Mohon tunggu...
MB TJAHJONO
MB TJAHJONO Mohon Tunggu... Konsultan - LAKI LAKI

HOBI JALAN JALAN DAN MENYENDIRI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bidadari Tak Bersayap

19 Februari 2020   11:27 Diperbarui: 19 Februari 2020   11:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang air mataku yang menetes, Ayu memberikan ginjalnya untuk kelangsungan hidup ibunya, memberikan seluruh tabungannya untuk biaya operasinya. Aku merasa kalau aku bukan apa apa dibandingkan dengan apa yang sudah Ayu lakukan, kehormatan dan harga diri tetap dijaga.

Kadang dalam hidup kita mudah menyerah dan memilih jalan pintas untuk mencapai tujuan, tanpa kita sadari akibatnya nanti. Setiap manusia pasti mempunyai jalan masing-masing dalam hidupnya, kadang jalan kita terjal namun tidak jarang mulus juga. 

Aku jadi malu akan diriku sendiri yang kadang putus asa terhadap cobaan hidup dari Allah, kenapa ?, karena kita selalu melihat ke atas, kita tidak pernah melihat saudara kita yang lain.

Wajah Ayu kala di dekat kaca, seakan akan menjadi gambaran akan wajah bidadari, yang telah mengingatkan kita. Dia mengingatkan kita untuk menjaga integritas saat bekerja, meski tidak ada yang melihat namun diri kita sendiri tau kalau itu tidak baik. Pengorbanan untuk menjaga integritas akan membuat tenang kita dalam bekerja, jauh dari perasaan kuatir atau was-was.

Allah seakan menurunkan bidadari di dunia untuk mengingatkan kita agar selalu menjaga hati kita, menjaga iman kita dan saying kepada orang tua kita. Kalau kita saying sama orang tua kita maka jaganya nama baiknya, jagalah kehormatannya. Pengorbanan kepada orang tua tidaklah sia-sia, Allah akan membalas semua kebaikan itu.

Semoga cepat sembuh bidadariku, semoga kebaikanmu menular ke seluruh teman yang ada di kantor. Semoga kebaikanmu memberikan inspirasi buat kita untuk menjaga hati dan integritas kita dalam bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun