Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Faktor Psikologis Akibat Perundungan di Tempat Kerja, Apa yang Dapat Dilakukan

1 November 2024   13:29 Diperbarui: 1 November 2024   13:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita di tempat kerja. Unsplash.com by icons8 Team.

“Aku tidak berusaha untuk mencoba memperbaiki hubungan dengan si teman penghasut dan atasan yang terhasut. Percuma saja dan tidak membawa hasil apa-apa,” tambahnya.

Kasus perundungan yang pelik dan besar terkadang dapat membuat pihak korban akhirnya meminta bantuan melalui jalur hukum. Pernyataan ini ditanggapi oleh Marina dengan mengatakan bahwa ia dan korban lainnya tidak sampai memutuskan untuk memakai jalur hukum karena tindakan kantor pusat yang cepat dalam menangani masalah.

“Aksi yang kami ambil ditindaklanjuti dengan cepat dari kantor pusat. Atasan dicabut dan diganti orang lain. Rekan penghasut itu menjadi kehilangan kepercayaan dari divisi lain. Dia itu memang tidak bisa kerja, jadi mengandalkan fisik dengan merayu atasan yang sifatnya ke arah seksual dan memfitnah orang lain yang dianggap mengancam jabatannya.”

Saran dan masukan

Marina menawarkan saran dan masukan yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang yang berada dalam situasi yang sama.

“Pertama, diskusikan dengan bos langsung. Jika bos langsung tidak bisa apa-apa, cari tahu bagaimana cara mengajukan keluhan atau pengaduan di HRD/bagian personalia. Tapi kalau gagal juga, bisa lakukan whistleblowing ke kantor pusat.”

“Kedua, jangan lupa untuk tetap menunjukkan kualitas diri dengan kinerja yang bagus. Jika sudah mentok, ya, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk resign, yang penting sudah berusaha maksimal. Bukan berarti menyerah.” 

“Ketiga, kalau sudah bulat bertekad untuk memutuskan keluar dari kantor, pastikan dapat kerja baru dahulu sesudah itu, resign, ya.” 

Selanjutnya Marina memaparkan, “Kalau misalnya kantor tempat bekerja tidak ada sarana pengaduan di HRD/bagian personalia, atau bahkan tidak punya kantor pusat, kita bisa memutuskan resign setelah mendapat pekerjaan baru.”

Pentingnya fokus pada hal positif

Marina mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan diri serta untuk tidak mudah menyerah. Juga pentingnya memilih dengan bijak rekan kantor untuk dijadikan teman berbagi keluhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun