Bapak Sigit yang menjadi wakil dari Kementrian LHK mendapat kesempatan pertama, beliau menjelaskan tentang apa yang di maksud dengan PROPER. PROPER adalah penilaian kinerja pengelolaan lingkungan terhadap perusahaan. Evolusi Proper adalah upaya untuk mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup.Â
Sedangkan kesempatan yang kedua adalah giliran dari bapak Satya yang menjelaskan bahwa memang pemerintah masih belum serius dalam upaya penyelamatan lingkungan kita. APBN kita belum memihak kepada lingkungan kita. Dan komisi 7 DPR RI menekankan kepada pemerintah untuk Euro 5. Aspek lingkungan sudah mencakup semua elemen.Simpelnya masalah lingkungan adalah mempunyai komitmen terhadap kekuatan hukum. Produk yang menghasilkan produk unggulan harus punya output systems environmental. Negara Indonesia bisa melakukan penekanan emisi sampai dengan 26%. Ada janji dari Norwegia, kalau Indonesia punya perform baik akan mendapat kucuran dana. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholder.
Sebagai wakil dari pelaku industri, Bapak Gatot menyampaikan bahwa ada investasi yang diperuntukkan masyarakat dari industri semen. PT. Semen Padang membuktikannya dengan mendapatkan Proper Emas. Ketika pada tahun 2014, mereka berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 6,56%. Dan angka itu jelas melampaui target dari penurunan emisi gas CO2 dari pemerintah.
Sebagai nara sumber terakhir adalah bapak Rahadian yang memberikan kesaksian dan penjelasan tentang suka duka sebagai anggota LSM yang selama ini tidak kenal lelah berjuang untuk lingkungan.
Di penghujung acara, pak Arief Hermawan sebagai wakil dari pihak We Green Industry (Wegi) memberikan cindera mata kepada para nara sumber dan moderator.
Salam hijau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H