong yang waktu kelas 6 SD nangis-nangis di pojokan cuman karena kucingnya mati?" Goda tantenya Tasya semakin gencar.
"Ha?siapa ya?aku ga inget tuh tan" elak Tasya menahan malu karena melihat Randi yang sudah cekikikan."udah deh tan bahas yang lain aka kenapa sih" tambah Tasya memohon.
"Iya deh,jadi kamu udah ini mau ngapain rencananya? Tantenya Tasya.
"Mau nikah ya sya?" Tambah sepupu Tasya yang sedang menimang baby laki-laki yang baru berumur 4 bulan.
"Aku gaakan nikah dulu,Insyaallah aku mau lanjut S2" jawab Tasya.
Semua orang tampak terkaget dengan ucapan Tasya,karena pasalnya tidak ada satu pun orang yang tahu akan rencana tersebut.Bahkan ibu dan ayah nya pun tidak pernah tahu apa yang akan dilakukan oleh putrinya.Karena memang Tasya termasuk orang yang sulit ditebak namun penuh akan rencana.
"Sya kok gaada cerita sih sama ibu?" tanya wanita paruh baya yang wajahnya tidak jauh berbeda dengan Tasya.
"Maafin Tasya ya karena ga cerita soal ini,karena jujur Tasya juga bingung harus gimana.Ayah sama ibu kan udah gamau buat biayain sekolah Tasya lagi dan uang tabungan Tasya dari hasil syuting pun mungkin hanya cukup untuk 2-3 semester doang" sesal Tasya.
"Kenapa ga cerita ke aku sya?aku bisa kok buat biayain kamu lanjut S2" ucap Randi sedikit kecewa karena merasa tidak dapat berguna sebagai seorang pacar.
"Aku gamau repotin siapapun lagi ran,karena aku sadar biaya S2 itu ga sedikit" jelas Tasya.
"Ya udah kalo kaya gitu kamu kerja aja sya atau ga nikah,jodoh nya juga udah ada kan tuh Randi nya juga udah mapan.Udah lebih dari cukup buat berumah tangga" ucap sepupunya Tasya memberikan masukan.
"Iya sya,lagian ngapain cewe sekolah tinggi-tinggi?nanti juga larinya kedapur.Tuh contohnya sepupumu itu.Lulusan terbaik UGM, sekarang kerjaannya dirumah doang ngurusin suami sama anak". Tambah Tantenya Tasya.
"Maaf tante tapi aku pengen lanjut S2 bukan untuk mencari pekerjaan apalagi mencari gengsi semata.Aku lanjut S2 untuk mencari ilmu,aku pengen jadi wanita yang berpendidikan karena kelak ketika aku sudah memiliki seorang anak,harus mampu menjadi guru pertama yang baik dan segala bisa.Soal pekerjaan itu bonus tante" jawab Tasya dengan berkarisma.
"Terus gimana caranya kamu mau lanjut S2 sya,kalo uang aja kamu ga punya?" Tanya ayah membuka suara.
"Ayah ga usah khawatir,aku mau coba apply beasiswa LPDP.Doain aja ya semoga rezeki Tasya" jawab Tasya dengan penuh keyakinan.
"Emang mau ambil S2 dimana sya?" Tanya sepupunya Tasya penasaran.
"Insyaallah Colombia university" lagi lagi Tasya menjawab pertanyaan yang diberikan dengan mantap.
"Ga salah sya?itu susah banget loh apalagi pake beasiswa.Temen aku aja yang S1 di Jepang ga keterima" ucap sepupunya Tasya meragukan.
Seketika pandangan Tasya kosong,merasa sangat direndahkan oleh saudaranya sendiri, alih-alih mendapatkan dukungan,malah keraguan yang diberikan oleh segenap keluarga Tasya.Randi yang mengerti perasaan Tasya pun angkat suara karena tak tega melihat perubahan raut wajah Tasya yang sangat jelas tergambar kan.
"Tante dan semuanya,yang Tasya butuhkan saat ini adalah support dari kita.Ga seharusnya kita meragukan kemampuan Tasya,aku pribadi yakin kalau Tasya bisa buat menggapai mimpinya selagi dia mau berusaha dan berdoa". Bela Randi "kalau begitu aku sama Tasya permisi dulu ya,ada hal yang ingin kami bicarakan" ijin randi dan membawa Tasya pergi ke taman belakang rumah.
"Makasih Ran udah bela aku dan lagi-lagi kamu percaya sama aku,disaat aku sendiri pun ga percaya sama diri aku sendiri" ucap Tasya tersentuh.
"Sama-sama sya.Udah jangan sedih lagi yaa,kamu harus semangat ngejar impian kamu biar bisa buktiin sama orang-orang yang ngerendahin kamu dan buat mereka malu sama ucapannya sendiri" tenang Randi
"Siap laksanakan!" Jawab Tasya dengan semangat 45.
***
Ternyata lulus kuliah bukanlah akhir dari perjuangan panjang melainkan awal dari perjuangan baru yang lebih menantang.Begitu pun dengan yang dialami Tasya,setelah lulus kuliah kehidupannya semakin berat,ia harus berjuang demi mewujudkan cita-citanya.Memang tidak mudah,tapi jika kita sudah bertekad apapun rintangannya akan selalu ada jalan walaupun untuk melewatinya harus tertatih-tatih.Seperti bulan lalu,Tasya mengikuti tes untuk mencalonkan diri sebagai kandidat penerima beasiswa LPDP.Banyak sekali saingan yang dimiliki Tasya dan banyak dari para saingannya tersebut bisa dikatakan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan Tasya.Namun Jika Allah telah berkehendak apapun akan mudah saja terjadi.Buktinya, hari ini Tasya dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa LPDP,itulah mengapa sejak beberapa detik yang lalu senyum manis tidak luput dari wajah Tasya yang cantik.
"Ayah,ibu liat! Ini Tasya lolos buat dapet beasiswa S2 di Colombia university" teriak Tasya dengan histeris karena saking senangnya
"MasyaAllah nak,ibu sama ayah bangga banget sama kamu" ucap ibunya Tasya menahan tangis dikarenakan putri kecilnya telah berhasil menggapai impiannya.
"Alhamdulillah sya,kamu belajar yang bener yaa disana!" Tambah ayah
"Lulus yang cepet ya sayang,biar bisa cepet nikah.Ga baik kalo.Perempuan nikahnya dilama-lamain" canda ibunya Tasya
"Siap yah,bu. Pokonya aku janji bakal belajar dengan giat disana" ucap Tasya riang.
"Oh iya kapan kamu berangkat sya?" Tanya ibu.
"Mungkin akhir bulan ini bu aku berangkat ke New York" jawab Tasya dengan senyuman hangat.
"Cepet banget sya berangkat nya.Mulai sekarang kamu harus banyak istirahat yaa jangan sampe sakit.Udah ini tidur,ibu sama ayah keluar dulu ya" ucap ibu menasihati.
"Iyaa ibukuu yang paling cantik seduniaaaa" tanggap Tasya
Saking bahagianya nya Tasya,iya hingga lupa untuk mengabari sang kekasih nya Randi dan juga Vindy, sahabat karibnya semasa kuliah .
"Eh iya aku belum kabarin Randi. Vindy juga belum aku kasih tau sih,oh iya aku juga harus pamitan sama temen-temen yang lain" gumam Tasya.
Tasya pun memberikan kabar gembira tersebut kepada orang-orang terdekatnya,sembari berpamitan untuk pergi di akhir bulan nanti.
***
Waktu kepergian Tasya pun tiba. Ayah,ibu,Randi dan Vindy turut hadir di bandara untuk mengantarkan Tasya. Perasaan haru dan juga sedih menyatu menjadi suatu kesatuan yang entahlah,semua terasa campur aduk.Lagi-lagi Tasya harus berada jauh dari orang-orang yang disayanginya.Tapi ini lah jalan yang telah menjadi pilihan Tasya,apapun resikonya Tasya sudah siap untuk menerimanya.Dan tepat pada detik itu pesawat yang ditumpangi Tasya sudah Take off, meninggalkan Jakarta menuju New York.Tasya pergi untuk kembali setelah dua tahun lagi.
Note : Cerita diatas dibumbui dengan imajinasi,dalam artian tidak semua yang tertulis di atas adalah benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H