Ketika serat asbestos masuk pernafasan, bisa saja tidak langsung ke paru-paru, namun tersangkut di bagian larynx (pangkal tenggorokan). Kalau seteleah sekian lama tidak juga bisa lepas, maka serat ini bisa menyebabkan kanker larynx. Â
Tetapi kalau serat asbestos bisa lewat, terus masuk ke paru-paru, maka setelah sekian lama akan menimbulkan guratan/luka parut pada lapisan Pleural, sehingga tidak bisa berkembang dan kempis, pada akhirnya mengganggu fungsi paru-paru.
Bronchia
Di dalam paru-paru ada Bronchia (bronkus), bronkus ini adalah batang tenggorokan yg masuk ke dalam paru-paru. Bronkus sebelah kanan dan bronkus sebelah kiri. jadi masing-masing paru-paru ada bronkusnya.
Lalu bronkus ini bercabang-cabang menjadi lebih kecil, dan semakin kecil hingga berukuran mikroskopik, dan jumlahnya ada jutaan. Kemudian dari cabang yg kecil ini akhirnya sampai pada cabang yg teramat kecil berukuran mikroskopik yg berupa kantung-kantung kecil, yg disebut Alveoli (jamak) - kalau tunggal disebut Alveolus.
Alveoli ini bertugas untuk memungkinkan oksigen dan oksidasi bergerak antara paru-paru dan aliran darah.
Jadi kira-kira gambarannya tugas Alveoli itu begini:
Waktu oksigen masuk melalui paru-paru, kemudian masuk ke pembuluh darah, dibawa ke seluruh tubuh. Demikian juga dg oksidasi, hasil limbah yg harus dibuang, dari pembuluh darah kemudian melalui paru-paru untuk dihembus kan keluar.
O2 dan CO2 masuk dan keluar aliran darah melalui Alveoli ini. Jadi Alveoli menjembatani antara sistem pernafasan dan sistem peredaran darah. Menurut gambar tsb di atas serat asbestos bisa mendarat sampai di Alveoli.
Heart (jantung)
Peredaran darah ke paru-paru bisa terganggu, dan bisa menyebabkan jantung membesar atau gagal.
Esophagus ( esofagus) adalah organ yg terdiri dari lorong berotot yg dimulai dari tenggorokan ke perut; pada manusia biasanya panjang nya 18-25 cm. Fungsinya adalah membawa makanan dan cairan yg tertelan. Ini merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Kalau serat asbestos tersangkut di esophagus dan menjadi kanker esophageal, penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Biasanya penderita akan merasa ada makanan yg tersangkut di tenggoroka atau di dada, atau bahkan tersedak oleh makanan, keadaan ini disebut dysphagia.
Apabila keadaan semakin memburuk, maka penderita biasanya mengganti diet dg makanan yg lebih lunak,dan kalau kanker terus tumbuh penderita biasanya mengganti asupan dg likuid, tetapi ketika kanker semakin besar, maka untuk makanan yg berbentuk likuid pun akan susah ditelan.