Cinta dalam konteks ini adalah bentuk taat, sehingga jika belum waktunya bersabarlah sambil memperbaiki diri hingga jodoh bertamu (untuk perempuan) atau dipertemukan (untuk laki-laki) hingga pertanyaan kapan nikah itu bisa terjawab dengan indah, sehingga para pemburu berita jengah dengan jawaban kita sendiri heheÂ
Para fakir asmara, fakir cinta, tuna asmara, jomblo, Single hingga sebutan unik lainnya.
Biarkan fanatisme itu tumbuh seiring dengan ilmu yang kita miliki, untuk bisa membedakan mana cinta mana nafsu, karena banyak orang dimabuk cinta sehingga kotoran kucing rasa Coklat atau rasa gula padahal siklamat hehe
4. Fanatisme dalam beragama
Tidaklah salah jika fanatisme itu kita gunakan untuk meningkatkan ketakwaan kita terhadap sang Rabb, nah namun konteks disini bukan membahas tentang itu. Melainkan segolongan orang tertentu, yang mengaku seagama, segolongan tapi mengkafirkan. Naudzubillah
Karena mengaku sudah mafhum sehingga dengan seenaknya saja membuat doktrin halal haram atau mengkafirkan saudaranya. Bukankah dakwah itu wajib, tapi bukan begitu caranya. Sehingga, jangankan merasa superior dalam hal ini, karena semuanya sudah ada tatacara masing-masing, perbedaan ulama itu rahmat, jadi jika berbeda jangan mengkafirkan, tapi semua jelas sudah berdasar pada fiqih masing-masing.
Jadi dari kesemuanya boleh fanatik, tapi tidak boleh berlebih. Karena efeknya tidak bagus, termasuk mendukung berlebih, mencintai berlebih, atau bahkan memasukkan garam berlebih. Karena nanti bakal keasinan. Cukuplah pada porsi dan proporsi masing-masing-masing.
Jangan sampai pihak-pihak tertentu yang tidak suka dengan bangsa ini damai bahagia karena negeri ini bisa diadu domba dengan fanatisme tersebut. Biarkan perbedaan itu berjalan sesuai dengan kaidahnya masing-masing, tidaklah perlu anarkis, sporadis, apatis hingga mencelis.
Tak ada yang mesti disalahkan, mari memulai hal kecil ini untuk perbaikan ke depannya. Sehingga kita bisa menjadi manusia kaffah dalam arti sebenarnya tanpa mencela, menghina atau menjatuhkan vonis terhadap yang lainnya.
Salam sakit gila,
Jangan sakit hati,
Simpan dia dalam doa,Â
Bukan dalam hati
Biarkan semua dikebiri,
Asalkan tetap bisa mandiri
Jangan pernah menyerah,
Karena yang menyerah saja gundah,
Apalagi hanya gelisah,
Tak berbuat tak terasah