Mohon tunggu...
Maulidia Balqis
Maulidia Balqis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream Come True

23 Februari 2021   17:20 Diperbarui: 23 Februari 2021   17:59 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


***
Hari demi hari dilewati Tasya dengan penuh keikhlasan. Tasya memegang prinsip "Don't think,feel",artinya semua di jalani dengan perasaan dan tidak banyak difikirkan.Dengan begitu semua akan terasa lebih mudah,buktinya Tasya sudah berhasil menyelesaikan skripsinya berikut dengan revisinya dengan waktu yang bisa dibilang singkat.Semester 7 dan 8 yang kata orang merupakan bagian dari dunia perkuliahan yang paling berat tidak menjadi masalah sedikitpun bagi Tasya.Ia mampu melewatinya dengan baik sehingga ia dapat lulus lebih cepat daripada teman-teman nya yang lain.
Selama empat tahun menanti dengan penuh kesabaran untuk momen paling sakral semasa perkuliahan.Akhirnya pada hari ini Tasya bertemu dengan momen tersebut.Ucapan selamat sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terus berdatangan dari orang-orang yang menyayangi Tasya.Baik itu keluarga,pacar,sahabat,dan bahkan fans turut senang atas kelulusan Tasya.Inilah akhir dari perjuangan Tasya yang sangat panjang di universitas Indonesia.
Tasya tampil elegan dengan balutan kebaya berwarna peach dan make up korean look.Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona dengan kecantikan Tasya.Tidak terkecuali dengan Randi,ia bahkan tidak bisa memalingkan pandangannya dari sosok Tasya,dan tentu saja itu membuat Tasya merasa risih.
"Ren apaan si ngeliatin terus?" Sebal Tasya
"Cantik" puji Randi
"Kemana aja selama ini?" Tanya Tasya iseng
"Haha iya dari kemarin juga udah cantik" ucap Randi mengakui."Oh iya nih buat kamu,selamat yaa udah nepatin janji kamu!" Tambah Randi sembari memberikan buket bunga yang besar dan tak kalah cantiknya dengan Tasya.
"Aaaa makasih,aku terharu banget" ucap Tasya menahan tangisnya."btw aku bahagia banget tau bisa lulus dengan cumlaude juga jadi aku ga malu sama kamu" curhat Tasya kepada Randi.
"Hasil gaakan pernah mengkhianati usaha sya,makanya aku percaya betul waktu kamu berjanji buat cumlaude juga.karena dari awal aku yakin kalo kamu mampu untuk itu" bijak Randi.
"Bisa aja ya si bambang" ucap Tasya dengan malu-malu.
"Syaaaaa...omg sahabat aku udah wisuda, cumlaude lagi.Selamat ya sayangkuu,dan semoga sukses terus!" Ucap Vindy histeris
"Astaghfirullah ni orang kebiasaan ya,dateng-dateng ngagetin pake segala teriak-teriak.Malu tau vin tu orang-orang pada liatin" tegur Tasya becanda,walaupun memang ketika vindy berkata semua yang ada di tempat tersebut langsung memberi tatapan aneh dan tak suka.
"Hehehe yaa maaf syaa,abisnya aku seneng banget.Sekali lagi selamat atas kelulusannya my bestie! " elak vindiy.
"Iyaa vin makasih yaa,selamat yaa kamu juga cumlaude tuh" ucap Tasya menyelamati pencapaian sahabat seperjuangan nya itu.
"Makasih juga ya sya" balas vindy menanggapi
"Eh vin rencananya besok aku ada acara syukuran gitu di rumah,kamu dateng yaa!" Ajak Tasya
"Keren amat ampe syukuran segala" puji vindy.
"Iya lah,kan kita harus senantiasa bersyukur atas apa yang udah dikasih Allah sama kita,karena kalau bukan karena Allah aku gaakan kaya gini sekarang vin" tanggap Tasya sembari mengeluarkan kata-kata bijaknya.
"Sumuhun Bu ustazah" ucap vindy "emang kapan sya acara nya?"tambahannya .
"Besok vin,jam 10 pagi.Gamau tau sih pokonya harus dateng,ajak juga doi kamu ya" jelas Tasya.
"Oke deh siap aku usahain yaa" setuju vindi.
"Yaudah kalo gitu aku mah nemuin keluarga aku dulu ya vin,dadah" ucap Tasya sembari melenggang meninggalkan vindi dan menemui keluarganya yang menunggu di halaman depan gedung.


***
Berbagai hidangan tersuguhkan di atas meja makan.tidak banyak yang di undang dalam acara syukuran yang digelar Tasya.Hanya keluarga terdekat, sahabat dan pacar yang hadir.Tasya terlihat sangat bahagia semejak kemarin.Ia ikut bergabung dengan keluarganya di ruang tengah, yang sedang mengobrol santai.Jangan lupakan Randi yang terus menempel dengan Tasya.Lucu memang melihat seorang Randi yang malu-malu karena dari awal mereka berpacaran baru kali ini Randi diajak untuk berkumpul dengan keluarga Tasya.waktu itu,keduanya terlalu sibuk dengan urusan masing-masing,Randi yang sudah mulai berkerja disalah satu perusahaan ternama di Indonesia dan Tasya yang sibuk menyusun skripsi.
"Iya loh ran,jadi waktu kecil tuh Tasya cengeng banget.Dikit-dikit nangis,gamau banget pokonya kalo di tinggal sama mamanya".Ucap tantenya Tasya membongkar aib masa kecil Tasya.
"Masa sih tante Tasya kaya gitu?selama ini aku taunya Tasya itu wanita yang mandiri dan jarang nangis loh tan" tanya randi tak percaya.
"Aku emang mandiri kok,itu kan waktu aku masih anak-anak ya wajar aja kalo cengeng" ucap Tasya membela diri.
"Halah kamu ini ngelak aja,terus siapa dong yang waktu kelas 6 SD nangis-nangis di pojokan cuman karena kucingnya mati?" Goda tantenya Tasya semakin gencar.
"Ha?siapa ya?aku ga inget tuh tan" elak Tasya menahan malu karena melihat Randi yang sudah cekikikan."udah deh tan bahas yang lain aka kenapa sih" tambah Tasya memohon.
"Iya deh,jadi kamu udah ini mau ngapain rencananya? Tantenya Tasya.
"Mau nikah ya sya?" Tambah sepupu Tasya yang sedang menimang baby laki-laki yang baru berumur 4 bulan.
"Aku gaakan nikah dulu,Insyaallah aku mau lanjut S2" jawab Tasya.
Semua orang tampak terkaget dengan ucapan Tasya,karena pasalnya tidak ada satu pun orang yang tahu akan rencana tersebut.Bahkan ibu dan ayah nya pun tidak pernah tahu apa yang akan dilakukan oleh putrinya.Karena memang Tasya termasuk orang yang sulit ditebak namun penuh akan rencana.
"Sya kok gaada cerita sih sama ibu?" tanya wanita paruh baya yang wajahnya tidak jauh berbeda dengan Tasya.
"Maafin Tasya ya karena ga cerita soal ini,karena jujur Tasya juga bingung harus gimana.Ayah sama ibu kan udah gamau buat biayain sekolah Tasya lagi dan uang tabungan Tasya dari hasil syuting pun mungkin hanya cukup untuk 2-3 semester doang" sesal Tasya.
"Kenapa ga cerita ke aku sya?aku bisa kok buat biayain kamu lanjut S2" ucap Randi sedikit kecewa karena merasa tidak dapat berguna sebagai seorang pacar.
"Aku gamau repotin siapapun lagi ran,karena aku sadar biaya S2 itu ga sedikit" jelas Tasya.
"Ya udah kalo kaya gitu kamu kerja aja sya atau ga nikah,jodoh nya juga udah ada kan tuh Randi nya juga udah mapan.Udah lebih dari cukup buat berumah tangga" ucap sepupunya Tasya memberikan masukan.
"Iya sya,lagian ngapain cewe sekolah tinggi-tinggi?nanti juga larinya kedapur.Tuh contohnya sepupumu itu.Lulusan terbaik UGM, sekarang kerjaannya dirumah doang ngurusin suami sama anak". Tambah Tantenya Tasya.
"Maaf tante tapi aku pengen lanjut S2 bukan untuk mencari pekerjaan apalagi mencari gengsi semata.Aku lanjut S2 untuk mencari ilmu,aku pengen jadi wanita yang berpendidikan karena kelak ketika aku sudah memiliki seorang anak,harus mampu menjadi guru pertama yang baik dan segala bisa.Soal pekerjaan itu bonus tante" jawab Tasya dengan berkarisma.
"Terus gimana caranya kamu mau lanjut S2 sya,kalo uang aja kamu ga punya?" Tanya ayah membuka suara.
"Ayah ga usah khawatir,aku mau coba apply beasiswa LPDP.Doain aja ya semoga rezeki Tasya" jawab Tasya dengan penuh keyakinan.
"Emang mau ambil S2 dimana sya?" Tanya sepupunya Tasya penasaran.
"Insyaallah Colombia university" lagi lagi Tasya menjawab pertanyaan yang diberikan dengan mantap.
"Ga salah sya?itu susah banget loh apalagi pake beasiswa.Temen aku aja yang S1 di Jepang ga keterima" ucap sepupunya Tasya meragukan.
Seketika pandangan Tasya kosong,merasa sangat direndahkan oleh saudaranya sendiri, alih-alih mendapatkan dukungan,malah keraguan yang diberikan oleh segenap keluarga Tasya.Randi yang mengerti perasaan Tasya pun angkat suara karena tak tega melihat perubahan raut wajah Tasya yang sangat jelas tergambar kan.
"Tante dan semuanya,yang Tasya butuhkan saat ini adalah support dari kita.Ga seharusnya kita meragukan kemampuan Tasya,aku pribadi yakin kalau Tasya bisa buat menggapai mimpinya selagi dia mau berusaha dan berdoa". Bela Randi "kalau begitu aku sama Tasya permisi dulu ya,ada hal yang ingin kami bicarakan" ijin randi dan membawa Tasya pergi ke taman belakang rumah.
"Makasih Ran udah bela aku dan lagi-lagi kamu percaya sama aku,disaat aku sendiri pun ga percaya sama diri aku sendiri" ucap Tasya tersentuh.
"Sama-sama sya.Udah jangan sedih lagi yaa,kamu harus semangat ngejar impian kamu biar bisa buktiin sama orang-orang yang ngerendahin kamu dan buat mereka malu sama ucapannya sendiri" tenang Randi
"Siap laksanakan!" Jawab Tasya dengan semangat 45.


***
Ternyata lulus kuliah bukanlah akhir dari perjuangan panjang melainkan awal dari perjuangan baru yang lebih menantang.Begitu pun dengan yang dialami Tasya,setelah lulus kuliah kehidupannya semakin berat,ia harus berjuang demi mewujudkan cita-citanya.Memang tidak mudah,tapi jika kita sudah bertekad apapun rintangannya akan selalu ada jalan walaupun untuk melewatinya harus tertatih-tatih.Seperti bulan lalu,Tasya mengikuti tes untuk mencalonkan diri sebagai kandidat penerima beasiswa LPDP.Banyak sekali saingan yang dimiliki Tasya dan banyak dari para saingannya tersebut bisa dikatakan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan Tasya.Namun Jika Allah telah berkehendak apapun akan mudah saja terjadi.Buktinya, hari ini Tasya dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa LPDP,itulah mengapa sejak beberapa detik yang lalu senyum manis tidak luput dari wajah Tasya yang cantik.
"Ayah,ibu liat! Ini Tasya lolos buat dapet beasiswa S2 di Colombia university" teriak Tasya dengan histeris karena saking senangnya
"MasyaAllah nak,ibu sama ayah bangga banget sama kamu" ucap ibunya Tasya menahan tangis dikarenakan putri kecilnya telah berhasil menggapai impiannya.
"Alhamdulillah sya,kamu belajar yang bener yaa disana!" Tambah ayah
"Lulus yang cepet ya sayang,biar bisa cepet nikah.Ga baik kalo.Perempuan nikahnya dilama-lamain" canda ibunya Tasya
"Siap yah,bu. Pokonya aku janji bakal belajar dengan giat disana" ucap Tasya riang.
"Oh iya kapan kamu berangkat sya?" Tanya ibu.
"Mungkin akhir bulan ini bu aku berangkat ke New York" jawab Tasya dengan senyuman hangat.
"Cepet banget sya berangkat nya.Mulai sekarang kamu harus banyak istirahat yaa jangan sampe sakit.Udah ini tidur,ibu sama ayah keluar dulu ya" ucap ibu menasihati.
"Iyaa ibukuu yang paling cantik seduniaaaa" tanggap Tasya
Saking bahagianya nya Tasya,iya hingga lupa untuk mengabari sang kekasih nya Randi dan juga Vindy, sahabat karibnya semasa kuliah .
"Eh iya aku belum kabarin Randi. Vindy juga belum aku kasih tau sih,oh iya aku juga harus pamitan sama temen-temen yang lain" gumam Tasya.
Tasya pun memberikan kabar gembira tersebut kepada orang-orang terdekatnya,sembari berpamitan untuk pergi di akhir bulan nanti.


***
Waktu kepergian Tasya pun tiba. Ayah,ibu,Randi dan Vindy turut hadir di bandara untuk mengantarkan Tasya. Perasaan haru dan juga sedih menyatu menjadi suatu kesatuan yang entahlah,semua terasa campur aduk.Lagi-lagi Tasya harus berada jauh dari orang-orang yang disayanginya.Tapi ini lah jalan yang telah menjadi pilihan Tasya,apapun resikonya Tasya sudah siap untuk menerimanya.Dan tepat pada detik itu pesawat yang ditumpangi Tasya sudah Take off, meninggalkan Jakarta menuju New York.Tasya pergi untuk kembali setelah dua tahun lagi.


Note : Cerita diatas dibumbui dengan imajinasi,dalam artian tidak semua yang tertulis di atas adalah benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun