Mohon tunggu...
Rizqo Mazida Umala Ulya
Rizqo Mazida Umala Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/UIN Sunan Kalijaga/ 22107030113 (Ilmu Komunikasi D)

Akun ini saya dedikasikan untuk menambah kemampuan menulis serta literasi saya, kedepannya saya berharap dapat menjadi versi terbaik diri.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pahit-Manis Kuliah Sambil Kerja di Bulan Suci

8 April 2023   21:18 Diperbarui: 8 April 2023   21:20 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi  

Hai Sobat Kompasiana!

Aku mau ngucapin selamat berpuasa ya bagi yang menjalankan, semoga tetap semangat pantang kendor sampai hari raya tiba

Seperti yang kita semua tahu, bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah, bukan hanya untuk umat muslim saja, namun untuk seluruh kalangan. Kita berpuasa sebulan penuh, namun itu bukanlah alasan untuk tidak produktif. Semua berjalan sebagaimana mestinya, mahasiswa tetap berkuliah, murid tetap bersekolah, tentunya karyawan tetap bekerja seperti biasa.  

Walaupun kita sering mendengarkan saat bulan ramadhan bila kita tidur akan terhitung ibadah, tetapi alangkah baiknya bulan ramadhan bukan alasan untuk bermalasan.

Menjadi mahasiswa adalah privilege nyata yang tidak semua orang bisa berkesempatan mengenyamnya, ada yang memilih fokus kuliah demi membangun karir dan meniti jalan lebih baik, ada pula yang memutuskan untuk tidak berkuliah guna menopang hidup keluarga, tapi ada lagi yang memilih melakukan kedua peran tersebut, yakni kuliah sambil bekerja. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Kak Anggit Standby untuk melayani customer
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Kak Anggit Standby untuk melayani customer

Hal inilah yang dilakukan oleh Kak Anggit, salah satu Shopkeeper di toko skincare dan kosmetik CF Beauty Gejayan yang beralamatkan di Jl Affandi No 9, Deresan, Gejayan, Yogyakarta. Beliau merupakan mahasiswi aktif semester 4 yang saat ini bekerja part time. 

"Keputusan untuk bekerja part time  adalah keputusanku sendiri, orang tua juga sudah tahu kalau aku di Jogja sambil bekerja, sebagai anak rantau dari Palembang, aku ingin berdikari walaupun mungkin tidak mudah". Saat saya  Tanya kendala apa yang paling terasa saat kuliah sambil kerja di bulan suci.

Beliau menjawab "mungkin menahan haus dan pegal saat bekerja ya, namun itu masih hal wajar namanya juga kerja semua pasti capek apapun jenis pekerjaannya, semua harus tetap dijalani karena ini udah keputusan dan konsekuensi dari awal" sayapun sempat bingung, bagaimana membagi waktu istirahat, mengingat toko skincare dan kosmetik ini masih tetap buka di waktu adzan maghrib, waktunya berbuka puasa, lalu beliau menjawab "kami karyawan disini diberi waktu istirahat masing-masing, namun bergantian, karena harus ada yang tetap standby melayani customer, jadi untuk pegawai full time yang masuk dari pagi, akan dijatah istirahat selama satu jam, untuk yang berangkat siang atau sore akan diberi jatah istirahat 40 menit.

Waktu tersebut cukup untuk berbuka puasa, sholat maghrib, makan, dan istirahat sejenak melepas penat" lalu untuk jam kerja sendiri, karena kak Anggit part time, maka beliau lebih sering kedapatan jam kerja di sore sampai malam hari saat closingan "Aku kerja part time, agar tetap bisa balance antara kuliah, kerja, dan nugas, jadi saat aku kerja aku ditempatkan di waktu yang tidak mengganggu jam kuliah, tapi ya resikonya kita harus pulang malam karena saat toko tutup, tidak hanya sekedar tutup saja, melainkan kita merapihkan rak dan skincaren-skincare ditempatnya semisal kurang rapi ya kita bereskan, lalu untuk ruangan kita bersihkan, di lap, mendisplay kembali persediaan yang kosong, dan memastikan toko bisa layak buka diesok hari".

Kak Anggit juga menceritakan kendala dan kesulitan di awal-awal bekerja "Ya namanya dulu saat masih awal masih kurang luwes dan masih harus sering dilatih dan belajar, tapi semua bisa kok gak sulit karena all beginning are difficult jadi wajar bagi siapapun yang masih kaku di awal, tetap semangat ya, lama-lama terbiasa kok" 

Sumber : Dokumentasi Pribadi, selfie di lokasi toko tempat interview
Sumber : Dokumentasi Pribadi, selfie di lokasi toko tempat interview

Selain hal pahit, tentu saja ada hal manis yang diperoleh dari bekerja part time sambil kuliah. Hal yang diungkapkan Kak Anggit kepada saya diantaranya "Aku senang bisa kuliah sambil bekerja, karena menambah pengetahuanku di dunia kecantikan, selain itu disini teman-teman kerjanya baik, aku betah kerja disini".  

Kak Anggit juga menjelaskan bahwa ia senang bisa tetap produktif di bulan suci ramadhan, karena bekerja tentunya akan mendapat gaji, ini bisa dicontoh karena menuju pribadi yang lebih mandiri. Waktu leha-leha berkurang, sehingga waktu berbuka puasa terasa lebih cepat karena saat bekerja kita fokus dalam melayani customer. 

Kak Anggit merasakan berkah ramadhan yang luar biasa, mulai dari toko skincare yang makin ramai di tiap harinya karena banyak promo ramadhan, dan tentunya customer menyiapkan diri menjadi lebih cantik dan lebih tampan di hari raya.  

Menjadi manusia yang berdikari adalah hal yang mesti kita cita-citakan, bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki SDM berkualitas dan pekerja keras, di era ini, banyak wanita yang bercita-cita ingin menjadi independent woman, artinya tidak ingi bergantung oleh siapapun karena balik lagi, yang bisa kita andalkan hanyalah diri sendiri, harga diri seorang manusia tentu dari apa yang dia kerjakan bukan hanya sebuah ide yang tidak pernah dieksekusi.

Mumpung masih menjadi mahasiswa, galilah tiap kesempatan, carilah info apa yang bisa dilakukan selain berkuliah, Karena sejatinya banyak privilege yang hanya dimiliki manusia, status mahasiswa adalah status istimewa. Tidak harus bekerja bila dirasa keteteran dalam membagi waktu, bisa dengan mengikuti panitia masjid ramadhan karena selain mendapat pahala, juga mendapat berkah. Bisa pula mengikuti magang, volunteer, pelatihan skill, dan kegiatan-kegiatan produktif lain.

Berkuliah sambil bekerja melatih soft skill diri, yakni manajemen waktu serta mengajarkan arti berkorban, apa yang mesti dikorbankan? Tentunya waktu rebahan untuk santai-santai, waktu nongkrong dan bermain, bila kita memilih jalan ini, kita dituntut untuk menjadi versi diri yang lebih bijak dan dewasa, bijak dalam mengelola keuangan karena kita akan merasakan susahnya mencari uang, tidak seperti sebelumnya. Kita juga lebih dewasa dalam menghadapi permasalahan didepan mata, karena saat bekerja, kita harus menurunkan ego kita guna melayani customer.

Sekian dan Terima Kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun