Cukup Segelas Lagi
pada langit yang meninggi
bintang-bintang menggantung disana
bulan dan awan
planet dan galaksi
dan kau telah tidur sejak lama
malam ini aku duduk pada persimpangan
melihat dikejauhan orang-orang meminum lebih banyak dari apa yang mereka bisa
sekali lagi, bisik mereka
lari dari kehidupan
sekali lagi, ucap mereka
bermimpi tentang peradaban
kita semua pernah berimajinasi
tentang istana yang indah
kekasih yang gagah
kehidupan yang mewah
dan kini kita berkata, terserah
memang malang,
impian yang kita letakkan di hari kemarin
datang lagi hari ini
namun kita sepakat berkata, cukup segelas lagi
pada tenggakan kelima kita semua ambruk
rubuh dihimpit ekspektasi
malam ternyata berlalu kembali,
hari ini, sekali lagi kita berpura-pura
bahagia, sedih, dukacita
dan diatas ranjang itu kau masih tertidur
diluar sini kami dipaksa untuk terus bersyukur
saat fajar orang-orang membuka mata
berdoa, semoga tidak akan seperti ini selamanya
namun doa itu mengawang berpura-pura
sebab malam nanti, cukup segelas lagi
puisi sebelumnya;Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H