Mohon tunggu...
May Winarsih
May Winarsih Mohon Tunggu... -

INYONG CAH bANYUMAS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan dan Pertumbuhan

18 Oktober 2010   05:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:20 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kehidupan manusia berawal dari dua sel dasar yaitu sel telur dan sperma. Dua sel tersebut kemudian membelah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot, usus, otak, dan bagian-bagian organ tubuh lainnya. Setelah kurang lebih sembilan bulan lamanya dalam kandungan ibu, organisme yang baru tumbuh tersebut akhirnya menjadi bayi manusia yang sempurna dan siap lahir ke dunia dengan perangkat keterampilan hidup misalnya, bernafas, menggerakkan tubuh, menangis, dan menyusu. Dari segi fisik, ia harus mengalami berbagai perubahan misalnya, berat badan, tinggi badan, dan proporsi antara organ-organ tubuhnya berubah menjadi lebih seimbang.

Seiring dengan perubahan struktur fisik, perilaku, dan aring kemudian berguling, menelungkup, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari. keterampilan bayi juga terus semakin beraneka. Dalam hal perilaku motorik misalnya, dari berb

Dari uraian tersebut, apa yang dimaksud dengan pertumbuhan? Pertumbuhan (development) adalah pola pertumbuhan yang dimulai sejak masa pembuahan(konsepsi) dan terus berlangsung selama masa hidup.

Selanjutnya apa yg dimaksud dengan pertumbuhan?

Istilah pertumbuhan (growt) dimaksudkan sebagai perubahan dalam aspek jasmaniah seperti berubahnya struktur tulang, tinggi, dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan syaraf, dan lain lain. Menurut Witherington dan Hurlock istilah pertumbuhan dapat pula mencakup perubahan secara psikis jika perubahan tersebut munculnya sesuatu fungsi yang baru seperti munculnya kemampuan berfikir, simbolik, munculnya kemampuan berpikir abstrak, munculnya perasaan birahi terhadap lawan jenis.

Dari yang bersifat involusi (penurunan dan perusakan menuju ke arah kematian). pengertian-pengertian tersebut pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak setiap perubahan dalam arti perkembangan merupakan pertumbuhan. Pertumbuhan terbatas pada perubahan-perubahan yang bersifat evolusi (menuju kea rah yang lebih sempurna), sedangkan perkembangan dapat pula mencakup perubahan-perubahan

Anak Sebagai suatu Totalitas

Konsep anak sebagai suatu totalitas dapat mengandung pengertian sebagai berikut:

a. Anak adalah mahluk hidup (organisme) yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya.

b. Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak tersebut saling terjalin satu sama lain.

c. Anak berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara fisik, tetapi secara keseluruhan.

Sebagai suatu totalitas,anak dipandang sebagai mahluk hidup (organisme) yang utuh yakni sebagai suatu kesatuan dari aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam dirinya. Anak juga termasuk dalam mahluk individu (undivided) yang berarti tidak dapat dipisahkan antara suatu bagian dengan bagian lainnya.

Bila dibanding dengan orang dewasa, konsep anak sebagai suatu totalitas mengandung arti bahwa perbedaan ank dengan orang dewasa tiada terbatas secara fisikmelainkan secara keseluruhan.

Pengertian anak sebagai suatu totalitas yakni sebagai suatu organisme atau individu yang merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi dari keseluruhan organ fisik dan aspek psikis yang terdapat dalam dirinya.

Perkembanganismen Sebagai Proses Holistik dari Aspek Biologis, Kognitif, dan Psikososial

Perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (holistik), artinya perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin (interwoven) satu sama lain.

Secara garis besar, proses perkembangan individu dapat dikelompokkan dalam tiga domain yaitu proses biologis, kognitif, dan psikososial.

Proses-proses biologis atau perkembangan fisik mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, system syaraf, sruktur tulang, hormon, organ-organ indrawi, dan sejenisnya.

Proses-proses kognitif melibatkan perubahan-pr-erubahan dalam pola dan kemampuan berpikir serta kemahiran berbahasa tetapi belajar cenderunglebih terbatas pada perubahan-perubahansebagai hasil dari pengalaman atau peristiwa yang relatif spesifik.

Proses-proses psikososial melibatkan perubahan-perubahan dalam aspekperasaan, emosi, dan kepribadian individu serta cara yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain. Anak yang mengalami kelainan dalam organ suara dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan berbahasa, dan pada gilirannya juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologinya. Ini menggambarkan bagaimana saling terjalinnya antara perkembangan yang satu dengan yang lainnya.

Kematangan vs Pengalaman dalam Perkembangan Anak

Kematangan (inaturation) adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya. Dalam batasan ini kematangan dipandang sebagai suatu pembawaan (nature) yakni sebagai warisan biologis organism yang dibawa sejak lahir.

Disisi lain pengalaman (experience) merupakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Disini pengalaman dipandang sebagai unsure lingkungan (nature) yakni seabgai pengalama-pengalaman environmental yang diperoleh individu dalam kehidupannya.

Para ahli psikologi perkembangan menekankan unsure kematangan atau pembawaan (maturationists) mengklaim warisan biologis sebagai unsur yang paling mempengaruhi perkembangan anak. Sebaliknya para ahli yang mengutamakan unsurpengalama atau lingkungan (nurture) menganggap pengalaman-pengalama environmental sebagai factor yang paling penting dalam perkembangan anak.

Menurut pandangan naturasional, pada dasarnya individu berkembang dalam cara yang terpola secara genetik, kecuali kalau terganggu atau terhambat oleh faktor lingkungan yang sifatnya merusak. Rancangan atau struktur genetic akan mengh hasilkan komunalitas- komunalitas dalam pertumbuhan dan perkembangan individu.

Kaum matura rasionalistists mengakui bahwa kondisi lingkungan yang ekstrim dapat menyebabkan gangguan terhadap proses perkembangan anak, tetapi mereka meyakini bahwa kecenderungan-kecenderungan dasar pertumbuhan dan perkembangan individu telah terpola secara genetic. Sebaliknya kaum environmentalists menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan anak. Unsur genetic individu sekedar mewariskan potensi dasar yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Para ahli perkembangan (interationests) yang mempercayai bahwa hampir semua kualitas fisik dan psikis individu merupakan hasil dari pengaruh pembawaan dan lingkungan.

Kontinuitas dan Dskontinuitas

Pikirkan sejenak mengenai perkembangan anda sendiri. Bagaimanakah perkembangan yang berlangsung dalam diri anda? Apakah berlangsung secar bertahap, seperti bibit pohon yang tumbuh secara perlahan dan kumulatif menjadi pohon besar? Atau pernahkah anda mengalami perubahan yang mendadak, yang nyata berbeda dlam perkembangan anda, seperti seekor ulat bulu yang berubah menjadi seekor kupu-kupu?

Sejauh mana perkembangan terjadi secara bertahap dan melibatkan perubahan yang bersifat kumulatif (kontinu) atau tahap-tahap yang berbeda (diskontinu). Dalam banyak hal, para ahli perkembangan yang menekankan factor pengalama biasanya mendiskripsikan perkembangan sebagai suatu proses yang berlangsung secara bertahap atua kontinu. Mereka yang menekankan peranan factor bawaan sering kali mendiskripsikan perkembangan sebagai sebuah rangkaian dari tahap-tahap yang berbeda.

Dalam pengertian kontinuitas, peristiwa itu tampaknya berlangsung secara tiba-tiba, diskontinu pada kenyataannya peristiwa itu merupakan hasil dari proses pertumbuhan dan praktik yang berlangsung selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Demikian juga gejala pubertas mungkin tampaknya juga terjadi secara tiba-tiba,namun pada kenyataannya perubahan itu melibatkan suatu proses yang terjadi secara bertahap selama beberapa tahun.

Dalam pengertian diskontinuitas, setiap orang melalui suatu rangkaian/tahapan dimana perubahan yang terjadi lebih bersifat kualitatif dibandingkan kuantitatif. Seperti halnya bibit pohon yang tumbuh menjadi pohon yang sangat besar perkembangannya berlangsung secara kontinu. Saat seekor ulat bulu berubah menjadi seekor kupu-kupu, perubahan itu tidak membuat si ulat menjadi semakin menyerupai ulat bulu, namun menjadi sejenis organisme yang berbeda-beda, perkembangan itu bersifat diskontinu. Demikian pula, pada suatu saat seorang anak berubah dari tidak mampu berpikir abstrak mengenai dunianya menjadi mampu. Perubahan dalam perkembangan ini bersifat kualitatif atau diskontinu, bukan perubahan yang bersifat kuantitatif atau kontinu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun