Dosa besar keempat adalah keluar rumah tanpa minta ijin.
Pernah saya menangani kasus dimana seorang istri nangis-nangis minta agar cinta suaminya bisa kembali. Saya tanya, kenapa bisa sampai ditalak suami?
Jawabannya, sewaktu bertengkar dia keluar dari rumah dan kembali ke rumah orangtuanya. Kalau sudah seperti itu, sebagai seorang suami kalau dia tidak menjemput istrinya itu tidak salah. Karena dia keluar tanpa ijin dari suaminya.
Dosa besar kelima adalah membicarakan aib suami dan rumah tangga Anda.
Seburuk apapun perlakuan, perkataan dan sikap suami kepada Anda maupun keluarganya, jangan diungkap ke siapapun sekalipun itu adalah sahabat maupun orangtua Anda sendiri.
Kalau Anda sudah tidak betah, ungkapkan itu melalui buku diary atau kunjungi psikolog maupun konsultan rumah tangga yang bisa memberikan solusi kepada Anda.
Dosa besar yang keenam adalah menolak ajakan suami.
Dalam hal ini, saya menyarankan pada suami untuk melihat kondisi istrinya. Kalau memang lagi banyak tekanan dengan pekerjaan atau urusan rumah tangga, ya cari waktu lain.
Nah, untuk istri kalau memang sanggup melayani ya dilayani. Jangan beralasan. Kecuali kalau Anda memang benar-benar tidak sanggup, kemudian berikan alasan yang tepat dan jangan ditolak dengan cara yang kasar.
Dosa besar ketujuh adalah berhias bukan untuk suami.
Kalau keluar rumah, Anda dandan menor dan luar biasa hebohnya. Tapi, kalau untuk suami di malam hari Anda cuma pakai krim malam, daster apa adanya bahkan yang sudah gembel dan bolong. Jangan sampai seperti itu ya.