Untuk wilayah-wilayah pedalaman, pembangunan BTS dilakukan dengan bantuan tenaga manual, terutama dalam membawa peralatan-peralatan ke lokasi BTS. Kadang harus dengan jalan kaki, atau dengan bantuan tenaga hewan untuk membawa perbekalan, ini dikarenakan tidak ada jalan menuju lokasi pembangunan BTS.
Keterbatasan lokasi pembangunan BTS yang tidak tersentuh jaringan listrik menjadikan kendala tersendiri. Karena pembangunan panel surya sebagai sumber tenaga BTS harus dilakukan juga. Panel surya yang ada pada BTS disiapkan dengan kemampuan memberikan daya selama 4 hari bisa terjadi cuaca buruk dan tidak terlihat matahari. BTS seperti ini terbangun ribuan dan tersebar di lokasi. Pembangunannya pun melibatkan PT Telkom selaku penyedia koneksi VSAT akrena tidak semua titik terkoneksi fiber optik, PT Telkomsel dan juga PT SEI (Surya Energi Indotama) yang bertanggung jawab penyediaan panel surya.
Dengan selesainya pembangunan fisik BTS di ribuan titik yang ditargetkan, maka harapan masyarakat pedalaman mendapatkan koneksi internet cepat segera terealisasi. Bila dulu masyarakat pedalaman merasa mendapatkan sinyal yang kritis, sekarang mereka sangat optimis akan kuatnya koneksi sebagai bekal komunikasi dan sumber informasi.
Senyum warga di pedalaman dan daerah yang dulunya blank spot kita mulai nampak, wajah yang tenggelam dalam harapan kini jadi senyuman penuh jawaban. Video call dengan keluarga mereka yang menjadi TKI, ataupun dengan saudara mereka di pulau seberang pun sekarang bisa dinikmati. Pro aktif warga dalam melaporkan kejadian di kampungnya pun sekarang lebih cepat dan akurat, karena kendala koneksi sudah tak terjadi lagi.
Terima Kasih BAKTI, karena sekarang telah mewujudkan senyum saudara-saudara kami yang dulu sempat terisolasi akan koneksi.
Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H