Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Surabaya Merdeka dari Sampah Plastik

28 Agustus 2019   10:52 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:23 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bis Suroboyo yang identik dengan bis sampah (foto dari instagram @suroboyobus

Apa yang sudah kamu lakukan untuk negerimu? Kalimat ini pasti sudah sangat akrab di telinga kita, terutama ketika memperingati HUT Kemerdekaan RI yang kita cintai ini. Tujuh puluh empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membangun serta mengisi kemerdekaan. Kalau kalimat itu ditanyakan kepada saya, mungkin saya belum bisa menjawabnya. 

Karena saya memang belum merasa melakukan apa-apa untuk negeri tercinta ini. Selain berusaha menjadi warga negara yang baik dan mendidik anak sebaik-baiknya supaya kelak menjadi generasi yang berguna.

Tapi sebenarnya ada sumbangsih yang tidak kalah penting yang bisa kita berikan. Kemudian saya teringat akan tulisan pertama yang mengangkat Bank Sampah tahun 2014 yang saya posting di Kompasiana. 

Tidak terasa sudah menginjak tahun ke 5 saya berkecimpung mengelola Bank Sampah di perumahan tempat saya tinggal. Mungkin masih sebatas itulah saya memberikan sumbangsih kepada negara.  Secara tidak langsung ingin melestarikan lingkungan dari sampah plastic, supaya kelak generasi muda bisa menikmati hasilnya.

Tulisan tersebut saya ikutkan lomba blog dan alhamdulillah  meraih juara 3. Pertama kali saya ikut lomba blog dan mendapat juara. Makanya saya makin  cinta sama Kompasiana hehehe

Bisa baca artikelnya : Tak Perlu Mahal Untuk Bisa Berbagi Dengan Sesama

BOTOL PLASTIK UNTUK NAIK SUROBOYO BUS

Dan sekarang saya melihat aktifitas Bank Sampah makin diminati dan didukung oleh pemerintah. Karena makin banyak yang peduli akan bahaya sampah plastik untuk kelangsungan ekosistem dan lingkungan generasi selanjutnya. Sampai walikota Surabaya -- bu Risma, mempunyai ide untuk membuat transportasi kota yang pembayarannya menggunakan sampah plastik. 

Memang tidak semua sampah plastik diterima, hanya botol plastik bekas air mineral saja. Karena memang di kota besar seperti Surabaya, penduduknya paling suka minuman yang praktis dari kemasan plastik. Tinggal buang setelah isinya habis. Jadi sampah plastik terhitung cukup tinggi di kota Surabaya.

Transportasi bis dalam kota yang menggunakan pembayaran dengan botol plastik tersebut diberi nama Suroboyo Bus. Meski baru 2 tahun diluncurkan, tapi sudah menjadi alat transportasi favorit bagi warga Surabaya khususnya dan pengguna bis umumnya. Dan ide bu Risma ini ternyata cukup ampuh karena memang tujuannya adalah mengurangi sampah plastik sekaligus mengurangi kemacetan kendaraan di kota Surabaya.

Saya pribadi sering mengumpulkan botol-botol plastik bekas, untuk selanjutnya saya tukarkan stiker Suroboyo Bus ke posko Bank Sampah di terminal Purabaya Bungurasih (yang kebetulan memang dekat rumah). Nanti kalau saya sewaktu-waktu menggunakan jasa Suroboyo Bus, saya tinggal tunjukkan stiker sebagai tanda pembayaran.

Jumlah botol yang bisa di tukar stiker untuk naik Suroboyo Bus (foto diambil dari instagram @suroboyobus)
Jumlah botol yang bisa di tukar stiker untuk naik Suroboyo Bus (foto diambil dari instagram @suroboyobus)

TAS KRESEK DIGANTI DAUN UNTUK MEMBUNGKUS DAGING QURBAN

Salah satu himbaun bu Risma untuk mengurangi sampah plastik yaitu ketika menjelang Hari Raya Idul Adha yang baru lalu. Beliau memerintahkan untuk tidak menggunakan tas kresek (plastik hitam) untuk membungkus daging qurban yang akan dibagi-bagikan.

Sampai  selepas sholat Ied, bu Risma bersama jajaran pejabat Pemkot berkeliling ke beberapa masjid untuk membagikan daun pisang. Dan ternyata daun-daun pisang tersebut salah datunya di petik dari rumah kediaman walikota di jalan Sedap Malam dan Taman Surya Balai Kota yang memang terkenal teduh dan rimbun dengan aneka macam pohon serta tanaman.

Memang tidak semua masjid di Surabaya didatangi serta dibagi daun pisang tersebut. Tapi dengan himbauan serta contoh beberapa masjid yang diberi daun pisang, masyarakat juga tergerak untuk mengikutnya.

Foto diambil dari IG : @banggasuroboyo
Foto diambil dari IG : @banggasuroboyo

TUGAS DAN PE ER KITA

Meskipun pemerintah memberi banyak sarana dalam membebaskan lingkungan dari sampah plastik, tapi kalau tanpa dukungan dari kita pastinya akan sia-sia. Semua kembali ke niat dan tujuan masing-masing. Tentunya jangan sampai lupa untuk saling mengingatkan.

Jadi menurut saya, jangan tergantung pada orang lain untuk menyampaikan ide. Mulailah dari kita sendiri. Terutama sebagai ibu rumah tangga, tanggung jawab kita mulai dari mengumpulkan sampai memilah sampah rumah tangga. Karena sampah-sampah tersebut bisa di daur ulang baik nantinya menjadi hasta karya ataupun disalurkan pada pihak ke 3 untuk bisa di olah kembali.

Sebenarnya di tulisan saya sebelumnya sudah sempat saya uraikan, beberapa kegiatan sosial yang saya dan teman komunitas sudah lakukan. Tapi karena kadang link di atas tidak bisa di buka, maka saya tulisakan kembali supaya bisa menjadi inspirasi. Yaitu :

  • Menyantuni anak yatim
  • Memberi modal pada pedagang kecil
  • Fasilitas Kesehatan Untuk Sekolah TK & PAUD
  • Melatih disiplin di sekolah anak dengan mengajari mengumpulkan sampah botol plastik

Ketika pengalaman komunitas menjadi inspirasi dan di tulis di Jawa Pos (dok.pri)
Ketika pengalaman komunitas menjadi inspirasi dan di tulis di Jawa Pos (dok.pri)
Di jaman milenial sekarang ini, orang kreatif semakin banyak. Mereka bisa mengembangkan kegiatan sosial dengan berbasis Bank Sampah, karena sistem kerjanya lebih sederhana dan praktis. Tapi sangat bermanfaat untuk lingkungan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Terutama untuk kelangsungan anak cucu kita serta generasi selanjutnya kelak. ONE PLANET. ONE HEALTH.

Salam hangat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun