Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kebohongan Deri

10 Mei 2021   14:38 Diperbarui: 12 Mei 2021   19:28 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebohongan Deri (foto diambil dari shutterstock)

"Bersuci lahir itu dengan menyempurnakan rukun-rukun ibadah. Kalau berwudhu harus bersih. Pakaian dan tempat sholat juga bersih. Sedang bersuci batin itu menjaga bicara, sikap dan pikiran kita." lanjut pak Tejo.

"Iya ayah, ibu dan mas Deni mbak Desi. Deri minta maaf telah bohong. Janji nggak akan mengulanginya lagi." terpatah-patah Deri mengakui kesalahannya. Ada rasa sesal yang berkecamuk. Salah satunya adalah tidak bisa bermain game lewat HP selama 2 hari.

Deni, Desi dan Deri sangat paham bahwa cara mendidik orang tuanya itu semua demi kebaikan mereka. Meski tidak dengan cara yang keras dan ketat, tapi bu Tejo dan pak Tejo tetap mengedepankan pendekatan secara batin. Sehingga mereka malah lebih respek dan hormat.

Sekolah yang paling baik itu memang dimulai dari rumah. Semua bentuk pelajaran sudah dimulai dari kecil. Guru yang baik itu adalah ayah dan ibu. Jadi tidak ada kata berhenti untuk selalu mendidik anak-anak kita. Sampai kapanpun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun