Maafkan aku, aku pantas menerimanya
Menjelang magrib aku melangkah pulang
Dengan kepalan kuat, ku kecup senja ini
Tikar pandan kembali aku bawa pulang,
Satu tujuanku setia seorang menemani sendiri
Tiba-tiba kilatan kembang api gemericik di atas kamar
Aku tutup pintu rapat-rapat dan berkata mubadzir
Tapi, tak sampai di sini, suara ledakan mercon booommm
Sama, aku luruskan kaki membuat duduk menepis sudut
Jantung berdetak serasa berkata redam
Benar adanya dalam pusaran roda memahami sang waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!