- Penataan kembali cara bersikap, bicara, bahasa tubuh di hadapan publik. Mulailah dari lingkungan dan lingkaran kecil di rumah, keluarga, dan teman-teman dekat; jangan lakukan dengan cara drastis, tapi berangsur-angsur, sehingga tampil alami
- Perbaiki tampilan dan cara (ber)dandan. Gunakan kosmetik yang ‘adem dan tak menyolok,’ parfun yang lembut atau tak berarima tajam; kenakan pakaian yang sesuai kegiatan, serta pilihan warna yang teduh
- Lihat sikon ketika di ruang publik, terbuka maupun tertutup (misalnyaa pada waktu rapat). Ini penting. Kehadiran kita di runag rapat, untuk mereka yang bekerja, jika terlambat, apalagi dengan sepatu yang tok, tok, tok, dan dengan nyaring berkata, Maaf, Saya terlambat, kemudian duduk paling depan atau paling belakang, akan mengganggu, hindari hal-hal seperti iti. Juga, misalnya, duduk di resto pas makan siang, jika salah duduk, apalagi dengan sedikit paha terbuka, maka akan menjadi perhatian orang banyak. Oleh sebab itu, perlu memperhatikan saat-saat berada di ruang terbuka, hindari hal-hal yang menjadikan diri kita menjadi pecakapan atau pun gunjingan orang lain.
- Jaga dan rubah interaksi dengan teman-teman ketika off dan online; mereka, teman-teman, bisa jadi menjadi pemuji sejati, sebaliknya (jika ada) yang memusuhi anda (secara diam-diam dan terang-terangan), mereka adalah pengkritik abadi. Gunakanlah pujian dan kritik tersebut sebagai menambah yang kurang serta memperbaiki yang belum benar
- Hangatkan kembali religiusitas diri; ini bukan bermakna menjadi seorang fundamentalis dan radikal, namun tampilkan diri sebagai seseorang yang mempunyai nilai-nilai spritual, ramah, tolerang, serta bersahabat dengan semua
- …. silahkan nambah
Semuanya di atas, hanyalah saran kecil berdasar pengalaman berbagi dengan rekan-rekan kerja; selamat mencoba.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!