Bagaimana perasaanmu ketika mendengar informasi bahwa negara kita tercinta Indonesia ini mendapat predikat termasuk negara yang paling tinggi tingkat polusinya di seluruh dunia?
Kaget? Gak nyangka? Marah? Galau? Gelisah? Was was? Mati gaya?
Saya membayangkan akan banyak ekspresi atas pernyataan tersebut, tapi yang jelas tentunya adalah keprihatinan. Karena kesadaran masyarakat masih kurang, sedangkan pemerintah sendiri belum bisa berbuat maksimal dalam menyelamatkan lingkungan kita.
Demi melihat kondisi seperti itulah dan juga bentuk rasa keprihatinan bersama, yang melatarbelakangi diadakannya acara Diskusi Publik dengan topik Harmonisasi Industri dan Lingkungan ini. Yaitu kerjasama antara Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI dengan Komunitas WEGI, dengan menggandeng berbagai pihak yang merasa turut peduli serta berkomitmen menyelamatkan lingkungan kita. Â Mengambil tempat di ruang KK-1 Gedung Nusantara DPR RI pada hari Kamis 3 Maret 2016, dengan menghadirkan 4 nara sumber yang akan memberikan pencerahan mengenai kinerja pelaku industri serta kepedulian dalam menjaga lingkungan. Mereka adalah :
1. Â Bapak Ir. Sigit Reliantoro MSc., Sesditjen PPKL Kementrian LHK memberikan materi dengan topik PROPER sebagai salah satu strategi dan kebijakan Pemerintah meningkatkan kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan.Â
2. Â Bapak Ir. Satya W. Yudha M. Sc., Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI menyampaikan materi tentang Legal Reform to Support the Green Growth of Indonesia.
3. Â Bapak Dr. Ir. Gatot Kusyadji SE. MSi., Direktur Hukum Dan SDM PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Menyampaikan materi tentang Sharing Semen Indonesia Menerapkan Industri Ramah Lingkungan.
4. Â Bapak NP Rahadian, Direktur Eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi memberikan materi tentang Peranan Multipihak dalam Pengelolaan Terpadu DAS Cidanau.
Diskusi ini akan di pandu oleh moderator bapak Nyoman Iswarayoga yaitu Direktur Komunikasi & Advokasi WWF Indonesia. Wuih...keren-keren banget ya para nara sumber dan moderatornya. Sedangkan untuk bisa memperoleh informasi yang lengkap tentang materi para nara sumber, kalian bisa klik di Materi nara sumber.
Molor hampir 1 jam dari rencana awal yaitu akan di mulai pukul 13.00 WIB, ternyata tidak mengurangi antusias para peserta yang memang didominasi dari luar kota. Rombongan komunitas yang tergabung di Wegi sendiri berasal dari Surabaya, Bandung, Sukabumi, Cirebon, Tasikmalaya, Padang, Majalengka dan Ponorogo. Sedang peserta yang masih seputaran Jakarta adalah Bogor, Tangerang dan Bekasi. Mulai dari pelajar SMK, mahasiswa, netizen, blogger, kompasianer sampai anggota DPR. Turut hadir dalam acara diskusi siang ini.
Sesampai di lokasi, mereka langsung di sambut oleh panitia dengan menawarkan nasi kotak untuk makan siang. Diselingi dengan sholat dhuhur, akhirnya acara pun di mulai sekitar pukul 14.00 kurang. Damae Wardhani yang bertindak sebagai pembawa acara, cukup komunikatif siang ini. Sehingga peserta yang sudah setengah mengantuk (termasuk saya), bisa kembali melek dan siap mengikuti diskusi bersama.
Bapak Sigit yang menjadi wakil dari Kementrian LHK mendapat kesempatan pertama, beliau menjelaskan tentang apa yang di maksud dengan PROPER. PROPER adalah penilaian kinerja pengelolaan lingkungan terhadap perusahaan. Evolusi Proper adalah upaya untuk mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup.Â
Sedangkan kesempatan yang kedua adalah giliran dari bapak Satya yang menjelaskan bahwa memang pemerintah masih belum serius dalam upaya penyelamatan lingkungan kita. APBN kita belum memihak kepada lingkungan kita. Dan komisi 7 DPR RI menekankan kepada pemerintah untuk Euro 5. Aspek lingkungan sudah mencakup semua elemen.Simpelnya masalah lingkungan adalah mempunyai komitmen terhadap kekuatan hukum. Produk yang menghasilkan produk unggulan harus punya output systems environmental. Negara Indonesia bisa melakukan penekanan emisi sampai dengan 26%. Ada janji dari Norwegia, kalau Indonesia punya perform baik akan mendapat kucuran dana. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholder.
Sebagai wakil dari pelaku industri, Bapak Gatot menyampaikan bahwa ada investasi yang diperuntukkan masyarakat dari industri semen. PT. Semen Padang membuktikannya dengan mendapatkan Proper Emas. Ketika pada tahun 2014, mereka berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 6,56%. Dan angka itu jelas melampaui target dari penurunan emisi gas CO2 dari pemerintah.
Sebagai nara sumber terakhir adalah bapak Rahadian yang memberikan kesaksian dan penjelasan tentang suka duka sebagai anggota LSM yang selama ini tidak kenal lelah berjuang untuk lingkungan.
Di penghujung acara, pak Arief Hermawan sebagai wakil dari pihak We Green Industry (Wegi) memberikan cindera mata kepada para nara sumber dan moderator.
Salam hijau
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI