Dalam menerapkan komunikasi hibrida tersebut, tentunya kita menginginkan kefektivitasannya. Berikut adalah hal yang menunjang agar, komunikasi hibrida berjalan dengan efektif.
- Hukum jabatan fisik
- Ketidaksadaran karyawan, dan budaya perusahaan yang kurang luas, dan transparansi antar karyawan adalah hal yang perlu dilihat jika kita menginginkan agar komunikasi hibrida berjalan dengan sangat baik (efektif)
- Kesejaheraan
- jadi kita harus menyusun strategi dalam menerapkan komunikasi hybrid. pekerjaan hibrida tampaknya tetap sebagai pengaturan kerja yang dominan tetapi itu bukan jaminan bahwa itu bekerja dengan baik di semua perusahaan.
- Pengusaha harus menyusun strategi dan mengadaptasi mode kerja yang menguntungkan dan dapat diterapkan.
- Pola pikir yang positif
- Alat dan aplikasi komunikasi yang mendidik dan harapan dalam perkerjaan. Proses-proses tersebut dapat menunjang dan sangat membantu demi terwujudnya kefektivitasannya.
Sekarang timbul pertanyaan tentang, bagaimana kita akan menjembatani kesenjangan komunikasi hibrid?
Kesenjangan tertentu perlu diatasi untuk menghindari gangguan komunikasi, bukan hanya kesenjangan, tetapi gangguan yang dapat memastikan bahwa tim jarak jauh merasa terhubung satu sama lain. serangkaian kebijakan tersebut adalah langkah penting untuk menjaga kerangka kerja, agar tetap solid.
Jika dilihat saat kondisi sekarang ini, kita bisa melihat 3 harapan yaitu:
1. Tempat kerja berkembang biak tinggi
2. Karyawan hybrid dan komunikasi hybrid
3. Kerja tradisional di kantor dan tatap muka konvensional
Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi dengan perbaikan terbaru dalam strategi dan model kerja hybrid. Karyawan mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H