Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita tentang Ulangan

13 Mei 2023   18:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   18:07 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagi adik-adik sekalian, jangan ditiru apa yang dilakukan adik-adik di kelas itu, tidak baik dan tidak mendidik. Kasihan Ibu Guru yang cantik itu,. Kita tak menghargai Ibu Guru, sekaligus diri pribadi.

Sebelum diteruskan, sudah belajar belum? Bagus jika tidak lupa untuk belajar. Belajarlah dengan tekun demi hari esok. Ingat, belajarlah! Besok hanya disediakan untuk adik-adik yang mau belajar.

Hari esok dengan masa depan yang cerah adalah bagi adik-adik yang mau belajar dengan teguh dan sungguh-sungguh. Barang siapa bermalas-malas akan kehilangan hari ini, adik-adik akan tertinggal untuk mengejar hari depan.

Mulai sekarang belajar yaa! Bermain yaa bermain, tapi ingat waktu uintuk belajar. jangan lupa pula membantu orang tua, serta jangan lupa berdoa dan mendoakan kedua orang tua. Belajar adalah perjuangan, berjuang tanpa berdoa namanya sombong, adik-adik sudah melaksanakannya atau belum? Bila belum bersegeralah mulai dari sekarang!

Buat siapakah belajar itu? Buat siapa pula masa depan itu? Tentu saja buat adik-adik sendiri. Orang tua adik-adik juga akan merasa bangga bila adik-adik kelak berhasil dalam belajar dan apa yang adik minta akan diusahakan orang tua, bukankah begitu adik-adik?

Satu lagi, jangan pernah takut sama ulangan. Jangan meniru anak-anak kelas itu. Jika adik-adik ingin tahu lebih dekat tentang mereka, boleh-boleh saja. Akan tetapi adik-adik harus ingat, bahwa tidak selamanya meniru itu baik, lebih-lebih meniru hal yang tidak baik. Maka, adik-adik harus memulai memilah-milahnya dan memilih mana yang terbaik disamping mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan terbaik kepada adik-adik.

Ulangan pada dasarnya adalah salah satu program dari pendidikan untuk menguji tingkat kemajuan belajar-mengajar selama ini. Lebih dari itu mengetahui perkembangan dan kemajuan atau mungkin dengan bahasa yang lain mengukur apakah adik-adik telah berhasil atau harus belajar lebih giat lagi untuk menerima pelajaran.

Kalau teman-teman di kelas itu memang anaknya aneh-aneh dan bandel-bandel. Mereka paling seru bila sudah disuruh gojek dan bermain-main, bahkan tanpa disuruh mereka sudah berulah dengan tingkah dan polahnya yang mengundang keprihatinan sekaligus tawa, terutama bakalan mengundang kemarahan judes dari Bapak atau Ibu Guru, maaf tapi itu realita.

Teman-teman kelas itu luar biasa. Mereka adalah sekawanan anak-anak yang pintar, sama seperti adik-adik. Anak-anak pintar yang ingin jadi lebih pintar, mereka berencana dan merencanakan untuk meraih cita-citanya setinggi langit. Bukankah adik-adik juga demikian?

Tentu...pasti begitu. Diantara teman adik-adik di kelas, sekiranya ada yang pingin jadi dokter juga pilot. Antaranya ada pula yang secara tulus berkata ingin jadi guru seperti gurunya yang katanya sabar dan figurnya membuat teman kita yang satu ini tertarik. Dan lain-lainlah banyak cinta-cita lain yang semuanya adalah mulia untuk membangun bangsa yang tercinta ini.

Ada yang berkeinginan itu karena dorongan orang tua, ada pula yang tegas meniru figur tertentu. Ada pula yang terang-terangan muncul dari dalam benak sendiri. Sekarang bagaimana dengan adik-adik di rumah, mau jadi apa kelah dikemudian hari dan mengapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun