Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jiwa yang Sakit Itu, Merusak Fisik

4 Desember 2015   08:10 Diperbarui: 6 Desember 2015   19:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnta, kita seringkali terbentur situasi-situasi sulit dalam menjalani hidup. Situasi sulit ini menurut Karl Jasper, seorang filsuf Jerman, adalah situasi batas, termasuk di dalamnya adalah penderitaan, kematian, rasa bersalah, ketergantungan pada nasib, dan perjuangan di tengah bencana. Inilah yang membatasi manusia dalam hidupnya. Situasi batas ini membuat manusia sadar, betapa kita lemah dan tak berdaya. Situasi batas ini mengantarkan manusia pada kesadaran, bahwa Tuhan itu ada.

Dalam hidup kita yang senantiasa dikepung oleh krisis tanpa henti. Kematian dari orang yang kita cintai. Kehancuran bisnis yang dibangun di atas rencana dan mimpi-mimpi. Hati yang terluka akibat pengkhianatan orang yang dikasihi. Sampai ditipu sahabat yang dipercaya. Inilah saatnya kita untuk mampu berlapang dada, dan berusaha agar hati/jiwa kita tetap damai. Tetap mampu bersyukur dan ikhlas. Dengan begitu, tubuh fisik kita tak terbinasakan oleh hati/jiwa kita sendiri.

Pada akhirnya, kita akan menganggap bahwa krisis dalam hidup ini merupakan situasi di mana kita senantiasa terbuka pada yang tak terbatas, atau Tuhan itu sendiri. Pada saat krisislah kita mampu menyadari, betapa kita bukan apa-apa. Krisis adalah pintu pencerahan dan penemuan kesejatian diri yang sesungguhnya!?. Wallahu A’lamu Bishshawwab.

Bekasi, 04 Desember 2015.

Oleh. Dharmodumadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun