Berlokasi di Surabaya, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) merupakan anak perusahaan Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang berkonsep ramah lingkungan dan semi otomatis. Dalam rangkaian acara ulang tahun yang ke 4 bulan Desember ini, TTL mengajak 10 blogger Jawa Timur untuk berkunjung dan meliput beberapa kegiatan. Dengan bertajuk "Blogger Goes to Lamong" acara tersebut diadakan pada tanggal 6 -7 Desember 2017. Dan saya termasuk salah satu yang beruntung itu.
Kami cukup surprise ketika Direktur Utama TTL yang seorang wanita, ibu Dhoty - Â menyambut baik kehadiran rekan-rekan blogger dan sengaja meluangkan waktu untuk berdialog langsung pada sharring session. Karena bagaimanapun, support dari para blogger sangat diharapkan baik melalui media sosial maupun yang melakukan liputan langsung pada kegiatan perayaan hari jadi yang berlangsung selama 2 hari itu.Â
Bu Dhoty juga berharap, perempuan Indonesia bisa menjadi bagian dari perkembangan tekhnologi yang semakin tidak terbendung lagi. Karena bagaimanapun, di tangan para perempuanlah generasi muda bisa diarahkan dan dibimbing.
"We're really glad you're here and do the best for TTL." ungkap beliau yang juga mengharapkan kedepannya untuk bisa berkontribusi terus baik secara online maupun offline.Â
Sekilas tentang Terminal Teluk Lamong (TTL)
Pelindo III merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang kepelabuhanan dengan 7 wilayah kerja, dimana mayoritas berada di Indonesia Timur. Prosentase angka perekonomian dan industri di Jawa Timur pada tahun 2007-2014 selalu lebih tinggi dari pada angka nasional. Arus perputaran barang dari dan ke Jawa Timur semakin padat melewati pelabuhan Tanjung Perak.Â
Peningkatan arus barang tersebut berupa petikemas, curah kering, curang cair dan general cargo. Kepadatan arus barang tersebut mendorong Pelindo III untuk membangun pelabuhan lain di wilayah perairan Tanjung Perak dengan konsep berbeda dengan pelabuhan yang sudah ada sebelumnya.Â
Sebelum adanya proyek GSMP, alur pelayaran barat Surabaya berada pada kedalaman 9,5 meter dengan lebar 100 meter. Pada tahap pertama, pengerukan alur pelayaran barat Surabaya dilakukan hingga kedalaman 13 meter dan lebar 150 meter. Sedangkan pada tahap kedua, kedalaman alur menjadi 16 meter dengan lebar alur 200 meter. Hal tersebut memberi keuntungan bukan hanya untuk Pelindo III, namun untuk pelabuhan swasta lain di sepanjang perairan Tanjung Perak, sehingga kapal-kapal berukuran besar pun dapat bersandar dengan aman.
Pelindo III memiliki 17 Cabang dan 11 anak perusahaan tersebar di seluruh Indonesia. TTL merupakan karya anak bangsa. Ditengah maraknya pelabuhan yang bekerjasama dengan pihak asing, TTL dibangun oleh sinergi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dengan program "Berbakti untuk Negeri". Kepemilikan saham TTL yaitu 99,5% milik Pelindo III dan 0,05% koperasi pegawai Pelindo III.Â
TTL menampilkan diri sebagai terminal ramah lingkungan karena seluruh kegiatan pelayanan di Terminal menggunakan energi ramah lingkungan. Peralatan yang digunakan di TTL berbahan bakar listrik dan gas, antara lain :
1. Truk berbahan bakar CNG ( Compressed Natrium Gas )Â
2. Automated Stacking Crane (ASC)
Alat penumpukan atau Crane di CY (Container Yard) bertenaga listrik dan semi-otomatis. ASC memiliki kecepatan 2,7 x lebih cepat dari Rubber Tyred Gantry (RTG) di terminal konvensional. Pada pergerakan di CY, ASC bergerak dan melakukan lift on dan lift off secara sistem. Tanpa dioperasikan oleh manusia.Â
Sedangkan pada area receiving & delivery, ASC digerakkan oleh operator yang berada di atas tower menggunakan komputer dan stick penggerak berdasarkan layar monitor. Kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat dilakukan karena ASC dapat melakukan perpindahan petikemas secara otomatis melalui sistem.Â
3. Ship to Shore (STS)Â
TTL memiliki 10 STS di dermaga untuk melayani kapal domestik dan internasional. Kemampuan angkat STS adalah 35box / jam, dan berkemampuan twin lift (mampu mengangkat 2x20 feet sekaligus ). STS TTL bertenaga listrik sehingga mendukung TTL untuk melakukan kegiatan ramah lingkungan.
4. Combined Terminal Tractor (CTT) dan Docking SystemÂ
CTT merupakan truk otomasi yang digunakan untuk mengangkut petikemas dari dan ke kapal. CTT memiliki sensor yang dapat menangkap sinyal secara cepat tanpa pengemudi. Chasis truk CTT bersifat hidrolis sehingga mudah untuk meletakkan petikemas di docking system. Docking system merupakan fasilitas baru dipelabuhan dan TTL adalah satu -- satunya terminal di dunia yang memiliki alat tersebut. Fasilitas docking mempermudah dan mempercepat peletakan petikemas ke lapangan penumpukan.
5. Grab Ship Unloader (GSU)Â
TTL memiliki 2 unit GSU yang digunakan untuk melakukan bongkar curah kering. Pada pelayanan curah kering, TTL sebagai terminal ramah lingkungan hanya melayani komoditi food dan feed grain. GSU berkapasitas 2000 ton/ jam dan menggunakan tenaga listrik.
6. ConveyorÂ
Conveyor mempermudah kecepatan dan ketepatan pelayanan curah kering TTL. Conveyor akan membawa dan melakukan penumpukan curah kering secara otomatis dari kapal ke gudang. Setelah melalui conveyor, muatan yang dibongkar akan langsung menuju cylo atau gudang penyimpanan. Kapasitas gudang penyimpanan di lahan curah kering Terminal Teluk Lamong yaitu 120.000 ton, sedangkan cylo berkapasitas 80.000 ton sehingga kapasitas gudang penumpukan adalah 200.000 ton. Komoditi pangan yang dapat disimpan di cylo berupa butiran seperti kedelai, jagung, beras, dll. Gudang penumpukan digunakan untuk menyimpan komoditi berupa serbuk seperti soya bean meal (SBM), raw sugar, dll.
7. PLTMG Â
Pada tahun 2016, TTL mendirikan anak perusahaan pertama bernama PT Lamong Energi Indonesia (LEI) bergerak dibidang Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). PT LEI dibangun untuk memenuhi pasokan listrik TTL. Saat ini TTL memiliki 2 mesin PLTMG dengan kapasitas masing-masing 3,3 MW dan akan diperbesar seiring dengan perkembangan bisnis TTL.Â
Program CSR TTL
TTL mempunyai beberapa program CSR yang telah dilakukan, diantaranya adalah :
1. Pemberdayaan Masyarakat pelatihan mengemudi dan pembuatan SIM A
2. Pemberdayaan Masyarakat kejar paket C
3. Pembuatan MCK dan fasilitas umum
4. Pembuatan fasilitas ibadah
5. Penanaman 11.000 Mangroove
6. Penanaman 10.000 Mangroove
7. Sunatan massal
8. Pasar murah BUMN 2015
9. Pengadaan perahu, mesin diesel, pompa air, jaring ikan
10. Perbaikan rumah pintar
11. Pembuatan sanitasi rumah Â
12. Pemberdayaan UMKM bandeng dan jamu
13. Pemberdayaan UMKM sepatu
14. Pemberian alat kesehatan POSYANDU
15. Pemberian alat kesehatan LANSIA
16. Pemberdayaan Masyarakat pelatihan mengemudi truk dan pembuatan SIM B1
17. Pasar Murah BUMN 2017
18. Bantuan hari raya keagamaan
19. Pemberdayaan Masyarakat Lamong Youth Camp
20. Renovasi koperasi sepatu
Penghargaan yang diperoleh TTL
Meski usinya baru menginjak tahun ke 4, tapi TTL sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan antara lain :
1. Second Place Best IT System Indonesia Best e-Corp 2015 Majalah SWA
2. Certifiication of Merit - Enviromental Management 2015 - East Java Governor
3. Marketeers of The Year 2016 for Infrastructure - Markplus Inc.
4. Certifiication of Merit - Enviromental Management 2016 - East Java Governor
5. Rilis teraktif & terbanyak dalam Pelindo III Groups - Workshop PR Pelindo 3 Groups , Maret 2016
6. The Best PR Performance , Pelindo III Groups - Workshop PR Pelindo 3 Groups, Juni 2016
7. The Best Fothography , Pelindo III Groups - Workshop PR Pelindo 3 Groups, September 2016
8. The Most Promising Company in Tactical Marketing - BUMN Award Bronze Winner
9. The Most Promising Company in Marketing 3.0 - BUMN Award -Silver Winner
10. Penerapan ISPS Code Tercanggih Di Indonesia - US Coast Guard - Ocean WeekÂ
Rasa bangga semakin membuncah, melihat bangsa ini terus berkembang dengan kecanggihan tekhnologinya. Semoga Terminal Teluk Lamong bisa menjadi pionir dalam kemajuan tekhnologi di Indonesia. Bahkan menjadi pelabuhan yang berkelas dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H