Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peran Pelaku Industri dalam Keberpihakan dengan Lingkungan

5 Maret 2016   22:28 Diperbarui: 6 Maret 2016   08:55 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana perasaanmu ketika mendengar informasi bahwa negara kita tercinta Indonesia ini mendapat predikat termasuk negara yang paling tinggi tingkat polusinya di seluruh dunia?

Kaget? Gak nyangka? Marah? Galau? Gelisah? Was was? Mati gaya?

Saya membayangkan akan banyak ekspresi atas pernyataan tersebut, tapi yang jelas tentunya adalah keprihatinan. Karena kesadaran masyarakat masih kurang, sedangkan pemerintah sendiri belum bisa berbuat maksimal dalam menyelamatkan lingkungan kita.

Demi melihat kondisi seperti itulah dan juga bentuk rasa keprihatinan bersama, yang melatarbelakangi diadakannya acara Diskusi Publik dengan topik Harmonisasi Industri dan Lingkungan ini. Yaitu kerjasama antara Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dengan Komunitas WEGI, dengan menggandeng berbagai pihak yang merasa turut peduli serta berkomitmen menyelamatkan lingkungan kita.  Mengambil tempat di ruang KK-1 Gedung Nusantara DPR RI pada hari Kamis 3 Maret 2016, dengan menghadirkan 4 nara sumber yang akan memberikan pencerahan mengenai kinerja pelaku industri serta kepedulian dalam menjaga lingkungan. Mereka adalah :

1.   Bapak Ir. Sigit Reliantoro MSc., Sesditjen PPKL Kementrian LHK memberikan materi dengan topik PROPER sebagai salah satu strategi dan kebijakan Pemerintah meningkatkan kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. 

2.   Bapak Ir. Satya W. Yudha M. Sc., Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI menyampaikan materi tentang Legal Reform to Support the Green Growth of Indonesia.

3.   Bapak Dr. Ir. Gatot Kusyadji SE. MSi., Direktur Hukum Dan SDM PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Menyampaikan materi tentang Sharing Semen Indonesia Menerapkan Industri Ramah Lingkungan.

4.   Bapak NP Rahadian, Direktur Eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi memberikan materi tentang Peranan Multipihak dalam Pengelolaan Terpadu DAS Cidanau.

Diskusi ini akan di pandu oleh moderator bapak Nyoman Iswarayoga yaitu Direktur Komunikasi & Advokasi WWF Indonesia. Wuih...keren-keren banget ya para nara sumber dan moderatornya. Sedangkan untuk bisa memperoleh informasi yang lengkap tentang materi para nara sumber, kalian bisa klik di Materi nara sumber.


Molor hampir 1 jam dari rencana awal yaitu akan di mulai pukul 13.00 WIB, ternyata tidak mengurangi antusias para peserta yang memang didominasi dari luar kota. Rombongan komunitas yang tergabung di Wegi sendiri berasal dari Surabaya, Bandung, Sukabumi, Cirebon, Tasikmalaya, Padang, Majalengka dan Ponorogo. Sedang peserta yang masih seputaran Jakarta adalah Bogor, Tangerang dan Bekasi. Mulai dari pelajar SMK, mahasiswa, netizen, blogger, kompasianer sampai anggota DPR. Turut hadir dalam acara diskusi siang ini.

Sesampai di lokasi, mereka langsung di sambut oleh panitia dengan menawarkan nasi kotak untuk makan siang. Diselingi dengan sholat dhuhur, akhirnya acara pun di mulai sekitar pukul 14.00 kurang. Damae Wardhani yang bertindak sebagai pembawa acara, cukup komunikatif siang ini. Sehingga peserta yang sudah setengah mengantuk (termasuk saya), bisa kembali melek dan siap mengikuti diskusi bersama.

Acara pertama berupa persembahan drama musikal dari SMK Sukabumi. Diawali dengan pembacaan puisi yang menggambarkan bahwa betapa kurangnya kesadaran dari manusia akan dampak lingkungan yang tidak diperhatikan. 


Selanjutnya pembawa acara mempersilahkan moderator untuk memimpin diskusi pada siang hari itu. Bapak Nyoman Iswarayoga pun memperkenalkan masing-masing nara sumber dan langsung menyampaikan materi yang sudah dipersiapkan.

Bapak Sigit yang menjadi wakil dari Kementrian LHK mendapat kesempatan pertama, beliau menjelaskan tentang apa yang di maksud dengan PROPER. PROPER adalah penilaian kinerja pengelolaan lingkungan terhadap perusahaan. Evolusi Proper adalah upaya untuk mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup. 

Sedangkan kesempatan yang kedua adalah giliran dari bapak Satya yang menjelaskan bahwa memang pemerintah masih belum serius dalam upaya penyelamatan lingkungan kita. APBN kita belum memihak kepada lingkungan kita. Dan komisi 7 DPR RI menekankan kepada pemerintah untuk Euro 5. Aspek lingkungan sudah mencakup semua elemen.Simpelnya masalah lingkungan adalah mempunyai komitmen terhadap kekuatan hukum. Produk yang menghasilkan produk unggulan harus punya output systems environmental. Negara Indonesia bisa melakukan penekanan emisi sampai dengan 26%. Ada janji dari Norwegia, kalau Indonesia punya perform baik akan mendapat kucuran dana. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholder.

Sebagai wakil dari pelaku industri, Bapak Gatot menyampaikan bahwa ada investasi yang diperuntukkan masyarakat dari industri semen. PT. Semen Padang membuktikannya dengan mendapatkan Proper Emas. Ketika pada tahun 2014, mereka berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 6,56%. Dan angka itu jelas melampaui target dari penurunan emisi gas CO2 dari pemerintah.

Sebagai nara sumber terakhir adalah bapak Rahadian yang memberikan kesaksian dan penjelasan tentang suka duka sebagai anggota LSM yang selama ini tidak kenal lelah berjuang untuk lingkungan.


 

Di penghujung acara, pak Arief Hermawan sebagai wakil dari pihak We Green Industry (Wegi) memberikan cindera mata kepada para nara sumber dan moderator.


Nggak puas kalau belum bernarsis ria bersama-sama selepas acara. Kebetulan juga beberapa teman Kompasianer turut hadir pada siang hari itu, sehingga kami bisa sedikit berreuni dan bernostalgia.


Kalau kita berdiskusi membahas masalah lingkungan, memang tidak akan pernah habis untuk di kupas. Mungkin ini masih sebagian kecil dari sekian banyak pelaku bisnis serta industri yang ada di Indonesia. Dan belum semuanya sadar, apakah industri yang mereka jalankan itu sudah terjalin harmonis dengan lingkungan di sekitarnya? Jadi ini menjadi tantangan kita bersama. Karena jelas adalah masalah kita bersama, jadi harus ditangani bersama-sama pula. Perekonomian tetap ditingkatkan, tapi lingkungan juga harus tetap dipertahankan. Semakin banyak pelaku bisnis dan industri yang menerapkan kaidah Green Industry, tentu dampak terhadap lingkungan bisa diminimalisir dan bahkan dihilangkan.

Salam hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun