Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Surabaya Merdeka dari Sampah Plastik

28 Agustus 2019   10:52 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:23 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika pengalaman komunitas menjadi inspirasi dan di tulis di Jawa Pos (dok.pri)

Salah satu himbaun bu Risma untuk mengurangi sampah plastik yaitu ketika menjelang Hari Raya Idul Adha yang baru lalu. Beliau memerintahkan untuk tidak menggunakan tas kresek (plastik hitam) untuk membungkus daging qurban yang akan dibagi-bagikan.

Sampai  selepas sholat Ied, bu Risma bersama jajaran pejabat Pemkot berkeliling ke beberapa masjid untuk membagikan daun pisang. Dan ternyata daun-daun pisang tersebut salah datunya di petik dari rumah kediaman walikota di jalan Sedap Malam dan Taman Surya Balai Kota yang memang terkenal teduh dan rimbun dengan aneka macam pohon serta tanaman.

Memang tidak semua masjid di Surabaya didatangi serta dibagi daun pisang tersebut. Tapi dengan himbauan serta contoh beberapa masjid yang diberi daun pisang, masyarakat juga tergerak untuk mengikutnya.

Foto diambil dari IG : @banggasuroboyo
Foto diambil dari IG : @banggasuroboyo

TUGAS DAN PE ER KITA

Meskipun pemerintah memberi banyak sarana dalam membebaskan lingkungan dari sampah plastik, tapi kalau tanpa dukungan dari kita pastinya akan sia-sia. Semua kembali ke niat dan tujuan masing-masing. Tentunya jangan sampai lupa untuk saling mengingatkan.

Jadi menurut saya, jangan tergantung pada orang lain untuk menyampaikan ide. Mulailah dari kita sendiri. Terutama sebagai ibu rumah tangga, tanggung jawab kita mulai dari mengumpulkan sampai memilah sampah rumah tangga. Karena sampah-sampah tersebut bisa di daur ulang baik nantinya menjadi hasta karya ataupun disalurkan pada pihak ke 3 untuk bisa di olah kembali.

Sebenarnya di tulisan saya sebelumnya sudah sempat saya uraikan, beberapa kegiatan sosial yang saya dan teman komunitas sudah lakukan. Tapi karena kadang link di atas tidak bisa di buka, maka saya tulisakan kembali supaya bisa menjadi inspirasi. Yaitu :

  • Menyantuni anak yatim
  • Memberi modal pada pedagang kecil
  • Fasilitas Kesehatan Untuk Sekolah TK & PAUD
  • Melatih disiplin di sekolah anak dengan mengajari mengumpulkan sampah botol plastik

Ketika pengalaman komunitas menjadi inspirasi dan di tulis di Jawa Pos (dok.pri)
Ketika pengalaman komunitas menjadi inspirasi dan di tulis di Jawa Pos (dok.pri)
Di jaman milenial sekarang ini, orang kreatif semakin banyak. Mereka bisa mengembangkan kegiatan sosial dengan berbasis Bank Sampah, karena sistem kerjanya lebih sederhana dan praktis. Tapi sangat bermanfaat untuk lingkungan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Terutama untuk kelangsungan anak cucu kita serta generasi selanjutnya kelak. ONE PLANET. ONE HEALTH.

Salam hangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun