Mohon tunggu...
Muhammad Bizzati Y.W.
Muhammad Bizzati Y.W. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Sriwijaya, Program Studi Pendidikan Masyarakat, Angkatan 2023!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Era Society 5.0, Ketika Teknologi dan Sumber Daya Manusia Bersatu dalam Pendidikan

15 Oktober 2024   17:20 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: mijil.id

Era Society 5.0, yang pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Jepang, mengusung konsep masyarakat yang memanfaatkan kemajuan teknologi dengan tetap menempatkan manusia sebagai pusatnya. Society 5.0 adalah kelanjutan dari Revolusi Industri 4.0 yang berfokus pada teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data. 

Dalam era ini, teknologi diintegrasikan secara mendalam ke dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, sejahtera, dan inklusif. Dalam konteks pendidikan, Society 5.0 membuka peluang dan tantangan baru dalam cara kita belajar, mengajar, dan memahami pendidikan. 

Teknologi kini tidak lagi hanya menjadi alat bantu, tetapi telah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Dengan demikian, sangat penting untuk memahami bagaimana Society 5.0 memengaruhi pendidikan dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan relevan.

Teknologi memegang peranan penting dalam Society 5.0, terutama dalam pendidikan. Kini, akses ke informasi dan sumber belajar menjadi semakin mudah diakses melalui platform pembelajaran daring, video pembelajaran, dan aplikasi mobile. 

Hal ini memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan personal, yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kecepatan belajar masing-masing individu. Teknologi seperti AI juga membantu personalisasi pembelajaran, dengan menganalisis data tentang gaya belajar siswa dan menyediakan materi yang sesuai. 

Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih efektif karena siswa dapat menerima materi yang disesuaikan dengan kecepatan dan kebutuhan mereka. Teknologi ini juga membantu guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga mereka dapat memberikan bimbingan yang lebih tepat.

 Namun, meskipun teknologi menawarkan berbagai kemudahan, ada tantangan yang harus diatasi, seperti ketergantungan pada teknologi yang dapat mengurangi interaksi langsung antara guru dan siswa. Oleh karena itu, Society 5.0 perlu menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi manusia.


Di era Society 5.0, keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya terbatas pada kemampuan akademik. Keterampilan teknis dan digital menjadi sangat penting, terutama karena peran teknologi yang semakin dominan. Mahasiswa perlu dibekali dengan literasi digital, pemahaman teknologi dasar, serta kemampuan analisis data untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang canggih dan kompleks. 

Namun, Society 5.0 juga menekankan aspek kemanusiaan, sehingga keterampilan non-teknis seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan empati menjadi sama pentingnya. 

Dengan adanya AI yang mampu mengotomatisasi banyak pekerjaan, keterampilan yang berfokus pada aspek manusia menjadi keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh mesin. 

Oleh karena itu, pendidikan di era Society 5.0 harus dirancang untuk membekali siswa dengan kombinasi keterampilan teknis dan humanistik. Hal ini akan menciptakan individu yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun