Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Book

Animal Farm Karya George Orwell: Seberapa 'Babi' Pemerintahan Kita?

5 November 2022   18:56 Diperbarui: 5 November 2022   19:07 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animal Farm by George Orwell, Gambar dari Penulis

Dengarkan baik-baik dan sebarkan kabarku

Tentang masa keemasan di hari mendatang 

Animal Farm by George Orwell, Gambar dari Penulis
Animal Farm by George Orwell, Gambar dari Penulis

Bait-bait inilah yang kemudian memicu jiwa pemberontakan pada peternakan Manor dan menjadi simbol persatuan mereka. Seperti lagu Bella Ciao atau mars Indonesia Raya yang sakral untuk dinyanyikan pada masa-masa merebut kemerdekaan dan bahkan yang berani menyanyikannya akan langsung dipenjara dan disiksa. Maka mars tersebut sanggup menyentuh jiwa penjuru peternakan, dan kendati Mayor si babi penggagas pemberontakan itu pada akhirnya mati sebelum melihat revolusi itu sendiri, namun mars yang disuarakan sudah jelas menciptakan pengaruh untuk melakukan perlawanan.

Tapi revolusi adalah langkah awal dalam suatu perubahan, langkah berikutnya yang lebih besar adalah bagaimana para binatang tersebut membangun suatu negara sesuai dengan keinginan mereka. Bagaimana negara ini akan berjalan? Apa UUD dan aturannya? Apa Pancasila-(ideologi)nya? Lalu bagaimana membangun negara ini?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus dijawab oleh mereka dan bisa anda ketahui dengan membaca bukunya. Lalu kemudian kenapa saya bersikeras untuk membuat anda mengetahui nama-nama tokohnya yang hanya seekor binatang?

Jawabannya sederhana, karena binatang-binatang itu adalah representasi dari manusia dalam realita kita. Biar tidak membingungkan, dalam buku Animal Farm ini gagasan-gagasan mengenai pembangunan atau bagaimana negara berjalan selalu digagas oleh para babi, yaitu adalah Napoleon dan Snowball. 

George juga menulis dengan piawai bagaimana babi merupakan entitas paling cerdas dalam peternakan tersebut, yang mempersentasikan bagaimana politikus---dimanapun di dunia ini---yang jijik dan busuk serta berwatak seperti babi namun anehnya selalu terpilih dan pintar dalam menebar janji. Dan anehnya walau mereka pintar, kepintaran mereka selalu digunakan untuk mengibuli mereka yang lebih bodoh daripada mereka, yang dalam hal ini adalah masyarakat.

Benjamin, seekor keledai tua yang konon merupakan tertua di peternakan tersebut merepresentasikan bagaimana orang cerdas dan pintar begitu pragmatis terhadap lingkungannya. Hal itu ditandai dengan Benjamin yang pandai akan tetapi tidak mau tahu dan tidak mau bersuara perihal apapun. Benjamin dalam hal ini bisa jadi merupakan representasi akademisi-akademisi maupun masyarakat pintar berpendidikan yang hanya mementingkan diri mereka sendiri. Mengutip Wiji Tukhul, mereka adalah orang yang baca buku namun mulutnya dibungkam melulu. benar, mereka adalah keledai.

Boxer si kuda tangguh merupakan representasi dari masyarakat atau buruh yang nasionalis dan ingin membangun negara namun diperas keringatnya oleh politikus dan selalu ditumbalkan. Dalam kasus di Indonesia, Boxer bisa kita sebut sebagai guru honorer yang mengabdi kepada negeri namun gajinya seolah dikebiri (Saya mengutip dari lagu Iwan Fals, Oemar Bakri). Boxer yang dalam hal ini merupakan orang nasionalis tidak pernah dipedulikan oleh para babi, dan mereka yang cinta pada negeri cenderung ditumbalkan dan hanya menjadi nama. 

Squarel si babi yang selalu mengikuti apapun dan kemauan Napoleon merupakan Buzzer yang hanya melakukan pembenaran terhadap apa yang Napolen katakan maupun ucapkan, benar, sama seperti Buzzer di negara kita, sesalah apapun politisi tersebut Buzzer akan membenarkannya. Bahkan para Buzzer akan menyalahkan pihak lain dan akan terus menjelekkan pihak lain yang merupakan oposisi dari pemerintah. Dalam Animal Farm, kodrat mereka sama seperti politikus, yaitu adalah seekor babi; busuk, jorok, dan kotor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun