Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rasa yang Tertinggal di Kompasianival 2015

16 Desember 2015   14:59 Diperbarui: 22 Desember 2015   16:36 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Kota & Kuliner

Home Industri "Abon Jambrong"

Setelah kegiatan Kompasianival selesai, kami memanfaatkan waktu untuk mengisi dengan acara Wisata Kota dan Kuliner. Pada hari Selasa yaitu hari ketiga kami di Jakarta, mengunjungi beberapa tempat kuliner salah satunya adalah sebuah home industry. Industri rumahan yang lokasinya di daerah Cinere itu, memproduksi sambal dan abon Jambrong dalam kemasan. Para kompasianer di terima langsung oleh pengusaha sekaligus pemiliknya yaitu mas Dana dan mbak Nia. 

Kedai Kopi & Makanan "Ketan Duren"

Setelah dari Abon Jambrong, kami meluncur di daerah Cilandak. Tepatnya dalah di belakang Cilandan Town Square. Yaitu Kedai Kopi dan Makanan "Ketan Susu" di jalan Cilandak Tengah No. 3. Kali ini para Kompasianer akan berpetualang merasakan menu yang beda dan tentunya istimewa (cerita tentang ini akan saya tulis di artikel yang berbeda).

Ke Kota Tua 

Menutup petualangan hari ini, kami mampir ke Kota Tua punya Jakarta. Karena memang sudah janjian sama mbak Wawa dan teman-teman Kompasianer dari Amboina untuk ketemuan. Sayang banget karena waktunya sudah cukup mepet, malam semakin larut, teman-teman pun sudah nampak lelah terutama pak Pamuji sang driver dan mbak Ika yang mengantarkan kami seharian keliling Jakarta. Di samping itu kami juga harus mempersiapkan kepulangan kembali ke kota masing-masing termasuk saya. 

Jadi kesimpulan dari cerita saya di atas adalah, sepertinya saya akan sulit move on dari cerita 4 hari di Jakarta kemarin. Dimana sekarang saya begitu menyadari bahwa beribu satu macam rasa telah tertinggal di kota yang sejatinya saya hindari untuk bisa berlama-lama disana. Rasa yang bagaimanakah? Ehhmmmm….coba saya hitung ya?

Kayaknya ada rasa senang, bahagia, gembira, haru, sedih, tapiiiiiiiiii OPTIMIS.

Optimis untuk semakin bisa memantapkan diri di dunia blogger terutama menulis di Kompasiana. Optimis membesarkan Konek yang akhir-akhir ini sudah mulai di terima di semua kalangan masyarakat dengan segala macam kegiatannya. Dan yang paling penting adalah optimis bisa menjalin silaturahmi sesama Kompasianer di seluruh Indonesia.

Kejutan dan apresiasi dari Kompasiana 

Dan tentu saja yang tidak bisa saya pungkiri adalah apresiasi dari Kompasiana yang memasukkan saya ke dalam salah satu undangan makan siang ke Istana Negara. Terlepas dari pro kontra, ini adalah awal dari satu keterbukaan. Baik dari pihak pemerintahan maupun dari pihak Kompasiana yang menjadi perantara bagi para Kompasianer (masyarakat). Marilah kita tetap membawa jati diri kita masing-masing, apa itu yang namanya Hater atau Lover dari bapak Jokowi sebagai presiden (terutama pemerintahan sekarang). Dimanapun kita bisa berekspresi. Toh banyak juga pendukung pak Prabowo yang di undang dan datang. Mereka di sana juga bisa menyampaikan identitas diri. Karena memang agenda acara waktu itu hanya makan siang, jadi tidak ada pembicaraan politik apalagi yang membahas tentang perbedaan pandangan tersebut.

Semoga agenda rutin Kompasianer datang ke istana bisa segera terealisasi. Supaya semua sahabat K bisa merasakan bertatap langsung dan menyampaikan uneg-uneg kepada pemerintah. Salut kepada semua admin Kompasiana.

Dan yang jelas, saat ini saya kembali ke Surabaya dengan membawa seribu rasa itu. Rasa yang campur-campur dan yang mampu mengaduk-aduk perasaan. Meskipun itu ada rasa kecut dan sedikit pedes, namun tidak dapat kupungkiri. Rasa bahagia sudah mendominasi hari-hari yang saya lalui dengan para sahabat baik dunia maya maupun nyata di Kompasianival 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun