Mohon tunggu...
mbak Yun
mbak Yun Mohon Tunggu... Pensiun -

Life is beautiful https://penatajam.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asbestos The Silent Killer ( 6 )

31 Desember 2015   14:09 Diperbarui: 31 Desember 2015   14:28 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk Pebisnis

Walaupun belum ada regulasi yg membatasi proses penambangan dan pembuatan products yg dicampur dg asbestos, tidak berarti para pebisnis boleh semau gue....

Hal pertama yg perlu dilakukan adalah mengakui memang asbestos adalah berbahanya bagi kesehatan tubuh manusia. Jangan menutup mata dan tidak mau tahu, terus tetap berbisnis di bidang asebestos. Bertindaklah pro-aktif dalam melihat suatu masalah, terutama yg menyangkut keselamatan orang banyak. Kalau bisnis Anda menimbulkan dampak yg buruk untuk masyarakat dan pekerja, cepatlah memperbaiki system supaya resiko bisa dikurangi.

Jadilah pebisnis yg adil terhadap karyawan, mereka bekerja untuk Anda, maka Anda pun wajib menyediakan tempat kerja yg aman buat mereka. Prinsipnya adalah kalau pebisnis tidak mau memberikan serat itu kepada anggota keluarga, maka janganlah berikan serat itu kepada keluarga yg lain.

Jadilah pebisnis yg peduli, gunakan inisiative sendiri bagaimana meminimalkan resiko dari asbestos; cari terobosan dan inovasi bagaimana supaya bisnis dan perlindungan masyarakat (termasuk karyawan) bisa berjalan bersama-sama.

Kalau products Anda bisa membunuh orang, maka carilah terobosan untuk menciptakan products yg aman. Mencari terobosan tidak berarti membuang produk yg lama, dan bangkrut. Tetapi mencari inovasi, bagaimana supaya bisnis yg ditekuni bisa tetap berjalan dengan produk yg lebih aman. Mengenai proses pengalihan bisa dilakukan dengan bertahap, namun harus dengan komitmen dan perencanaan yg matang.

Banyak negara maju yg masih memproduksi gyprock/ drywall/internit/pipa saluran air/cat tembok/cat pagar  dll. Jenis bisnis yg dulu ada, sampai sekarang juga masih ada. Namun bedanya sekarang produk-produk itu tanpa campuran asbestos atau ada campuran tetapi dalam kadar yg aman sesuai dengan regulasi.

Pakailah system menjemput bola; aktip berinisiatif mendekati dan bicara dengan pemerintah (dlm hal ini dg Departemen terkait ), beri masukkan dan saran, sehingga materi terkumpul dan formula terbaik bisa dirumuskan untuk menyusun undang-undang. Justru hal ini bisa merupakan kerja sama antara pemerintah dan bisnis yg bisa dibanggakan.

Kalau dibiarkan tanpa tindakan, maka akan menjadi masalah besar dimasa datang, ketika regulasi sudah ada, bisa jadi akan banyak kasus penuntutan, seperti yg sudah terjadi di banyak negara lain. Kalau hal ini terjadi, maka akan menjadi ongkos yg sangat mahal untuk dibayar oleh pebisnis. Berbisnislah yg aman dan bermartabat ..Good luck..

Untuk Pemerintah, harapan saya semoga dalam waktu yg tidak lama akan ada rumusan tentang regulasi yg melindungi masyarakat dari bahaya asbestos. Juga regulasi yg memberikan guideline yg jelas bagi para pebisnis. Sehingga pebisnis mengerti bagaimana harus memperlakukan produk yg mengandung asbestos dan mengerti bahwa akan dikenai denda bila melanggar.

Pemerintah dalam hal ini perlu fokus dalam dua hal yaitu: Regulasi dan Training Centre.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun