Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Positive Thinking"

31 Desember 2018   14:37 Diperbarui: 31 Desember 2018   15:11 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggugah Motivasi

Ada sesuatu yang menarik untuk diteladani dari sosok Sutejo. Pertama, Sutejo selalu bersikap baik, lapang dada, dan berpikir positif terhadap suatu hal. Tidak pernah membenarkan suatu yang salah, dan menyalahkan sesuatu yang benar. Kedua, kendati hidup di lingkungan yang keras, secara tidak langsung Sutejo menjadi lelaki keras. 

Keras dalam kepribadian, keras dalam pemikiran, dan keras dalam segala hal. Uniknya, lewat tutur kata lembut dan bermakna, ia mampu menghipnotis seseorang, termasuk saya.

Ketiga, Sutejo memiliki tekad yang kuat. Tidak pernah ragu setiap melangkah. Hanya kata 'siap' yang selalu terlontarkan. Entah bagaimana nanti yang penting siap, dengan segala resiko dan hambatan. Langkah demi langkah diiringi doa dan kepercayaan. Oleh karena itu, setiap kali bertindak selalu berbuah baik.

Terbukti, seperti yang sudah ada. Sutejo merintis Sekolah Literasi Gratis (SLG) di sebuah kota kecil di Jawa Timur, Ponorogo. Gerakan literasi yang dirintis, bertujuan  memotivasi dan menyadarkan masyarakat Ponorogo terkait literasi. Sebab, semua aspek kehidupan sesungguhnya berkaitan dengan literasi, yaitu berupa kepekaan dan kesadaran sosiaL. Selain itu, juga ada hibah 10.000 buku di seluruh lembaga sekolah Ponorogo dan sekitarnya.

Menurutnya, dunia literasi harus segera ditegakkan mengingat kemiskinan moral semakin ramai meruak di setiap sudut kehidupan.

"Jangan sampai terlambat, sebelum pandangan lenyap dalam ketegangan moral maka kepekaan dan kesadaran sosial harus segera dikibarkan. Dengan kata lain, degeneralisasi moral harus bangkit," katanya suatu waktu.

Luar biasa. Sosok matahari ini merupakan metaphor yang tepat untuk Sutejo. Pasalnya, sosok demikian langka dijumpai di tengah derasnya arus global. Dan, segala kebaikan dan segala dari dan dirinya, tidak mudah terlupakan begitu saja, karena hasil ciptanya telah tertanam dan berbunga di setiap sudut-sudut kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun