Regulasi
Regulasi yg bagaimana?
Negara lain sudah bertahun-tahun bekerja keras untuk memperbaiki regulasi mereka. Pasti banyak tahapan yg harus mereka lalui, uji coba dan penelitian, sampai akhirnya proses pengambilan keputusan untuk melarang asbestos. Tentunya semua tahapan itu menghabiskan pikiran dan dana yg tidak sedikit.
Negara seperti Inggris, Australia, Canada, Singapore sudah melarang asbestos. Amerika, masih memperbolehkan asbestos dalam produk, tetapi dengan regulasi dan pengawasan yg ketat.
Nah sekarang bagaimana kita yg masih tertinggal ini? Apakah kita harus melalui jalan yg dulu mereka lalui juga? Apakah kita mau melakukan pembiaran karena ada tekanan dari pebisinis? Apakah kita mau membiarkan rakyat mati pelan-pelan?
Atau kita mau bersikap cerdas mengambil keuntungan dari kesempatan ini. Â
Belajar dari kesalahan mereka (negara lain) dan mempelajari peraturan perundang-undangan yg mereka buat dengan susah payah. Â
Banyak materi regulasi tersedia untuk publik yg mau mempelajarinya.
Banyak sekali regulasi yg bisa menjadi pedoman. Kita bisa belajar dari negara yg benar-benar melarang asbestos dan dari negara yg masih menggunakan tapi dengan pengawasan yg ketat. Kita bisa mempelajarinya, dan menyesuaikan dengan negara kita. Â
Training Centre
Selain persiapan regulasi, pemerintah juga bisa melengkapi program ini dengan training centre, sehingga tersedia sumber daya manusia di seluruh provinsi yg akan mampu melakukan tugasnya.
Langkah awal yg perlu diambil yaitu dengan mengirim orang-orang ke negara tsb diatas (yg paling dekat Singapore atau Australia) untuk mendapat training sebagai instruktur yg berlisensi. Setelah pulang mereka bisa memberikan training kepada orang lain di seluruh negeri.
Progam itu bisa dikembangkan dengan mendirikan training centre, yg berfungsi selain memberi training, juga menerbitkan lisensi. Organisasi ini kemudian bisa didirikan pada tiap provinsi, sehingga beban kerja bisa dibagi rata keseluruh negeri.