Mohon tunggu...
mbak Yun
mbak Yun Mohon Tunggu... Pensiun -

Life is beautiful https://penatajam.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[SuDuk] Konflik Resolusi di Kompasiana

21 Januari 2016   18:59 Diperbarui: 22 Januari 2016   05:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Saya selalu berharap semoga semua K-er dalam keadaaan damai sejahtera dan dalam limpahan kasih Tuhan. Tetapi kita harus juga ingat, MUNGKIN Kompasiana adalah satu-satunya tempat bagi seorang K-er untuk melepas kelelahan pikiran atau mengisi kerinduan untuk berinteraksi dengan yg lain. MUNGKIN Kompasiana adalah satu-satunya dunia yg bisa dia jangkau, karena suatu alasan.

 

Untuk apa harus bersikap lebih berkuasa dari yg lain?

Toh kita semua sama di sini, tidak ada yg bayar. Jadi untuk apa bersikap seolah-olah orang lain itu anak buah yg bisa diperlakukan dg kasar.

Kita di sini tidak punya hak untuk memperlakukan orang lain seperti pembantu atau karyawan kita. Kita tidak memberi gaji dia, atau memelihara hidupnya. Kita tidak menjamin masa depannya. Kita tidak ikut menyelesaikan masalah hidupnya.

 

Lalu kenapa saya menulis semua ini?

Karena kejadian seperti yg baru lalu menimbulkan rasa shock dan suasana yg diliputi kesedihan. Walaupun masing-masing individu mungkin kadar kesedihan lain. Juga karena saya berharap adanya perubahan. Perubahan sikap dari K-er terhadap sesama. Saya berharap bahwa kejadian yg baru lalu tak akan terulang lagi. Saya berharap khususnya untuk mereka yg mempunya “jabatan” atau “yg berkuasa” supaya setiap masalah diusahakan diselesaikan dengan cara dewasa dan win win solution.

 

Semoga kejadian yg baru lalu menjadi pelajaran dan renungan untuk kita semua, supaya kedepan kita akan menjadi lebih baik, dan suasana di Kompasiana lebih ramah dan positip. Saling menguatkan, mendukung dan bukan menjatuhkan. Lebih indah membangun dari pada merobohkan. SEMOGA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun