Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Suroboyo Bus, Kendaraan Bu Risma Wujudkan Kota Surabaya Bebas Sampah Plastik

28 Oktober 2019   14:32 Diperbarui: 28 Oktober 2019   17:54 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Operasional Suroboyo Bus dikelola Dinas Perhubungan (dok.pri)

Saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau atau disingkat DKRTH yang mengelola sampah di seluruh wilayah Surabaya. Kantor yang beralamat di jalan Raya Menur No. 31A Surabaya itu di bawah kepemimpinan bapak Ery Cahyadi. Tapi berhubung waktu saya berkunjung beliau sedang mendampingi bu Risma, saya ditemui oleh bapak Eko Sudjarwoko - staff Sekretariat DKRTH.

Bersama apak Eko Sudjarwoko -- staff Sekretariat DKRTH (dok.pri)
Bersama apak Eko Sudjarwoko -- staff Sekretariat DKRTH (dok.pri)
Bapak Eko menjelaskan bahwa awalnya Suroboyo Bus tersebut sebagai transportasi massal untuk mengatasi kemacetan di Surabaya dan digratiskan. Tapi bu Risma mempunyai pandangan kalau gratis itu justru tidak mendidik. Sehingga beliau mempunyai ide untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mengajari dalam mengelola sampah. Akhirnya tercetus ide membayar pakai botol plastik bekas. Kenapa kok botol plastik? Karena ditinjau dari segi estetika, botol akan lebih bersih dibandingkan sampah yang lain.

Ternyata hasil dari botol plastik bekas yang terkumpul cukup banyak. Rata-rata sepanjang tahun 2019 sudah terkumpul sekitar 35.26 ton sampah dari mulai bulan Januari sampai Juni 2019. Sedangkan untuk tahun 2018 kemarin, sampah botol plastik bekas yang terkumpul dari bulan April sampai Oktober adalah 39 ton. Selanjutnya dilelang dan menghasilkan uang sebesar 150 juta.

Kalau kemarin di Bali saya melihat langsung tempat recycle botol plastik yaitu di Bali PET. Dimana botol-botol plastik bekas dikumpulkan, dipilah hingga di roses untuk di daur ulang. Ternyata di Surabaya ada di Pusat Daur Ulang Jambangan. Merupakan kerja sama antara Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak Juni tahun 2016.

BIAYA OPERASIONAL SUROBOYO BUS DISUBSIDI PEMKOT, 100 JUTA RUPIAH PERBULAN UNTUK 20 BUS

Operasional Suroboyo Bus dikelola Dinas Perhubungan (dok.pri)
Operasional Suroboyo Bus dikelola Dinas Perhubungan (dok.pri)
Suroboyo Bus dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya dibawah kepemimpinan bapak Irvan Wahyu Drajat sebagai Kepala Dinas. Beliau menyampaikan bahwa biaya operasional Suroboyo Bus disubsidi oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan total yang harus dikeluarkan untuk 20 armada bus sebesar 100 juta rupiah. Biaya operasional itu meliputi gaji driver, BBM dan gaji helper. Sebenarnya 20 armada tersebut terdiri dari 18 unit Suroboyo Bus dan 2 unit lagi adalah double decker atau bis bertingkat.

Menurut beliau, biaya subsidi operasional Suroboyo Bus itu tidak begitu besar dibandingkan dengan manfaatnya untuk masyarakat. Karena subsidi itu bertujuan untuk mewujudkan transportasi massal yang bisa mengurangi kemacetan dan keramahan lingkungan kota. Apalagi bu Risma menegaskan akan terus menerapkan konsep penukaran sampah botol plastik ini sebagai alat pembayaran Suroboyo Bus.

DROP BOX UNTUK SAMPAH BOTOL PLASTIK DI MINIMART DAN RUANG PUBLIK 

Penampakan drop box Danone-AQUA (foto dari : twitter.com/aqua_lestari)
Penampakan drop box Danone-AQUA (foto dari : twitter.com/aqua_lestari)
Ketika mengikuti Danone Blogger Academy 3 di Bali beberapa waktu yang lalu, salah satu yang cukup menempel dalam ingatan saya adalah ketika melihat DROP BOX di depan minimart. Ini yang belum pernah saya temukan di kota Surabaya. Langsung muncul ide untuk nantinya bisa berbagi informasi pada instansi yang terkait.

Dropbox tersebut menampung botol-botol plastik bekas minuman pengunjung minimart. Terutama pengunjung yang lagi kongkow, pastinya dia bakalan bolak balik beli minuman. Botol-botol tersebut nantinya akan di kirim ke pengepul dan pemilah sampah. Selanjutnya di daur ulang untuk dijadikan barang-barang baru yang ramah lingkungan.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ditempatnya (dok.pri)
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ditempatnya (dok.pri)
Selama ini saya masih sering melihat sampah botol berserakan di depan minimart. Terutama yang ada tempat duduk buat nongkrong. Sampah plastik, puntung rokok sampai kulit kacang berserakan dimana-mana.  Padahal sudah disediakan tempat sampah lo! Ini salah satu bukti kalau masyarakat kita belum sadar menjaga kebersihan dan lingkungan.

BU RISMA - SOSOK DI BALIK "MEWUJUDKAN SURABAYA ZERO WASTE"

Bu Risma peduli dengan lingkungan (foto : liputan 6)
Bu Risma peduli dengan lingkungan (foto : liputan 6)
Wajah Surabaya yang berubah lebih rapi dan ramah lingkungan ini tentunya tidak lepas dari sosok Tri Rismaharini - panggilan akrabnya bu Risma. Sejak hampir 10 tahun dipimpin beliau,  Surabaya memang makin terlihat adem dengan banyaknya tanaman serta ruang hijau. Apalagi dua tahun terakhir ini disempurnakan dengan hadirnya keberadaan Suroboyo Bus.

Tidak heran karena latar belakang pendidikan beliau di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jurusan Arsitektur lulus tahun 1987. Kemudian melanjutkan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di kampus yang sama lulus tahun 2002. Sebelum menjabat sebagai Walikota, bu Risma menjadi pegawai negeri sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (DKP) serta Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko). Lewat tangan beliau pula, Surabaya semakin bersih dari sampah dan banyak mendapat penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun