"Bersuci lahir itu dengan menyempurnakan rukun-rukun ibadah. Kalau berwudhu harus bersih. Pakaian dan tempat sholat juga bersih. Sedang bersuci batin itu menjaga bicara, sikap dan pikiran kita." lanjut pak Tejo.
"Iya ayah, ibu dan mas Deni mbak Desi. Deri minta maaf telah bohong. Janji nggak akan mengulanginya lagi." terpatah-patah Deri mengakui kesalahannya. Ada rasa sesal yang berkecamuk. Salah satunya adalah tidak bisa bermain game lewat HP selama 2 hari.
Deni, Desi dan Deri sangat paham bahwa cara mendidik orang tuanya itu semua demi kebaikan mereka. Meski tidak dengan cara yang keras dan ketat, tapi bu Tejo dan pak Tejo tetap mengedepankan pendekatan secara batin. Sehingga mereka malah lebih respek dan hormat.
Sekolah yang paling baik itu memang dimulai dari rumah. Semua bentuk pelajaran sudah dimulai dari kecil. Guru yang baik itu adalah ayah dan ibu. Jadi tidak ada kata berhenti untuk selalu mendidik anak-anak kita. Sampai kapanpun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H