Kehidupan di Era Modern yang menyediakan berbagai makanan olahan tinggi kalori serta membuat kurangnya aktivitas fisik pada remaja menimbulkan fenomena obesitas yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ditambah lagi dengan adanya trend jajanan viral di media sosial menjadikan tingginya tingkat konsumsi remaja yang sulit untuk dikendalikan. Remaja yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dimana mereka sedang mencari jati diri serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi menjadikan mereka selalu penasaran akan hal baru dan berusaha untuk bisa memenuhi keinginannya itu.
Obesitas merupakan suatu kelainan penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 menyatakan obesitas atau kegemukan meningkat di Indonesia sejak 3 periode yaitu pada 2007 sebanyak 10,5%, Â pada tahun 2013 sebanyak 14,8 %, dan 2018 mencapai 21,8%. Di seluruh dunia, hampir 40% orang dewasa yaitu sebanyak 600 juta orang mengalami kegemukan bahkan sampai obesitas (WHO,2014).
Lalu, Bagaimana Obesitas Bisa Terjadi??
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi yang masuk dan keluar di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Energi yang masuk di dalam tubuh merupakan makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya. Sedangkan aktifitas sehari-hari seperti istirahat dan berolahraga, tubuh akan mengeluarkan energi yang tersimpan.Â
Seseorang yang memiliki kebiasaan jajan di luar rumah terutama yag saat ini sedang viral di kalangan remaja dengan tidak memperhatikan makanan atau minuman yang mereka beli seperti tinggi kalori, tinggi gula, tinggi  lemak, rendah serat merupakan faktor penyebab penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. Apabila energi yang masuk seperti makanan dan minuman yang tidak sehat dan dilakukan secara terus menerus, maka akan terjadi penimbunan lemak yang berlebihan.
Penyebab lain obesitas adalah kurangnya aktifitas fisik. Remaja di Era Modern saat ini yang memiliki kebiasaan bermain media sosial lebih dari 5 jam perhari membuat tubuh tidak banyak bergerak sehingga energi yang tidak digunakan didalam tubuh akan berubah menjadi lemak. Apabila obesitas sudah terjadi, akan meningkatkan berbagai masalah penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, diabetes, nyeri sendi, dan gangguan pernapasan. Â
Bagaimana Cara Mengetahui Adanya Obesitas?
- Menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh. Â
Sesorang mengalami obesitas jika Indeks Masa Tubuh melebihi batas normal. Untuk mengetahui IMT dalam tubuh bisa dilakukan dengan cara Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m2). Kategori IMT =
- Sangat Kurus = <17
- Kurus = 17 - <18,5
- Normal = 18,5 -- 25,0
- Gemuk = >25,0 -- 27,0
- Obesitas = >27,0
- Mengukur Lingkar Perut dan Pinggang
Metode lain untuk mengetahui adanya obesitas yaitu dengan mengukur lemak sentral melalui lingkar perut dimana pada laki-laki dikatakan obesitas jika lingkar perut >90 cm sedangkan pada perempuan yaitu memiliki lingkar perut >80 cm.
Apa Sih Dampak Yang Bisa Muncul Dari Obesitas?
Obesitas bisa menyebabkan berbagai macam gangguan penyakit yang tanpa kita sadari bisa berakibat fatal bagi kita. gangguan penyakit tersebut antara lain hipertensi, stroke, penyakit jantung, gangguan pernapasan, berbagai macam kanker, osteoarthritis, diabetes melitus, dan gangguan menstruasi.
Bagaimana Cara Mencegah Dan Mengatasi Obesitas?
- Pola Makan
Konsumsi makanan yang memiliki porsi seimbang. Bagi yang menjaga berat badan dan kesehatan tubuh, sebaiknya 50% dari isi piring berisi buah dan sayur, 25% berisi protein, dan 25% berisi karbohidrat, serta mengonsumsi air minimal 8 gelas perhari. Sedangkan bagi yang mengalami obesitas, sebaiknya 50% dari isi piring yaitu buah dan sayur, 35% berisi protein, dan 15% berisi karbohidrat, serta mengonsumsi air minimal 10 gelas setiap harinya. Â Kurangi mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori, tinggi gula dan tinggi lemak. Rubahalah dengan makanan atau minuman yang rendah kalori, rendah gula, mengandung lemak baik dan tinggi serat.
- Jangan lewatkan waktu sarapan.Â
Sarapan sering dianggap remeh oleh sebagian besar kalangan remaja namun sebenarnya sarapan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Maka dari  itu hendaknya remaja bisa mengatur jadwal makan yang baik dan sehat. Makan pagi sebaiknya dilakukan pada jam 07.00 -- 09.00 WIB minimal 30 menit setelah bangun tidur. Makan siang dilakukan pada jam 12.00-14.00 minimal 4 jam setelah sarapan. Makan malam sebaiknya dilakukan minimal 3 jam sebelum tidur lebih tepatnya pada jam 18.00-20.00 WIB.
- Â Kontrol berat badan secara rutinÂ
Mengontrol berat badan adalah hal yang wajib untuk kita lakukan agar bisa mengetahui perkembangan dari tubuh kita. selain itu, dengan selalu menontrol berat badan, kita menjadi mudah untuk menentukan seberapa banyak makanan yang perlu kita konsumsi agar sallu seimbang.
- Lakukan aktivitas fisikÂ
Selain pola makan, aktifitas fisik juga sangat berperan untuk mendukung dalam menyeimbangkan energi dalam tubuh. Bagi yang menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh minimal berolahraga selama 30 menit perhari selama 3x seminggu. Sedangkan yang mengalami obesitas memerlukan waktu 60 menit perhati selama 5x seminggu.
- Atur Pola TidurÂ
Pola tidur yang buruk juga bisa menyebabkan obesitas. Pada saat tidur, tubuh melakukan metabolisme yang penting bagi tubuh kita. Jika pada waktu tersebut kita tidak tidur, maka metabolisme tersebut tidak bisa berjalan dengan baik. Adanya  gangguan tidur cenderung memicu rasa lapar saat tengah malam sehingga cenderung memilih makanan cepat saji yang kurang sehat  Maka dari itu sebaiknya remaja mengatur pola tidur mereka dengan baik yaitu sekitar 8 jam perhari.
"Yuk Mengubah Pola Hidup Sehat, Agar Terhindar Dari Bahaya Obesitas Dan Penyakit Beresiko Lainnya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H